webnovel

Which One Should I Choose

Hanya gara-gara mimpi digigit ular, aku sekarang dijodohkan dengan seseorang. Perjodohan itu merupakan perjanjian atau surat wasiat antara mendiang Ayahku dan sahabatnya. Jika aku menolak perjodohan itu, maka aku harus membayar uang dalam jumlah banyak. Dari mana coba aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Dan atas dasar apa pula Ayahku menjodohkan aku dengan anak sahabatnya itu? Aku juga sudah menaruh perasaan kepada teman dekatku, kenapa harus pakai acara perjodohan lagi! Benar-benar frustasi aku sekarang, entah apa yang akan terjadi ke depannya. Yang mana harus aku pilih sekarang? Menolak perjodohan, menerimanya dengan pasrah, menyatakan perasaan kepada teman dekatku itu? Atau terjerat ke dalam perasaan cinta antara teman dekat dengan orang yang dijodohkan denganku? Tetap ikuti terus ceritanya!

LaveniaLie · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
316 Chs

Semakin Jelek di Matanya

"Om …," sapa Lela ramah.

"Ada perlu apa ya kemari?" tanya Santoso datar.

"Saya datang kemari, karena ada tugas yang harus aku dan Dirga kerjakan bersama, Om," jawab Lela sedikit tersenyum.

"Oh begitu, kalian berdua satu jurusan?"

"Iya Om, kami berdua satu jurusan."

"Dimana Carissa dan Martin? Mereka berdua sudah pulangkan?" tanya Santoso sambil melemparkan tatapan matanya kepada Dirga.

"Martin masih ada kelas, Carissa sedang di kamar," jawab Dirga.

Santoso melihat kearah meja makan dan melihat makanan yang baru tersentuh sedikit. "Pasti Carissa sangat kecewa," batin Santoso. Ia mengambil piring tersebut dan membawanya menuju kamar Carissa.

"Cih, pasti si Carissa ngadu sama Ayah, awas saja dia," gumam Dirga mengepalkan kedua tangannya.

***

Tok tok tok ….

"Carissa, kamu lagi apa? Sudah makan?" 

"Ayah?" Carissa cepat-cepat menyeka air matanya dan membukakan pintu. "Iya Ayah, lagi mengerjakan tugas," jawab Carissa.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com