webnovel

permainan baru saja dimulai!

Kasih dalam keadaan tidur ayam (setengah sadar) di dalam ruangan putih yang kosong, tidak ada isinya kecuali dia dan pedang katana disampingnya.

"Oalah? Padahal baru saja permainan dimulai, tampaknya Vyy sudah di masukkan ke dalam Zoelva."

Vyy adalah nama bidak berwarna biru dan Zoelva adalah nama tempat ini. Biasa dikenal dengan ular di permainan yang asli.

Suara perempuan yang lembut membangunkan Kasih, saat pula Kasih bangun dalam keadaan Kepala Kasih masih terasa kunang-kunang... ia ( perempuan misterius ) tiba-tiba muncul di depan Kasih, tersenyum melihat padanya.

Perempuan muda cantik berambut putih agak panjang dan bermata merah. menggunakan gaun putih dengan dibawahnya sendal hitam.

Kasih menatapinya balik dengan tatapannya yang dingin, seolah-olah es yang benar-benar berada di titik terendah. Itu membuat perempuan misterius berembun dalam sekejap, Dia sekarang membeku menjadi es.

Apa yang terjadi itu hanya sebentar untuk mengatasi kesempatan untuk Kasih mengambil pedang dan berdiri tegak menjaga jarak, dia (perempuan misterius) dalam kedipan mata, seperti air yang terserap. Menyerap semuanya yang membekukan dirinya kedalam genggaman mata. Kasih sudah menyangka ini... Dia (perempuan misterius) tak ingin melawan Kasih, baginya Kasih hanyalah semut jika dilawan.

"Aku tak ingin melawanmu, tenanglah! aku diperankan sebagai pengawas bukan pemain."

Kasih menurutinya, tersenyum; mungkin ini adalah peluang untuk kabur dengan cara memanfaatkan orang yang tidak dikenali.

"Baiklah."

Pemuda duduk santai, begitu pula dengan kasih ikut duduk manis. Keduanya berhadapan saling bertukar pandangan... Karena Kasih ingin tahu tentang permainan ular tangga ini, memutuskan untuk bertanya pada ia.

"Oiya, apa kamu tau kenapa aku diberada disini lagi pula, siapa kamu?"

Pemuda menjawabnya dengan pelan dan anggun...

"Aku adalah Ciyo, Penjaga Ular... Kalau pertanyaan tadi sih... Disini adalah ekor ular."

"Aku kurang paham dengan peraturan permainan ular tangga takdir ini. Apa kamu bisa menjelaskannya lebih lanjut?"

"Tentu.... Peraturan pertama: pemain harus saling bunuh membunuh satu sama lain. Kedua: jika salah satu pemain dibunuh oleh pemain lain maka dia terjebak dalam ruangan putih kosong tanpa ada apapun didalamnya. Mudahnya seperti dirimu sekarang, kamu harus mencari cara apapun agar bisa keluar dari sini dan kembali ke bumi untuk melanjutkan permainan."

Kasih mengangguk-anggukkan kepalanya sebagai respons.

"Ketiga: pemain tidak akan mati jika pedangnya belum hancur, jika mati dia hanya akan berada disini dan terus mencari cara agar bisa kembali ke permainan. Empat: jika pedang pemain di hancurkan atau dipatahkan, dia akan tereliminasi atau mati selamanya dan tidak akan bisa hidup kembali. Dan yang terakhir: jika pemain sudah mengeliminasi semua pemain lainnya, dialah pemenangnya yang dapat mewujudkan mimpi apapun jika mau saat meraihnya."

Kasih paham tentang peraturan yang berlaku, sekarang dia ingin menanyakan hal lain.

"Aku paham sekarang, tapi aku masih belum tau nama-nama atau sebutan dalam permainan ini."

Ciyo menjentikkan jari telunjuk, tanggapan yang bagus untuk merespon pertanyaan yang jarang di tanyakan.

"Pertanyaan yang bagus. Jarang sekali ada orang yang bertanya hal ini... Oke, aku akan memberitahukanmu."

Pemain dibagi menjadi 4 bagian: merah>biru>kuning>hijau. Itu diberi nama lain menjadi; merah = Yyy biru = Vyy kuning = Xyy hijau = Zyy

Lalu Beberapa detik kemudian Ciyo terdiam... Tidak! Aku tidak mengingatnya lagi....

"Cuma itu sih... Ehehe~"

Kecurigaan muncul, tapi Dia telah sedikit membantu, hanya bisa di maklumkan. Sekarang Kasih berdiri tegak sambil membawa pedang ditangannya.

"Terima kasih banyak atas informasinya, sekarang aku harus pergi."

"Okey!"

Memperhatikan sekeliling, mulai mencari celah untuk keluar, oleh hal itu Ciyo menertawakannya.

"Hahahahahaha."

"Apa yang lucu?"

"Kamu lupa dengan peraturan kedua? Apa kurang jelas? Ah.... Tempat ini hanya berisi kamu dan aku, bahkan oksigen saja tidak ada disini."

"Eh? Benarkah? Lalu kenapa aku bisa hidup tanpa oksigen?"

"Tentu, para pemain tidak membutuhkan oksigen,makan, minum, dan tidur."

Kasih memikirkan cara lain, bagaimana untuk keluar hingga jam terus berlanjut. 2 jam, 5 jam, 9 jam, 10 jam berlalu.... Ciyo mulai ngantuk dengan kasih karena terlalu lama memikirkannya hingga saat ini. Kejadian saat memotong tembok yang sebelumnya melintas di pikirannya, kakek tua yang berkata "pedang itu sangat tajam." Yang Berkemungkinan besar bisa di coba. Kasih menghadap ke dinding, perlahan mengeluarkan pedang dari sarung... Memotong menyamping kanan ke kiri dan membelahnya dari atas ke bawah.

Mengira bekas potongan yang berbentuk: +

Adalah cobaan, apakah dinding tersebut bisa di potong mengunakan pedangnya, tapi akibat yang dihasilkan ternyata salah, Melainkan itu adalah bekas yang membuka lubang dimensi dalam celah sempit berbentuk: + di ruang yang

ditebas oleh pedang sakti.

Bahkan Kasih sendiri tidak kepikiran untuk membuat portal dengan cara tidak logis, kasih memasang ekspresi tak paham saat ia menatap portal...

"Aku tidak mengerti, apa yang aku lakukan..."

Tapi keberhasilan tidak boleh di pandang remeh seperti itu. Kasih masuk ke portal disambiri mengembalikan pedang ke sarung, meninggal Ciyo yang tertidur pulas akibat kelamaan menunggu oleh Kasih. Disisi lain. hari mulai sore, anak-anak di kota Ezo yang besar dengan peradaban lebih maju, terletak dari barat kota Tafoco. Masih asik bermainan kejar-kejaran di taman bersama Ria yang ikut juga bermain. Keseruan berakhir setelah perasaan yang menusuknya, mengingat ia membunuh Kasih.

"Jarang sekali, perasaan seperti ini ada. Anak-anak, ayo pulang! Ini sudah sore nanti orang tua kalian menghawatirkan Kalian loh..."

Anak-anak berhenti bermain dan menurutinya dengan tersenyum manis. Kemudian, Ria menatapi matahari yang setengah tenggelam. Apa yang ada dipikirannya sekarang mulai tercampur aduk.

"Baiklah, sedikit lagi akan malam, mari kita mulai permainannya! .....Tapi aku tidak yakin, bisa melawan Perempuan itu."

Perempuan yang dimaksud oleh Ria itu adalah Aeryn, Orang yang membunuh orangtua Kasih serta Pemain berwarna merah atau Yyy yang terwujud murni dari masa lalu sang dewa Celis. Sekarang dia baru saja sampai di kota Ezo, Arah timur, kota yang sama saat ini Ria berada. Kasih juga muncul dari arah Utara kota Ezo setelah masuk ke dalam portal, Seperti segitiga yang memiliki sisi warna yang berbeda. Mungkin ini cuma kebetulan, bisa bertemu satu sama lain.

Selanjutnya, kedatangan Aeryn disambut oleh kakek tua yang berjenggot panjang dengan tubuh yang kurus kering.

"Selamat datang, namaku Oni. Senang bertemu denganmu nona manis!"

Kakek oni menjabatkan tangan pada Aeryn, ia perlahan mengangkat tangan....kakel oni menjemput tangan Aeryn.

"Ah... Iya. Umur kakek sudah berapa tahun?"

Pertanyaan yang aneh, kakek oni hanya menertawakannya, menganggap lolucon baginya.

"Ahahaha, anak muda sekarang menanyakan hal seperti itu ya? Aku sudah 72 tahun."

"Apa bapak, mengalami kesusahan dalam hidup kakek?"

"Sedikit, tapi aku sudah terbiasa dengan hal-hal seperti itu. Aku sering kali kelaparan Hingga aku hanya memakan makanan kucing tetangga, juga sering kali dikucilkan. Tapi tidak apa. Semuanya sudah menjadi kebiasaan... Hahahaha...!"

Oleh karena itu, senyuman aneh muncul dari Aeryn.

"Kalau begitu, aku akan membuat kakek tidak menderita lagi." Kakek senang mendengarnya "benarkah?" Aeryn mengangguk kepalanya sekali sebagai respons setuju "Tentu."

Setelah selesai berjabatan, jiwa kakek oni menghilang secara tak langsung dan ia terjatuh ke tanah. Aeryn memegang kepala kakek oni, memasukkan jiwa iblis kedalam tubuh kek oni. Dia berdiri tegak kembali dengan mengeluarkan aura jahat, mata yang merah merekah, tulang dan ototnya menjadi 30x lebih besar juga kuat dari sebelumnya. Membuat tubuhnya menjadi kekar besar berlipat ganda dari tulang dan ototnya.

Aeryn penyebab hal ini, kekuatan iblis yang bernama dimiliki oleh Aeryn yang bisa menghapus jiwa dan memberi jiwa kepada makhluk hidup atau pun makhluk mati.

"Baiklah, kakek. Sekarang balas dendam lah kepada orang yang membiarkanmu keroncongan, oh ya. Gigitlah mereka agar bisa menjadi teman baikmu."

Kakek oni mulai memberontak terhadap orang-orang yang ia jumpai, menyiksanya hingga mati, meninggal gigitan dibagian tengkuk leher korban membuatnya menjadi manusia berjiwa iblis sama seperti halnya dengan ia yang menyebarkan perbuatan keji itu. Yang sudah menjadi manusia berjiwa iblis pun mengikuti hal yang sama seperti nya, menyebarkan jiwa-jiwa iblis yang jahat menjadikannya sebagai pasukan iblis.

Hari sudah gelap, 2 jam telah berlalu. Sekarang kakek oni memiliki pasukan yang banyak, mungkin lebih dari 500 orang yang telah menjadi korban. Aeryn terlihat senang dari kejauhan, berada di atas menara jam.

"Rencana berhasil. Tapi, hawa dingin apa ini? Hah...!?"

Dari arah Utara, jauh dari sana... Aeryn terkejut melihat sebagian kota beku menjadi es. Hawa dinginnya sangat kuat, padahal berjarak 1000 meter dari Aeryn. Tapi ketidak mengertian Aeryn berakhir setelah melihat sesuatu yang berkecepatan 29972 m/detik membekukan bangunan sekitarnya disaat ia melintasinya.

"Ternyata dia!"

Penyebab dari semua ini, adalah Kasih yang berlari kencang bergembira. Sebelumnya, Kasih sampai di depan pintu masuk kota Ezo setelah memasuki portal. Dia tidak tau apa yang terjadi, apapun disekitar 5 meter dari Kasih menjadi Es. Suhu atmosfer langsung turun di paling bawah titik yang lebih beku. Mungkin karena suhu sekitar turun begitu tiba-tiba, semua kelembapan di sekitar itu mengembun dalam sekejap.

"Eh? Kok bisa? Padahal aku tidak ngapa ngapain loh?"

Tapi setiap Kasih melangkah, sama seperti sebelumnya. Sekitar menjadi es dan membeku, keanehan terus mengiringi perjalanannya. Semakin lama, semakin cepat pergerakan kakinya sehingga dia melarikan diri tapi tetap saja. Kasih terus membekukan apapun disekitarnya dalam jangkauan 5 meter tanpa melakukan apapun.

Sisi lain, Ria Sedang menempel tangannya... meninggal bekas telapak tangan disetiap rumah yang ada. 60 rumah mungkin lebih yang sudah ditempelkan, saat selanjutnya dia menempelkannya. Aura keberadaan yang dingin dari Utara dan 800 Lebih makhluk yang haus darah dari Timur.

Jantung Ria mulai berdetak kencang dengan kegembiraan, ini adalah bentrokan yang hebat antara mereka.

"Aku akan sedikit serius kali ini.Yyy dan Vyy berada di tempat yang sama dengan Xyy...."

Dan akhirnya, Ria mulai berlari.... Jejak kakinya meninggalkan suatu kekuatan spritual disana.

Pertarungan akan dimulai dari sekarang!