webnovel

Which One Should I Choose

Hanya gara-gara mimpi digigit ular, aku sekarang dijodohkan dengan seseorang. Perjodohan itu merupakan perjanjian atau surat wasiat antara mendiang Ayahku dan sahabatnya. Jika aku menolak perjodohan itu, maka aku harus membayar uang dalam jumlah banyak. Dari mana coba aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Dan atas dasar apa pula Ayahku menjodohkan aku dengan anak sahabatnya itu? Aku juga sudah menaruh perasaan kepada teman dekatku, kenapa harus pakai acara perjodohan lagi! Benar-benar frustasi aku sekarang, entah apa yang akan terjadi ke depannya. Yang mana harus aku pilih sekarang? Menolak perjodohan, menerimanya dengan pasrah, menyatakan perasaan kepada teman dekatku itu? Atau terjerat ke dalam perasaan cinta antara teman dekat dengan orang yang dijodohkan denganku? Tetap ikuti terus ceritanya!

LaveniaLie · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
316 Chs

Mendengarkan Firasat Tidaklah Selalu Benar

"Hm, kok rumah sepi banget hari ini. Pergi kemana semua orang?" tanya Santoso mencari keberadaan orang rumahnya, seperti biasa sebelum sarapan ia selalu pergi masuk ke dalam ruang kerjanya. Dan teringat bahwa ia belum mengecek pekerjaan Dirga. Setelah di cek, ternyata pekerjaannya sangat baik dan tinggal dikirimkan saja ke data pusat. Kemudian ia keluar dari ruang kerjanya dan berjalan menuju ruang makan. "Lho kok Carissa belum bangun ya di jam segini, kalau Dirga pasti iya sedang tidur." Santoso mengambil celemek dan membuat sarapan. Di dalam kamar, Dirga dan Carissa tertidur sangat pulas, karena semalam mereka berdua tidak tidur karena saling malu satu sama lain. Padahal mereka berdua saling bertukar pandang, masih saja malu. Dirga sendiri selama hanya tidur 30 menit saja, jadi maklumi saja. 

Martin yang berjalan menuju ruang makan pun, terkejut melihat ayahnya sedang duduk di sana sendirian menikmati sarapan. "Yang lain pada kemana ayah?" 

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com