Kanya berdiri di halte untuk menunggu angkutan umum ia melihat jalanan kota yang sedang terguyur oleh hujan. Suasana ini yang Kanya suka, hujan, lagu dan bau tanah.
Setiap hari tanpa absen ia selalu menikmati jalanan dengan playlist kesukaan nya, headphone yang di pakainya membuat dirinya lebih nyaman. Rasanya ia ingin berterimakasih pada pecipta headphone ini, selain dirinya terlihat keren tapi ia juga bisa menikmati lagu dengan gaya.
Setelah turun dari angkutan umum ia kini memasuki gerbang sekolah nya dengan terburu-buru, namun sial nya tanpa sengaja ia menabrak seseorang sampai orang itu terjatuh.
"Woi elah pantat gue basah!" ucap orang itu lalu berdiri sembari mengibas-ngibaskan tangan membersihkan bagian pantatnya yang kotor.
"Eh, sorry gue nggak sengaja demi apapun," ucap Kanya dengan perasaan menyesal.
Kanya menatap name tag laki-laki itu, ternyata Zevano Alderio ketua osis SMAN 1 NUSA PUTRA yang terkenal dengan sikap kocak nya. Namun, sekocak apapun seorang ketua jika sudah serius pasti mengerikan bukan? Ya, seperti yang terlihat sekarang begitu menyeramkan kalau laki-laki itu menatap Kanya dengan dingin.
"Ck, lo bisa hati-hati nggak sih? Lo tahu 'kan hujan udah reda, jadi gausah terburu-buru." Zevan menatap name tag yang menambrak nya.
"Kanya Eldeweis Putri, nama lo bagus, penampilan lo juga kaya orang pintar, kayanya tadi lo buru-buru itu ngerjar prestasi 'ya?" ucap nya lagi.
Kanya terdiam mencerna humor receh sang ketua osis, kata orang-orang seorang Zevan itu kocak tapi nyatanya garing kaya gorengan. Bagaimana bisa sikap dingin tiba-tiba berubah menjadi hangat? Aneh.
Karena males buat menanggapi lagi pula Kanya benci berurusan denga orang yang tidak di kenali, lebih baik ia menghindar.
"Humor lo receh," ucap Kanya lalu melangkah pergi.
Namun sayang dengan cekatan Zevano menarik tangan Kanya membuat dirinya oleng, untung nya Zevano menangkap dirinya dengan cepat. Alhasil mereka saling memandang satu sama lain seperti di drama Korea.
"Apaan sih lo!" Kanya berdiri dan membersihkan baju nya seolah-olah ia jatuh kebawah padahal dirinya jatuh kepelukan Zevano.
"Bukan nya berterimakasih karena gue nyelamatin lo."
"Lo yang tarik gue, ngapain gue yang harus ber-terimakasih?" tanya Kanya malas.
"Kanya gua gaada waktu lagi. gua mau lo tanggung jawab atas kotor nya celana gue, saat istirahat tolong datang ke kantin bangku no 10 paling pojok." ucap Zevano pergi dengan cepat karena ia ada urusan mendadak.
Kanya menatap punggung laki-laki itu dengan tampang datar, sial kenapa ia harus berurusan dengan ketua OSIS itu? Mungkin jika orang terdekatnya tidak akan apa-apa, tapi ini orang asing, tolong Kanya malas.
Hai, terimakasih sudah membaca cerita pertama aku! kalau ada masukan boleh tiangkan ya••