webnovel

Troublesome Lover

terdapat kata kata kasar yang disensor sensor mohon dibaca dulu peringatan bagi pembaca Be Wise and Enjoy ---- 'hehe.. sampai kapan kau bisa melupakan ku?' perasaan merupakan hal basi untuknya dan selalu dihindarinya, tapi akankah hal itu dapat selalu dihindari? ia merasa dirinya gila, jika ia bisa menghancurkan perasaan ini. maka ia akan melakukan segalanya. namun kali ini ia akan mencoba untuk menjaga perasaan ini. 'sampai kapan kah perasaan ini bisa ku jaga?' ----- chap 7+ masih belum di perbaiki jadi isinya masih ngawur ---- ingat masih dalam proses pengeditan yang tidak pernah kelar kelar jadi sabar ya.

mochirin · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
52 Chs

10

apa yang sebenarnya Han Bum rebut dari shion? kenapa shion dan taiga amat membenci Han Bum? MENGAPA RASA KEPO KU MUNCUL?

"ugh...."Han Bum mengerang

akhirnya aku kembali sadar dan beralih kepada Han Bum,

"kau payah sekali, sini ku bantu" ucapku Han Bum sambil membantunya berdiri.

"ak- aku tidak apa2.."

aku mengalungkan tangan kanan Han Bum di leherku agar dia bisa berdiri. lalu aku membantunya berjalan. tinggi kami kebanting sekali

"kau mau kuantar ke rumah sakit?" tanyaku kepada Han Bum

"ah, tidak perlu.. luka seperti ini dibawa tidur juga sembuh.."

sepertinya Han Bum sudah biasa dengan luka seperti ini.. yah, tidak heran sih.... skill nya payah sekali

"terserah kau saja, sini ku obati wajahmu." kataku

"oke, tapi obatnya...?"

"obat? oh ini."

aku mengorek tasku dan kukeluarkan kotak P3K ukuran mini, lalu kupamerkan di depan wajah Han Bum. Agak bangga gitu..

"kau selalu membawa barang begituan? kau pasti sering terluka ya?"

'Aku sering sakit sakitan'

aku tak menjawab. P3k ini isinya obat untukku dan untuk shion yang hobinya berantem dan pastinya babak belur juga.

lalu aku duduk dengan Han Bum di taman dekat Rumah Sakit dan aku mengobati luka-luka di wajahnya.

"kenapa kau baik sekali kepadaku?" tanya Han Bum.

"kau itu bodoh sekali" ucap ku sambil tertawa ringan "kau kan terluka"

"lalu, kenapa kau tak pergi kepada shion tadi?"

"Malas" malas banget kalo sampai terjadi world war 4 gara gara aku.... cemburu kan? alasan ga logis banget

"apapun itu alasan konyol mu.. terimakasih karena kau tak meninggalkanku." katanya sambil tersenyum kepadaku.

senyum Han Bum benar benar manis dan tulus.. eh salah.. maksud ku benar benar menyilaukan.

empedu ku sempat ngilu dibuatnya, bagaimana caranya dia melakukan itu? melakukan senyuman ala ala SPB?

aku akan mencoba tersenyum seperti itu kapan kapan, ya Kuharap tidak menjijikan .

siapa tahu orang akan terbuai seperti aku terbuai oleh Han Bum..

aku mengobati muka Han Bum dengan kapas yang berakohol,dia hanya diam saja dan sesekali memberikan ekspresi kesakitan.

tidak seperti shion dia pasti akan meneriakiku dan mengoceh non stop selama aku mengobati lukanya tidak lupa sambil beberapa kali melirik ke arahku.. dengan lirikan yang sulid di artikan namun lirikan itu bukan hal yang positif..

juga wangi parfumnya pasti akan menampar hidungku dan membuatku seperti stalker yang ingin tau dia beli dimana dan ada promo buy one get one ga.

berhenti Hinata! jangan mengingat promo itu lagi! ingat ini demi kesehatan dompet mu

"he- hei! kamu kenapa?" tanya Han Bum kepadaku sedikit menggoncang kan tubuh ku

Aku menolehkan kepala sedikit

"kamu memucat"

aku ingin pulang dan meminum obat serta tidur. Aku ga mau di infus.. mengingat infus air mata ku sedikit mengalir... mengingat Kejadian menyakitkan itu... Terulang di kepalaku

tiba tiba Han Bum memelukku dan berkata, "tak apa... menangislah saja sekarang. dengan kau menangis sekarang, kau dapat tersenyum untuk besok.. lepaskan saja semuanya."

'apaan sih, si kutil ini? kok jadi gajelas gini!?'

.

.

.

"Kau aneh! Harus nya wanita itu menangis lebih deras dan berisik atau lebih dramatis namun kau terlalu tenang dan hening bahkan ingus saja ga ada" protes Han Bum kepadaku

kami sedang dalam perjalanan pulang ke rumahku , Han Bum mengantarku ke rumah dengan kaki.

"Dasar cewe jadi jadian"

wah dikatain lucinta lontong sama berondong kencur. reflek aku mencubit pinggangnya

"Ouch" sepertinya sakit sekali, aku lupa mengontrol kekuatan cubitan ku

"Maaf" ucap mengusap pinggangnya

" sini kamu! akan kubalas!" katanya kepadaku sambil tangan memegang lenganku

kulihat dari sudut mataku ternyata rumahku sudah kelihatan.

"hei... maaf ya hehe.. rumah ku sudah dekat, aku duluan ya" ucapku lalu aku masuk ke rumah dan meninggalkan Han Bum.

Begitu pulang aku langsung tepar di rumah. Memang paling enak itu di rumah ga usah FAKE..

Semoga besok aku sudah baikan.. Tapi sepertinya tidak akan terjadi..

OMG, jaket Han Bum kelupaan di balikin. jadi saat mau mandi melewati mesin cuci aku melempar Jaket han bum dengan gaya nya maikel jordin.

nanti kukembalikan begitu bertemu dengannya lagi, padahal go-sem kan bisa...

.

.

2 hari kemudian

Akhirnya aku sembuh juga.. nanti pulang sekolan harus beli vitamin lagi dan beberapa suplemen

aku berangkat ke sekolah, dan sesampainya di sekolah akane langsung menerorku dengan banyak pertanyaan. berasa kayak artis

"kamu sudah gila?! kemana kau kemarin?! jantungku hampir berhenti melihat hinata yang tiba tiba mengamuk ingin keluar dari Rumah Sakit. ada 4 orang lebih yang menahannya, tapi dia kuat sekali dan dia berhasil kabur! dia bilang dia mau mencarimu dan membunuh orang yang bersamamu! jantungku berhenti saking kagetnya! ya ampun.."bisik akane kepadaku.sepertinya dia lupa kita sedang dalam jam pelajaran

aku yang ikutan khilap aku jadi menceritakan semuanya kepada akane tentang kejadian 2 hari yang lalu.

wajah akane menyimak ceritaku dengan amat serius dan sesekali mulutnya terbuka saking kagetnya.

"jadi kau bertemu dengan saudara tiri shion? dia ganteng tidak?" bisiknya semangat

Aku mengangguk "shion lebih ganteng walau sifatnya minus" entah kenapa nada ku datar dan dingin sekali.. bukan keinginanku namun seperti itu

"oh ya ampun, kenapa sih kau bisa ketemu yang ganteng ganteng semua?"

"Karena aku cantik" sambil mengibas rambutku sendiri

Akane hanya menatap ku dengan tatapan yang sungguh sulid diartikan

"lalu kenapa taiga dan shion amat membenci Han Bum?"

"Entahlah"

*Ting tong*

bel istirahat berbunyi. sungguh tak terasa ternyata sudah istirahat saja.

mungkin karena jam pelajaran ini kupakai untuk mengobrol kali ya? jadinya tidak berasa..

seperti biasa, akane langsung menyerbu ke kantin untuk membeli makanan sebelum kehabisan, aku dikelas seperti biasa menunggu akane.

Namun saat itu aku ingin membeli lauk karena aku hanya membawa nasi putih. saat kami berlari menuju ke kantin, aku menabrak seseorang. ternyata orang yang kutabrak itu Taiga

"Eh, sorry" kataku sambil menunduk-nundukkan kepalaku.

Taiga hanya memandangku dengan dingin lalu pergi melewatiku.

"kenapa dia?" tanya akane kepadaku.

"kolor nya di curi kali." ucap ku dengan acuh

Mungkin karena kemarin, aku berfikir sebenarnya apa sih yang membuat Taiga maupun shion begitu membenci Han Bum?

.

.

"hei hinata! lihat! ada cowok ganteng banget disitu! tapi kenapa mukanya banyak plester begitu ya?" bisik akane memecah pikiranku.

"dimana?" tanyaku.

"itu disitu, yang bersandar di gerbang belakang itu." kata akane sambil menunjuk nunjuk keluar jendela.

"Han bum? dia itu gila apa gimana sih!?"

"itu Han Bum? yang benar saja! dia cakep sekali! tapi masih cakepan Yusuke sih.. tapi dia cakep sekali!"

sepertinya Han Bum melihat ke arah jendela kelasku, lalu dia melambaikan tangannya sambil tersenyum. aku balas melambai.

"ya ampun! cowok itu melambai kepadaku!" bisik cewek yang duduk di depan mejaku.

"tidak! dia melambai kepadaku!" kata yang satunya lagi

mereka saling berebut tentang siapa yang dilambaikan oleh Han Bum.. dasar anak jaman sekarang...

"hei hinata! lihat! itu Taiga dan Yusuke! mereka mendatangi Han Bum dengan membawa anak anak yang lain!" bisik akane kepadaku.

waduh...

aku langsung melihat keluar begitu akane berkata begitu. dan benar saja, itu Taiga dan Yusuke. membawa beberapa pengikutnya menghampiri Han Bum.

aku merasakan bahwa suasananya mulai tak enak, malas rasanya tapi aku harus keluar untuk menolong Han Bum. kalo ngak mungkin nanti han bum akan tinggal nama saja

aku mengangkat tanganku dan berteriak, "mohon izin pak guru! aku ingin buang air besar! sudah diujung !" kataku kepada pak guru.

setelah berkata begitu aku langsung berlari keluar. aku berlari seperti dikejar setan, setiap orang yang melihatku berlari memandangku keheranan.

akhirnya aku sudah dapat melihat Han Bum dan anak anak lain. disitu Han Bum sedang digiring oleh 4 orang lebih untuk dibawa ke tempat lain. aku langsung berlari ke arah Han Bum dan menarik tangannya.

"ja-jangan bunuh dia! siksa saja dia" kataku kepada mereka sambil mencoba mengatur nafasku kembali. aku menyadari apa yang ku katakan salah jadi aku ulang lagi

"jangan bunuh dia!"

aku berdiri di antara Han Bum dan yang lainnya dengan posisi melindungi Han Bum.

"sebaiknya kau pergi dari sini Hinata.. ini bukan urusanmu." kata taiga kepadaku dengan nada super cold nya

"betul shion chan.. lebih baik kamu pergi saja.." kata Yusuke kepadaku juga dengan gaya mengibas ngibaskan tangan seperti ngusir kucing yang mau nyolong ikan

"Kalo mau suruh aku pergi, cium dia dulu!" teriakku kepada Taiga dan Yusuke dan menunjuk sembarangan orang. "Ehm... Jangan jangan.. kalian nanti menyedihkan.."

"Oh.. kalau kau mau suruh aku pergi, langkahi dulu motor sexy shion!"

"Pftt" han bum menahan tawa. Aku memelototi nya dan menginjak kakinya

"hei taiga, bagaimana ini..? dia ceweknya shion.. masa kita harus menyingkirkannya?" tanya salah satu dari pengikut Taiga

Taiga mengacuhkannya dan berkata," hei bocah.. tidakkah kau malu harus dilindungi wanita..?"

"tentu saja aku malu, tapi aku lebih malu lagi membawa banyak orang untuk menghabisi satu anak yang lebih muda dariku" sindir Han Bum kepada Taiga

"sebaiknya jaga mulutmu. dan hari ini kau kubiarkan lolos hanya karena aku masih menghormati Hinata yang melindungi anak bayi sepertimu. sebaiknya kau ingat itu."

setelah berkata begitu, taiga dan Yusuke pergi lalu antek antek juga mengikutinya.

"apa yang kau lakukan disini?" tanyaku kepada Han Bum.

"tentu saja untuk bertemu denganmu. aku tak punya teman main selain kamu disini." Jawab Han Bum.

"tapi aku belum pulang sekolah. dan lagi aku harus mengerjakan file file yang menyebalkan itu."

"ya sudah, akan kutunggu sampai kau pulang."

"memangnya kenapa kau mau menemuiku?"

"untuk mengambil jaketku tentu saja."

"cuma karena itu? kan bisa di go-sem aja, gaptek banget si"

"tidak percaya aku! kau tak tahu berapa harga jaket itu?"

"Terserah apa katamu. aku akan menemuimu pukul 5 sore. dan sebaiknya kau jangan menungguku di sini, aku ga mau kau mati disini."

"aku tak takut kepada taiga."

"terserah... pokoknya kau jangan tunggu disini atau aku takkan menemuimu."

"yaya baiklahh...." kata Han Bum. lalu dia pergi dan aku kembali ke kelas.

'buang air yang sungguh sungguh lama ya' haha.. batin ku mencibir