Tito tiba-tiba mengulurkan tangan. Dia memegangnya dengan erat, mencengkeram jari-jari gadis itu. Buku-buku jarinya bahkan menjadi putih karena terkepal. Dia perlahan mendekat ke arah Winona tanpa bisa ditahan. Tubuhnya sudah terasa panas, dan hatinya menjadi semakin kacau.
"Tito… Apa yang kamu bicarakan?" kata Winona dengan sedikit ragu.
"Kamu tidak perlu merasa malu, aku akan pergi ke kamar kakakku nanti. Kamu bisa tidur di sini sendiri, jangan terburu-buru memberi jawaban untukku. Aku akan menunggumu sampai kamu bisa memberikan jawaban." Tito meraih tangan Winona. Telapak tangannya menekan tangan Winona dengan lembut, tetapi hatinya lebih gugup daripada gadis itu saat ini.
Tenggorokan Tito seperti tercekat usai menyatakan perasaannya. Tidak ada yang tahu bahwa punggungnya begitu tegang, sehingga keluar lapisan tipis keringat di sana. "Sudah larut, kamu harus istirahat dulu sekarang."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com