Tanpa rasa bersalah dan iba, mereka bertiga meninggalkan Dreena yang pingsan tak sadarkan diri di tengah-tengah hutan. Mereka sungguh tidak memiliki hati nurani dan perikemanusiaan. Membiarkan Dreena tertinggal begitu saja tergeletak di atas tanah tengah hutan.
Hari hampir gelap, lembayung senja menghiasi batas cakrawala. Sedari tadi cuaca panas dan tidak hujan. Udara kota Bandung tampak lembap, mungkin sebentar lagi akan turun hujan.
Mereka tertawa senang sebab dapat membuat Dreena jatuh pingsan di tengah hutan tanpa ada yang mengetahui. Bahkan Jarrel pun tak mengetahuinya pula.
"Akhirnya kita bisa melenyapkannya, sepertinya cukup jauh jika dia ingin kembali ke mobil bus," ujar salah seorang dari mereka.
"Biar tahu rasa dia, biar nggak bisa pulang. Pasti besok dia nggak masuk sekolah lagi," tambah temannya.
Mereka sungguh puas membuat Dreena menderita. Padahal mereka belum menyadari sesuatu. Rupanya penanda yang mereka buat telah lenyap.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com