webnovel

True Love : Senior! I Love U

Matanya dan mata hangat itu beradu sama-sama terkejut menyadari keberadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri pernikahan sahabatnya sekaligus pernikahan laki-laki yang sangat dia cintai. Arsen. Dia bisa merasakan ada kabut yang menggelayut di matanya, ada gumpalan air yang memaksa keluar dari sana dan dia butuh menghindar dari tempat itu untuk menumpahkannya. Namun, entah kenapa kakinya tiba-tiba sulit untuk di gerakkan, kepalanya tiba-tiba pusing dan dia hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Menyaksikan pemandangan yang sangat menyiksa hatinya, berdiri menyaksikan kenyataan yang tidak pernah di pikirkan sebelumnya. Dia harus mendengarkan janji-janji suci pernikahan yang di ucapkan dia harus melihat laki-laki itu menyematkan cincin pernikahan di jari manis sahabatnya. Dan dia harus melihat laki-laki itu memberikan ciuman pertamanya pada sahabatnya. Dia tidak tahan dengan semua itu. Tidak tahan dengan semua rasa sakit yang mulai menyerang hatinya, tidak tahan untuk segera menumpahkan air matanya. Namun itu pun tidak bisa di lakukannya, air matanya tidak bisa menetes seolah membeku seperti kebekuan hatinya yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa.

Ahra_August · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
406 Chs

SERATUS TUJUH PULUH DUA

Baru setengah jalan Elise sudah kerepotan oleh tas anyaman berisi cemilan pemberian buk joko, melihat itu Wahyu mengambil alih dan membawa dua tas. Membiarkan Elise memotret apa pun yang menurutnya menarik . wahyu selalu senang ketika melihat dua lesung pipi di pipi gadis itu. Dan entah kenapa Wahyu juga merindukannya.

Mereka sebenarnya bisa sampai lebih cepat di perkebunan tapi karena selalu berhenti untuk memotret segala hal yang menarik membuat perjalanan mereka sedikit lambat. Wahyu juga sudah membuka bekal yang di berikan oleh buk joko isinya adalah makanan ringan ada bakpao isi kelapa, dan membiarkan Elise menggigitnya langsung dari tangannya.

"Enak?"

Elise mengangguk masih serius dengan kameranya "Enak." Jawabnya singkat dan Wahyu pun kembali menyuapinya, Elise juga menerimanya tanpa penolakan. Sepertinya Elise belum sadar kalau makannya sedang di suapi. Namun wahyu tidak peduli selama gadis itu suka maka jadilah itu.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com