webnovel

mpls

Hari pertama Amel memasuki sekolah Dimulai dengan kegiatan seperti sekolah biasa dengan aturan aneh yang dibuat panitia sepati memakai topi dari bola, memakai rok yang terbuat dari tali warna warni, memakai papan nama dari dus, menghitung biji kacang kedelai dan berbagai teka teki makanan yang harus para peserta bawa

Berbeda dari hari biasanya yang makanan disediakan oleh ibunya yaitu Maryam, kali ini Amel harus mempersiapkan makanannya sendiri

"Aku mau ke kantin mau beli makanan, ada yang mau nitip gak?" Tanya Rena

"Hmmm aku nitip gak ya? Tapi malu" ucap Amel dalam hati

"Serius ini gak ada?" Tanya Rena

"Yaudah aku duluan ya semuanya" ucap Rena pergi meninggalkan asrama dan langsung pergi ke kantin pondok pesantren

Amel menunduk merasa menyesal padahal kalo dia nitip kan bisa sekalian siap siap ke sekolah, tapi penyesalan selalu datang di akhir dan Amel tidak bisa berbuat apapun karna gengsi yang mengalahkannya

Nazma memperhatikan Amel yang menunduk

"hai" ucap Nazma

Amel tersenyum dan menganggukan kepalanya

"Kenapa kok kayak sedih gitu? Gak betah ya?"

"E-enggak"

"Terus kenapa dong?"

"Gapapa kok"

Amel yang tidak terbiasa meminta bantuan karna biasanya ibunya lah yang selalu mengerti tanpa harus ia ucapkan membuatnya takut untuk berbicara dan meminta bantuan

"Emm Yaudah deh kalo gitu aku mau ke kantin, kamu mau nitip gak?" Tanya Nazma

"emangnya boleh kalo aku nitip?"

"Ya boleh dong"

"Gak ngerepotin kan?" Tanya Amel merasa tidak enak

"ya ampun orang Cuma di depan sana deket, lagian aku udah mandi kok jadi tenang aja" ucap Nazma

"Yaudah kalo gak ngerepotin aku nitip ya"

Amel menyebutkan makanan apa saja yang ia inginkan

"gak kebanyakan?" Tanya Nazma bingung

"Enggak, emang biasanya mamah aku kalo beli juga segitu" ucap Amel

"haha Ya ampun kamu ini, mamah kamu kan beli makanan sebanyak itu buat satu keluarga kalo kamu kan cuma beli buat kamu doang, beli satu jenis juga cukup buat sekali makan" ucap Nazma

"Emm gitu ya? Yaudah aku beli satu jenis aja, nih uang nya" ucap Amel sambil memberikan uang dari dompetnya

Seperti santri baru pada umumnya Amel membawa dompet yang didalamnya terdapat kunci lemari yang selalu dibawa kemana mana

Sementara Nazma pergi ke kantin, Amel pergi mandi dan bersiap siap pergi ke sekolah dan setelah itu mereka berangkat ke sekolah bersama

"adek adek semua sekarang pergi ke lapang dulu ya, semuanya apel pagi dulu" ucap salah satu panitia

"Apel? Katanya di pesantren gak boleh pacaran tapi disini kok malah disuruh apel" Tanya Nazma

"haahaa Nazma yang mereka maksud bukan apel pacaran tapi apel pagi itu loh yang kayak upacara gitu tapi gak lama kok paling 10-15 menitan" ucap Amel

"Oh aku kira apel yang kayak orang pacaran gitu" ucap Nazma

"ya gak mungkin lah lingkungan pesantren ada apel pacaran" ucap Amel

Semua peserta pergi ke lapangan untuk melaksanakan apel pagi. Mereka berdiri tegak dibawah panas matahari pagi. Sementara itu semua panitia menjalankan tugasnya mulai dari tim kesehatan, keamanan, kebersihan dan tim photografer

Amel melihat ke arah Nazma yang senyum senyum sendiri

"kamu kenapa senyum senyum sendiri ma?" Tanya Amel

"Kamu sadar gak sih kakak kakak kelas kita ganteng banget, pasti terjamin pula agamanya. Huhh mas santri yang sambil sekolah emang gak ada tandingannya" ucap Nazma

"astagfirullah ma Fokus ma, dengerin yang lagi sampein apa" ucap Amel

"ini juga dengerin tapi sambil liat kakak kakak biar semangat apelnya" ucap Nazma

"Yaudah deh Yaudah terserah kamu aja" ucap Amel

Mereka mendengarkan apa yang disampaikan panitia. Uzi menjalankan tugasnya sebagai Photografer

"Mel! Liat deh photografernya ganteng banget, dari tadi liatin kamu terus kayaknya suka deh sama kamu" ucap Nazma

"Apaan sih ma mending pokus aja dengerin yang lagi ngomong di depan" ucap Amel

"tapi mel serius liat aja, photografer nya liat kesini terus" ucap Nazma Sambil terus memperhatikan uzi yang memotret tiap sudut

"Maa" ucap Amel

"Iya iya maaf" jawab nazwa

Amel yang mendengar perkataan Nazma berusaha tidak peduli, namun ia penasaran dan melihat ke arah Uzi sang photografer dan benar saja Uzi sedang memperhatikan Amel dan saat Amel melihat ke arah Uzi, dia langsung tersenyum dan menunduk.

"Heh kalan berdua!!" teriak Rama pemimpin yang sedang berbicara di depan

semua siswa langsung terdiam. Pemimpin menujuk ke arahku dia Nazma

"maju kedepan!!"

"dia manggil kita mel" Tanya Nazma

"Yahh kamu sii ngajak ngobrol segala"

dengan lantang kakak ketua memanggil kita kita berdua. badan yang tinggi, kulit sawo matang dan badan yang tegak membuat dia disegani seluruh siswa disini.

"CEPATT!!"

Amel dan Nazma pergi menghampiri Rama dan berdiri di depan semua siswa. tak ada yang bersuara disana tapi Rama terus berbicara dengan lantang dan berteriak

"kenapa kalian berbicara seperti itu di belakang sana? apa kalian tidak diajarkan tentang kesopanan?" Tanya Rama

Amel dan Nazma hanya menunduk terpaku.

"JAWAB" teriak Rama

"karna kalian tidak bisa menjawab berdiri di depan tiang bendera sampe materi pramuka selsai"

"yahh"

Amel dan Nazma berdiri

"Yahh panas gini harus berdiri lagi"

"lagian kamu si kenapa ngobrol segala"

"ya siapa si yang gak bisa diem liat cowok ganteng kayak kak Uzi lagian nih ya ngapain si kak Rama pakek teriak teriak segala padahal pelan juga kita kan bisa denger orang gak ada yang ngomong"

"ya wajar aja mungkin dia kesal"

materi pramuka pun selsai

"Jadi karna besok akan diadakan kemping bersama, maka semua peserta diharuskan memakai baju pramuka dan membawa baju olahraga, paham semuanya?"

"PAHAM KAK"

"Untuk lebih lengkap nanti akan kita bahas di kelas, karna matahari mulai naik jadi sekarang kalian semua memasuki kelas ya"

"TANPA TANDA PENGHORMATAN, BUBAR BARISAN JALAN"

"cape juga ya berjemur seharian"

"awas aja ya kakak kelas yang namanya Rama anak pramuka aku tandain. aku pastiin gak akan ada yang suka sama dia"

"awas ah nanti kamu lagi yang malah suka sama dia"

"ihh amit amit"