webnovel

WHO MY SELF

ini bukan sebuah kisah seorang wanita cantik yang terjebak dalam kisah cinta yang dramatis bukan juga kisah cinta segitiga yang sangat rumit. ini hanya berkisah tentang seorang gadis remaja biasa yang berusaha keras mencari dirinya sendiri yang sebenarnya berusaha mencari jawaban dari pertanyaan pertanyaan yang tidak kunjung menghilang dari atas kepalanya mencari kebahagiaan yang bahkan dirinya sendiri tidak mengerti. berusaha melawan rasa takut,khawatir dan cemas yang ada namun,apakah dia berhasil mencari jati dirinya yang sebenarnya. mencari jawaban jawaban dari semua pertanyaan yang ada. tentu akan berhasil setiap perjuangan pasti akan ada hasil yang memuaskan bukan? maka dari itu perjuangan itu akan di mulai dari sekarang. entah ia akan berhasil atau tidak itu bukan hal yang penting. ia hanya perlu berjuang. sesakit apapun rintangannya seberat apapun bebannya seberat apapun langkahnya. ia tidak peduli tidak apa berjalan sendirian tanpa ada yang menemani setidaknya ia hanya memiliki satu tujuan. yaitu keberhasilannya. jika ia menemukan jalannya ia yakin semua orang keluarga,teman teman,sahabat dan juga orang yang di sukainya akan menyambutnya dengan hangat. bukan lagi air mata kesedihan,kesakitan,luka melainkan air mata kebahagiaan tapi,takdir tidak ada yang tahu bukan tidak ada yang tahu akan kemana arah yang akan di tempuh seberapa jauh ia harus berjalan seberapa lama ia akan bertahan hanya takdir yang akan menjawab. jika tidak ada rintangan hal itu tidak pantas di sebut sebagai perjuangan. tapi satu hal yang pasti semua orang berhak bahagia semua orang berhak menentukan jalannya sendiri. karena itulah yang seharusnya terjadi

salwa_nur_azizah · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
4 Chs

~Keadilan apa?~

'keadilan,apa ini yang dinamakan keadilan

mustahil,sebenarnya tidak ada keadilan disini

benar kan?'

************

pagi yang cerah seperti biasa dan seperti biasa pula mereka berdebat di pagi hari.

siapa lagi kalau bukan dua kakak beradik itu.

"aku duluan!"ucap sang kakak

Alena menjadi geram,kali ini ia tidak akan membiarkan dirinya kalah lagi.

"gk,ngalah sama yang muda dong!"ucapnya tak mau kalah

Keributan terus berlanjut sampai akhirnya sang ibu turun tangan untuk menghentikan keributan itu.

"ALENA,ALIESHA BERENTI"

Suara teriakan tersebut mulai menghentikan atensi mereka berdua.Dan menatap sosok menyeramkan yang sedang menatap mereka berdua dengan geram.

Aliesha mulai diam menatap ibunya dengan gemetar dan ketakutan,oh ayolah ia tidak ingin diceramahi di pagi hari itu sangat menyebalkan.

Sedangkan alena menatap ibunya datar tanpa rasa takut.Dia sudah biasa seperti ini,lagipula ia sudah biasa ia seperti ini.

ck,menyebalkan

"aliesha yang mandi duluan"

Mendengar itu jelas alena menjadi geram dengan ibunya.

Apa-apaan itu lagi-lagi dia mengalah dengan kakaknya.

"bun,apaan sih kan aku duluan masa kakak dulu"

Mendengar itu sang ibu menatap dingin alena.

Tatapan itu,yang benar saja ia selalu ditatap sepertu itu setiap saat.Dan sekarang ia harus merelakan lagi.

sudah berapa banyak pengorbanannya yang ia lakukan secara terpaksa.

tidak terhitung

Ibunya selalu mementingkan kedua anaknya itu.Padahal disini masih ada sesosok anak lagi.

sudah biasa.

Tapi ini sangat memuakkan

Lagi dan lagi ia duduk diam menunggu sang kakak selesai.Dengan sangat terpaksa jika saja ibunya tidak menatapnya dengan dingin.

Tentu saja ia tahu arti dari tatapan itu.Ibunya memang selalu seperti itu.

Membicarakan keadilan terus menerus tapi pada akhirnya tidak ada keadilan untuknya.

Pembohong

Sakit sudah pasti.Melihat ibunya memperhatikan kakak dan adiknya seperti sekarang ini.

Tapi apa yang ia dapat

tidak ada

tentu tidak ada

memang sejak kapan orang jahat pantas mendapat perhatian.

tidak ada

ting!

Alena mengecek ponselnya di tengah sarapannya.

Naura(^_^)

Naura(^_^)

hei,

berangkat jam berapa

entah

aku sedang sarapan

jangan ganggu

Tanpa sengaja ibunya melihat alena memainkan ponselnya saat sedang sarapan.Melihat itu ibunya segera menatap alena dengan dingin dan bersiap menegurnya.

"kamu tuh gk di ajarin sopan santun ya.Makan jangan main ponsel,pantas saja kamu tidak pernah berkembang.kelakuan saja sudah seperti ini"oceh ibunya

Mendengar itu alena meremas roknya.Perasaannya menjadi kacau lagi dan lagi.

Setiap kata kata yang di lontarkan ibunya.seperti pedang yang menghujam jantungnya.

Pada akhirnya ibunya lah yang menjadi alasan ia berubah untuk kesekian kalinya.

"ck,sialan"gumamnya

Namum,ibunya mendengar itu.Dan menatapnya dengan tajam,selalu seperti itu bukan.

Tatapan itu memang tidak pernah berubah

"aku pergi dulu,assalamualaikum"

Alena bangkit dari duduknya tanpa menatap ibunya yang sedang mengoceh dan memarahinya.

Suara teriakan ibunya itu seperti angin lewat yang tidak di ketahui.

Benar

apa perlunya ia berlama lama bersama keluarganya jika akhirnya ia hanya mendengar ocehan tak berguna itu.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡

"ah,masih sepi"

Alena duduk di tangga dan menunggu teman sekelasnya untuk membukakan pintunya.

ah,jika di pikir-pikir ia pasti akan mendapat hukuman dari ibunya lagi.

yang benar saja orang itu.

Pagi hari nya sangat berantakan sekali.Hari-hari yang dijalaninya tak pernah baik.

Angin berhembus dengan sedikit kencang membuat dedaunan di atap menjadi jatuh ke kepalanya.Sejuk memang.Inilah yang ia sukai dari udara di pagi hari

menyejukkan membuatnya sedikit tenang.

drrt...drrt...drrt

Ponselnya berdering

Alena menatap nama kontak yang menelponya cukup lama.

"ah,sialan apalagi sih"

Alena mengangkat telponnya

"halo"ucapnya dengan malas

ia sudah tau apa yang akan terjadi jadi ia biasa saja

"kurang hajar kamu ya,anak sialan"

Lagi-lagi kata kata itu dilontarkannya.

"paan sih!,mah"

ah dia malas bertengkar di pagi hari.

hari ini sungguh kacau

tunggu,bukannya tiap hari selalu kacau.

"gk ada sopan santunnya ya kamu.

ngapain tadi kamu berangkat gak pamit,mau jadi anak durhaka iya?"

ck,apa apaan itu jelas jelas tadi ia sudah pamit saat ia mengambil tasnya tadi.

wah,menyebalkan sekali.

"kan tadi udah pas ngambil tas"balasnya

tak ada jawaban dari ibunya lantas ia mematikan telpon nya secara sepihak

enggan,mendengar ocehan lagi.

"woyy,ngapain disitu"

Alena terkejut begitu melihat teman sekelasnya duduk disampingnya secara tiba tiba.

"kenapa?"

Alena hanya menggelengkan kepalanya saja.

suasana sangat canggung alena tidak berniat membuka suara sekalipun karena baginya itu tidak penting.

Namun,sepertinya lelaki yang duduk di sebelahnya sangat tidak nyaman dengan suasananya.

"hmm,kamu dateng dari jam berapa".

Alena menatap lelaki bernama aileen itu dengan datar lalu kembali menatap ponselnya

sembari menjawab pertanyaan itu.

"jam setengah enam"

Sepertinya aileen terkejut mendengarnya.Bagaimana tidak bukankah itu terlalu pagi untuk datang ke sekolah.

Bagaimana bisa gadis itu datang di jam segitu.

"hei,kalian gak mau masuk?"

Alena mengalihkan pandangannya ke m temannya yang berteriak itu.sedangkan aileen dia masih sibuk melamun.Melihat itu alena membuyarkan lamunannya.

"hei,mau sampai kapan duduk disitu"

Aileen tersadar dari lamunannya dan menatap alena,lalu ia menyusul alena kedalam kelas.Kelasnya masih sepi,tentu saja siapa yang mau repot repot datang di jam segini.merepotkan bukan.

"ck,kotor begini sih"gerutu alena

Aileen yang mendengarnya tersenyum simpul.

Alena bangkit dari kursinya dan mulai membersihkan kelas dengan santai.Tentu saja santai,alena memang orang yang santai bukan.

"ck,kotor sekali kelasnya"gerutunya lagi.

Setelah menyelesaikan piketnya alena mulai membuka buku dan membacanya.Kali ini ia bertekad untuk sungguh-sungguh.

"alenaa~"panggil naura

Naura berjalan ke arah alena dan memeluknya dari belakang.Karena merasa tidak nyaman alena menepis tangan naura untuk menjauhkannya dari tubuhnya.

"lepas dasar bodoh,menjijikan tahu"ketusnya

Mendengar respon sahabatnya naura mulai berakting sedih dan imut.

"kok gitu sih sama naura,naura kan jadi sedih ಥ_ಥ"

Melihat aksi sahabatnya itu lantas ia memukul bahu sahabatnya itu.sungguh menjijikan

"hei,hentikan aktingmu,itu menjijikan tahu!"ketusnya

ya,memang seperti ini seorang alena,dingin,cuek,yang pasti kata katanya selalu menusuk dan tajam.

biarpun begitu dia sangat baik dan peduli kepada sahabatnya itu.

"huft"

Helaan nafasnya itu terasa berat,hei tentu saja ia pasti sangat lelah belakangan ini.Memang jika dipikir-pikir dia memang sedang dalam mood yang tidak baik.

Ibunya,semua karena ibunya yang terlalu pilih kasih dan membuangnya seolah olah ia transparan.Kejam

memang

Memang ada yang mau peduli dengan anak tidak tahu malu,tidak berguna,pemalas dan bodoh sepertinya.Tentu tidak,semua orang tua kan selalu menginginkan anaknya sempurna bukan.seperti ibunya yang menyebalkan itu.

ah rasanya melelahkan sekali. jika di pikir pikir keadilan dari segi mana yang selalu di bicarakan oleh ibunya.Kasih sayang? ,hei selama ini yang di dapat olehnya hanya makian dan omelan.

menyebalkan,

kadang sebecanda itu dunia sama kita.

susah emang

buat membahagiakan diri sendiri saja tidak bisa.

kejam memang

tapi mau bagaimana lagi

memang kita bisa menentang takdir yang bahkan tidak kita harapkan.