Pak Darmawan bertindak lebih dulu dan membuat Daffa lengah. Seluruh tubuhnya terbentur ranjang rumah sakit di belakang, dan punggungnya sakit. "Tidak, paman, aku tidak…"
Detik berikutnya, tiba-tiba disertai dengan suara petir, suara Daffa datang dari telepon.
"...menangis dan memohon ampun! Aku akan membuatmu berada di bawah kendaliku hari ini."
Daffa tiba-tiba melihat ke arah Tito. Tito sedang memutar rekaman dengan ponselnya. Karena waktunya sangat singkat, dia memutarnya beberapa kali.
Wajah Pak Darmawan benar-benar membeku karena marah. Hati Daffa bergetar. Bagaimana Tito bisa melakukan ini padanya? Dia jelas menginginkan hidupnya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com