Rehan tengah duduk di taman belakang yang ada di mansion ini, sekalipun di hadapannya terdapat taman yang indah, namun tatapannya menolak. Rehan lebih memilih memandangi sebuah gerbang yang tampak menjulang tinggi, di balik gerbang itupun terdapat hutan yang rindang, gelap nan menakutkan. Entah mengapa, namun seolah hutan itu memiliki daya tarik tersendiri bagi Rehan.
Memikirkan bagaimana Bila menolak untuk berbicara padanya membuat Rehan frustasi, ia lebih memilih menenangkan diri dengan duduk sendiri dan pikiran kosong yang tak kunjung terisi. Rehan lebih senang begini, setidaknya ia berhenti memikirkan apapun walau sejenak, rasanya tak ada salahnya bukan jika Rehan melakukan hal itu? Seharusnya tidak.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com