webnovel

Which One Should I Choose

Hanya gara-gara mimpi digigit ular, aku sekarang dijodohkan dengan seseorang. Perjodohan itu merupakan perjanjian atau surat wasiat antara mendiang Ayahku dan sahabatnya. Jika aku menolak perjodohan itu, maka aku harus membayar uang dalam jumlah banyak. Dari mana coba aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Dan atas dasar apa pula Ayahku menjodohkan aku dengan anak sahabatnya itu? Aku juga sudah menaruh perasaan kepada teman dekatku, kenapa harus pakai acara perjodohan lagi! Benar-benar frustasi aku sekarang, entah apa yang akan terjadi ke depannya. Yang mana harus aku pilih sekarang? Menolak perjodohan, menerimanya dengan pasrah, menyatakan perasaan kepada teman dekatku itu? Atau terjerat ke dalam perasaan cinta antara teman dekat dengan orang yang dijodohkan denganku? Tetap ikuti terus ceritanya!

LaveniaLie · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
316 Chs

Karena Aku Adalah Cahaya Mataharinya

"Selamat pagi Carissa, tumben sekali kamu bangunnya pagi sekali," sapa Santoso kemudian duduk di kursi meja makan.

"Iya Ayah, gara-gara si Martin setel alarmku pukul empat pagi, daripada aku tidur balik, jadi aku bantu Bibi Siti buat sarapan," ujar Carissa.

"Wah, terima kasih ya Carissa, bisa kamu panggilkan Dirga dan Martin untuk makan?"

"Sama-sama Ayah. Baiklah aku memanggil mereka." Kamar pertama yang akan dituju oleh Carissa adalah kamar Martin, karena kamarnya cukup dekat dari ruang makan. Hati-hati Carissa mengetuk pintu kamar Martin dan masuk ke dalam. "Martin bangun! Waktunya sarapan!" panggil Carissa.

Tidak ada respon, Carissa berjalan mendekat dan menarik selimut Martin. 

"Mar, AAAA!"

"Hah? APA?" teriak Martin terkejut dan menutupi bagian bawahnya dengan selimut.

"Apa yang kamu lakukan di kamarku?" tanya Martin panik.

"K-kenapa kamu tidak pakai celana!" teriak Carissa, sambil menunjuk-nunjuk kearah selimut Martin.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com