webnovel

tumbal lukisan

seperti gadis gadis yang hilang secara misterius sebelumnya di kota itu, Hani yang tak sengaja bertemu Dion dalam perjalanan pulangnya akhirnya terpilih menjadi daftar korban berikutnya

nhovia · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
21 Chs

part 7

"Namaku Dera , aku baru satu tahun kerja disana, bagian purchasing, namamu sendiri siapa?" gadis itu memperkenalkan dirinya pada Hani. Senyum yang menyenangkan dan Hani balas tersenyum

"aku Hani"

seorang pria paruh baya menyela percakapan mereka,menaruh dua mangkok berisi bubur ayam

"dimakan dulu sarapannya neng "

sambil menyantap sarapan mereka, Dera mulai berbicara dengan pandangan menatap ke atas langit yang cerah di atas mereka

"aku yakin kamu pasti di terima kerja di kantor tempatku bekerja"

"kenapa ?"

"kamu tahu,kantor tempatku bekerja itu lumayan besar, ada lima lantai dan setiap departemen harusnya punya 15 orang staff ditambah 2 asisten manager, dan manager di setiap departemennya , tapi "

"tapi?"

"nanti kamu lihat sendiri,bukan kejutan namanya kalau aku beritahu sekarang"

🌕🌕🌕🌕

Zara benar, ketika mereka tiba di kantor yang dimaksud. Ada hal yang yang membuat gedung ini nampak menonjol dari 2 gedung di sebelahnya. Gedung ini nampak cantik dengan kaca-kaca berwarna biru, tidak terlalu tinggi dan besar seperti tembok-tembok pencakar langit di sekelilingnya.

menakjubkan batin Hani terpukau

Dera mendorong pintu Kantor yang transparan lalu mengucapkan selamat pagi teman-teman semua dengan nada yang sedikit keras. Membuat seorang gadis yang duduk di belakang meja berlapis kulit kayu melongokan kepalanya. Rambut gadis itu digelung rapi di belakang kepala, bibirnya berkilau luar biasa karena efek glossy lipstik yang dipakainya, agak mencengangkan sebetulnya dengan bibir tebal yang dimilikinya. bukankah lebih bagus jika memakai lipstik matte sepertiku saja, ucap Hani dalam hati

"selamat pagi juga Dera. Siapa gadis di sampingmu?

"oh dia namanya Hani,,calon karyawan baru. hey keluarkan surat lamaran kerjamu"

Hani membuka tasnya,mengeluarkan sebuah amplop coklat kepada Dera

"ini,tolong sampaikan untuk pak Rian "

kedua gadis itu terdiam. mereka saling menatap pada Hani

"tidak ada yang namanya pak Rian disini" ucap mereka hampir bersamaan

Hani mengkerutkan keningnya, ia melihat kembali kartu nama yang diberikan Dion kemarin, membaca setiap hurufnya dengan jelas. benar di situ tertulis nama Rian Hariwijaya

tak jauh dari mereka, dinding berwarna cokelat muda dengan corak seperti atmosfer jupiter terbuka, seorang wanita dengan blazer hitam mendatangi mereka. meski rambut wanita itu mulai beruban , wanita itu terlihat cantik dan cerdas dengan kacamata yang dipakainya.

seolah seperti sudah tahu keadaan yang terjadi, wanita itu langsung bertanya pada Hani

"siapa namamu ?" wanita itu bertanya

"Hani..."

"mari ikut ke ruangan saya ,kamu mau melamar kerja disini kan "

"ngghh iya bu "

wanita itu berjalan masuk disusul Hani melewati dinding yang sama saat wanita itu keluar tadi.

apa ini sebuah pintu,? Hani bertanya-tanya

sebelum pintu benar-benar tertutup Hani masih dapat mendengar percakapan Dera dan Gadis resepsionis yang dikenalnya beberapa saat lalu

"hey,bukankah manager hrd kita bernama Bu Sarah ?" .....

🌕🌕🌕🌕

ruangan-ruangan di dalam kantor terlihat jelas karena dinding dan kaca yang transparan. Ruangan pertama yang dilaluinya tidak berukuran besar, beberapa komputer tampak menyala dibiarkan begitu saja tanpa ada penggunanya. tidak ada satu karyawanpun yang ada di ruangan itu

ruangan kedua dan ketiga yang dilaluinya juga tampak sama keadaannya dengan ruangan pertama.

*bukankah ini aneh?

kenapa tidak ada satu karyawanpun yang berada di ruangan-ruangan itu?

apakah ini masih terlalu pagi untuk bekerja*?