webnovel

Volume 1 : Liburan Penjaga Dimensi Konoha

Peperangan dengan mahluk kehampaan baru saja selesai. Peperangan yang menghancurkan lebih dari 5 multivers, 10 univers, dan puluhan alam semesta dimenangkan oleh Penjaga Dimensi. Shirou yang seorang penjaga dimensi sudah terlalu lama terlarut dalam pekerjaannya menjadi seorang penjaga dimensi. Setelah peperangan dengan makhluk kehampaan selesai. Shirou mengambil keputusan untuk pergi berlibur di sebuah alam semesta yang berada di tingkat menengah untuk menjadi seorang dokter sekaligus seorang warga sipil biasa. Bagaimana kelanjutan Shirou dalam liburannya? Silahkan datang dan membaca cerita ini. ======== Saya akan update cerita ini setiap 15.000 kata. Karena itu mungkin saya tidak akan update setiap harinya. Selain itu juga cerita ini berfokus kepada kehidupan santai dan juga ada beberapa pertarungan di dalamnya. Jika kalian ingin cerita ini bisa cepat update, dukung penulisnya dengan memberikan banyak komentar dan saran beserta poin untuk cerita ini. Terima kasih banyak

Kudo_Rey · Tranh châm biếm
Không đủ số lượng người đọc
39 Chs

Bab 9 : Pertemuan Dengan Teman Lama

Shirou menatap ke arah samping melihat Hagoromo yang sudah memiliki penampilan seperti seorang kakek tua yang berbeda dengan penampilan yang pernah dilihat oleh dirinya pada saat keduanya bertemu pertama kali "Iya, Sudah lama sejak saya pertama kali datang ke dunia ini dan bertemu dengan kamu beserta Hamura. Ayo duduk, saya ingin mendengarkan beberapa cerita tentang dunia ini sejak kepergian saya pada waktu itu" Kata Shirou dengan santai sambil menjentikkan jarinya mengeluarkan beberapa minuman dari ruangan penyimpanan miliknya.

Hagoromo yang melihat sifat dari Shirou yang masih sama seperti sebelumnya tersenyum senang "Terima kasih" Kata Hagoromo sambil berjalan mendekati Shirou dan duduk disampingnya.

Shirou mengangguk dan mengambil sebuah minuman kaleng dan membukanya "Ngomong-ngomong, Apa tubuh kamu yang sekarang hanya sebuah entitas chakra yang kamu tinggalkan di dunia ini?" Tanya Shirou.

Hagoromo mengangguk "Iya. Saya sebelumnya sudah meninggal. Tetapi karena saya mengingat perkataan Shirou-sama tentang kedatangan di masa depan, saya meninggalkan cukup Chakra yang akan merespon pada saat Shirou-sama akan datang ke dunia ini. Maaf jika saya tidak sopan dengan kedatangan saya seperti ini" Kata Hagoromo sambil menundukkan kepalanya.

Shirou melambaikan tangannya dengan santai "Tenang saja, saya disini hanya sekedar liburan. Saya juga cukup terkejut dengan kamu mengingat perkataan saya waktu itu" Kata Shirou sambil meletakkan kembali botol minumannya dan menepuk bahu Hagoromo dengan santai sambil memberikan sedikit dari kekuatan miliknya.

Energi itu masuk dengan halus ke tubuh Hagoromo. Wajah Hagoromo menunjukkan ekspresi terkejut "A-apa ini?" Tanya Hagoromo sambil merasakan energi yang cukup besar mengalir di dalam dirinya.

"Itu adalah energi Reiatsu. Saya tidak bisa memberikanmu energi Neon karena akan langsung menghancurkan tubuh dan jiwa kamu sepenuhnya. Saya ingin mendengarkan beberapa cerita tentang dunia ini setelah kamu meninggal. Saya yakin bahkan dengan kamu telah meninggal, kamu pasti masih mengawasi dunia ini" Kata Shirou dengan santai.

"Terima kasih Shirou-sama. Memang benar bahwa setelah saya meninggal, saya masih mengawasi dunia ini karena banyak hal yang telah terjadi setelah kepergian saya" Kata Hagoromo dengan nada lelah "Dan mungkin cerita ini akan memakan waktu yang sangat panjang" Lanjut Hagoromo.

"Tidak masalah, saya mempunyai banyak waktu. Berbeda daripada sebelumnya, saya mungkin akan tinggal selama beberapa waktu di dunia ini. Karena itu saya juga perlu tahu sejarah tentang dunia ini" Kata Shirou sambil meminum minuman miliknya.

"Tapi Shiro-sama, mungkin cerita sejarah yang saya ceritakan ini hanya berfokus kepada apa yang saya amati sampai sekarang dan tidak mencakup keseluruhan wilayah dunia ini" Kata Hagoromo.

"Tidak masalah, ceritakan saja, nanti lainnya akan saya cari sendiri" Kata Shirou dengan santai.

"Apa tidak masalah untuk saya bercerita di sini Shirou-sama? Berhubung ada beberapa orang yang sedang mengawasi kami berdua di hutan belakang" Kata Hagoromo sambil merasakan adanya beberapa tanda Chakra yang berasal hutan belakang mereka berdua.

"Topik cerita yang kami bahas juga hanya sebuah sejarah dan tidak ada yang terlalu penting yang harus disembunyikan menggunakan penghalang suara atau berbagai hal. Kamu bisa berbicara dengan bebas di sini, apalagi mereka yang ingin mendengar kemungkinan pemimpin desa ini, sudah sangat tidak sopan untuk kami berdua berada di sini tanpa meminta izin kepada mereka. Dengan mereka mendengarkan sejarah ini mungkin bisa menjadi biaya kami disini" Kata Shirou.

Hagoromo hanya bisa menghela nafas "Kamu tidak pernah berubah semejak waktu itu, Shiro-sama" Kata Hagoromo dengan nada lelah yang ditanggapi dengan senyum kecil dari Shirou.

"Kalau begitu mulai saja ceritanya, saya sudah tidak sabar mendengar perjalanan kamu dan melihat dunia ini pada anak dan cucu kamu" Kata Shirou dengan semangat.

******

Dari arah hutan belakang gunung patung batu Hokage terlihat seorang Anbu sedang memantau Shirou dan Hagoromo yang duduk santai di patung batu Yondaime. Anbu ini memiliki penampilan rambut ungu panjang, serta mengenakan topeng kucing dengan sandi nama Neko. Sebelum menemukan keberadaan Shirou yang berada di gunung patung batu Hokage, Neko telah mencari keberadaan Shirou ke seluruh Konoha.

Neko hampir saja frustasi karena bahkan sampai dia mengelilingi desa Konoha, dia tidak bisa menemukan keberadaan Shirou sama sekali sampai pada saat dia bergerak menuju ke arah kantor Hokage untuk melaporkan kegiatannya, Neko menatap ke arah patung batu Hokage dan melihat ada seseorang yang sedang berdiri di patung batu Hokage. Merasa penasaran, Neko langsung bergerak menuju ke arah patung batu Hokage sambil mengamati orang tersebut.

Alhasil, dia cukup beruntung karena menemukan orang itu adalah Shirou yang selama ini dicari. Neko langsung mengambil posisi di hutan sambil mengamati kegiatan Shirou atas perintah Hokage sampai dia melihat kemunculan seseorang yang berada di samping Shirou "Kemampuan ruang? Siapa itu?" Pikir Neko sambil menatap ke arah Hagoromo yang baru saja datang.

Neko melihat sikap antara Shirou dan Hagoromo "Keduanya sangat akrab satu sama lainnya. Saya harus memberitahukan ini kepada Sandaime-sama. Saya tidak tahu apa yang kedua mereka rencanakan untuk Konoha" Pikir Neko sambil menciptakan klon dirinya "Kamu pergi sampaikan kepada Sandaime-sama apa yang terjadi sekarang!" Perintah Neko kepada klonnya.

Klonnya hanya mengangguk sambil langsung menggunakan perpindahan tubuh pergi ke kantor Hokage. Kepergian dari Klon miliknya itu tidak menurunkan kewaspadaan Neko, dia terus melihat apa yang akan dilakukan oleh Shirou dan temannya yang baru saja datang sampai dia melihat kemunculan berbagai minuman yang ada di depan keduanya "Muncul? B-bagaimana dia melakukan itu?" Pikir Neko yang frustasi karena dia tidak bisa merasakan tanda-tanda fluktuasi chakra dari tubuh Shirou.

"Reiatsu? Sejarah dunia?..Tunggu!.. Tadi dia mengatakan bahwa dia sudah meninggal? Lalu bagaimana orang itu bisa muncul?" Semakin banyak Neko mendengar semua percakapan yang dilakukan oleh keduanya, semakin dia sakit kepada karena informasi yang masuk tidak masuk akal sampai dia mendengar Hagoromo berbicara tentang dirinya "A-apa saya sudah diketahui?" Pikir Neko yang siap untuk pergi tetapi langsung berhenti setelah dia mendengarkan perkataan dari Shirou yang membiarkan dia tetap di sana.

Merasa bahwa keduanya tidak akan melakukan kepada dirinya, Neko tetap bertahan dan ingin mendengar semua hal yang akan keduanya bicarakan sambil menunggu kedatangan Hokage ke tempatnya.

******

Kantor Hokage.

Dalam kantor yang penuh dengan berbagai dokumen terlihat Sarutobi Hiruzen atau Sandaime Hokage yang sedang duduk di kursi Hokage dengan wajah serius sedangkan di depannya terlihat seorang Anbu yang Bear yang sebelumnya ditugaskan mencari informasi tentang Emiya Shirou sudah berada di depannya dengan melaporkan setiap informasi yang ditemukan olehnya.

Wajah Hiruzen mengerutkan kening sambil menghembuskan asap dari mulutnya "Jadi, yang kamu katakan bahwa jejak keberadaan Emiya Shirou tidak pernah ada di dunia ini, bahkan setiap informasi yang diberikan oleh dirinya tentang dirinya adalah palsu?" Tanya Hiruzen dengan raut wajah serius.

"Benar Sandaime-sama. Sebelumnya kami sudah membagi beberapa orang untuk mencari tahu keberadaan Emiya Shirou ini. Bahkan kami juga menjalankan beberapa Anbu yang sedang melakukan penyelidikan di setiap desa yang ada di sekitar Negara Api untuk mencari tahu keberadaan Shirou. Alhasil, kami tidak menemukan satupun informasi tentang Emiya Shirou. Kami juga telah bertanya kepada banyak orang-orang, warga sipil di setiap desa mengingat Emiya Shirou adalah seorang petualang pasti akan pergi ke setiap desa, tetapi kami tidak mendapatkan satu warga sipil yang mengenal siapa Emiya Shirou ini. Orang ini seperti muncul tiba-tiba di dunia ini" Kata Bear.

Bersamaan dengan informasi yang diterima, salah satu Anbu tiba-tiba muncul dan langsung berjongkok di depan Hiruzen. Melihat kedatangan Neko, mata Hiruzen menunjukkan sebuah kilatan "Apa kamu sudah menemukan keberadaan Emiya Shirou, Neko?" Tanya Hiruzen dengan nada serius.

"Sudah Sandaime-sama. Emiya Shirou sekarang berada di gunung patung batu Hokage, lebih tepatnya di atas patung Yondaime-sama. Dan sekarang Emiya Shirou sedang berada dengan seseorang di sana" Kata Neko.

"Dengan seseorang? Siapa itu?" Tanya Hiruzen.

Neko menggelengkan kepalanya "Saya tidak tahu siapa itu Hokage-sama. Saya bahkan baru pertama kali melihat orang itu di Konoha. Dia muncul tiba-tiba setelah Emiya Shirou menyebutkan namanya" Kata Neko.

"Muncul tiba-tiba?" Tanya Hiruzen sambil matanya menyipit "Apa orang itu mengenakan topeng berlingkar orange dengan satu mata?" Tanya Hiruzen kembali "Apa orang itu kembali datang ke desa ini ingin menghancurkan Konoha kembali? Apa Emiya Shirou adalah temannya?" Pikir Hiruzen dengan waspada.

"Tidak Sandaime-sama. Orang itu tidak memiliki penampilan seperti itu. Dia terlihat seperti seorang kakek tua, memiliki tanduk di atas dahinya, serta membawa tongkat hitam di tangannya" Kata Neko.

"Jadi bukan orang itu. Lalu siapa keduanya?" Pikir Hiruzen "Apa kamu telah mendengarkan isi percakapan mereka berdua?" Tanya Hiruzen.

"Saya mendengarkan jenis percakapan mereka, tetapi ada yang sedikit aneh dari orang yang datang kepada Emiya Shirou itu Sandaime-sama" Kata Neko.

"Aneh?" Tanya Hiruzen sambil mengangkat alisnya.

"Saya mendengar percakapan keduanya bahwa orang itu sebenarnya sudah meninggal dunia, dan apa yang muncul itu hanya sebuah entitas dari chakranya" Kata Neko dengan nada pelan tetapi di dengarkan oleh Hiruzen dan Bear yang ada di samping nya.

"Apa?!" Hiruzen dan Bear terkejut mendengar berita yang disampaikan oleh Neko ini "Apa kamu tidak bercanda, Neko?" Tanya Hiruzen dengan nada serius.

Neko menggelengkan kepalanya "Saya tidak bercanda Sandaime-sama. Saya mendengarkan dengan jelas semua percakapan mereka. Dan juga saya yakin bahwa mereka tidak menutupi seluruh isi percakapan itu karena mereka juga sudah menemukan keberadaan tubuh asli saya" Kata Neko.

"Kamu sudah ditemukan?" Tanya Hiruzen.

Neko mengangguk "Saya memang sudah ditemukan, tetapi saya masih berada di sana karena mereka tidak memiliki niat untuk melakukan penyerangan terlihat bahwa keduanya hanya duduk sambil berbicara beberapa tentang Reatshu, dan juga Emiya Shirou meminta orang yang datang itu menceritakan tentang sejarah dunia ini kepadanya" Kata Neko.

Mendengar semua penjelasan dari Neko, Hiruzen memijat alisnya dengan lelah sambil berdiri dari tempat duduknya dan menatap ke arah Bear "Kamu ajak Shikaku dan datang pergi ke tempat tubuh Neko aslinya. Saya ingin melihat dia menilai apa yang sebenarnya terjadi sekarang, serta juga jika dia bertanya tentang informasi, kamu jawab semua pertanyaannya" Kata Hiruzen sambil menatap ke Neko "Kamu bawa saya menuju ke tubuh asli kamu, saya ingin mendengar langsung isi percakapan yang dilakukan oleh keduanya. Semoga keduanya bukan ancaman untuk desa ini apalagi seseorang dari mereka memiliki kemampuan ruang bahkan jika itu hanya entitas chakra" Kata Hiruzen.

"Baik, Sandaime-sama" Kata kedua Anbu itu sambil semua orang langsung meninggalkan kantor Hokage untuk menjalankan tugas mereka masing-masing.