Tujuan

"Perubahan itu menyakitkan, Ia menyebabkan orang merasa tidak aman, bingung, dan marah. Orang menginginkan hal seperti sediakala, karena mereka ingin hidup yang mudah" - Richard Marcinko.

/=/\=\

dengan mata berlinang air mata, wanita tersebut menghampiri diriku dan memeluku.

"shin-chan akhirnya kamu keluar..."

"Shin-chan... tolong jangan membuat kami khawatir lagi..."

"..." apa yang harus aku lakukan...

dengan canggung aku memeluknya kembali...

meskipun begitu, aku sangat canggung karena ibu tiriku ini seumuran dengan diriku di kehidupanku sebelumnya dan wajah, tubuhnya ibu tiriku ini masih terlihat sangat muda seperti 25 tahunan...

nama ibu tiriku adalah Mari Katsuragi.

--==--

setelah beberapa menit kemudian, ibu tiriku melepaskanku.

"tolong, jika ada masalah ceritakan pada kami. dan jangan memendamnya sendirian"

"akan ku coba... Mari-san" jawabku...

"Harus! dan juga panggil aku ibu atau mama!"

"i-iya... mari-san"

"..."

--//--

akupun langsung melarikan diri ke kamarku. dan menunggu ibu tiriku selesai mandi.

setelah beberapa menit menunggu, ibu tiriku mengetuk pintu kamar dan memberitahuku kalo dia sudah selesai dengan mandinya.

setelah membersihkan diriku untuk kedua kalinya.

saatnya membuat rencana untuk membuat hidupku bebas dan tanpa harus memikirkan masalah uang dll.

pertama-tama, aku membeli bakat.

karena aku sudah mempunyai bakat bermain game rank D dan masih bisa dinaikan ke rank S dengan seiringnya waktu aku bermain, jadi tidak perlu membuang-buang sistem poin ke bakat itu.

aku membeli bakat bernyanyi, seni melukis(termasuk menggambar, seperti manga dll), bakat musisi(bakat bernyanyi dan musisi beda ya. musisi bisa bermain bermacam alat musik dll, dan bernyanyi ya menyanyi.), pengetahuan memasak, bakat seni bela diri dan pengetahuan ilmu kedokteran.

aku menghabiskan semua sistem poin yang aku punya untuk itu semua.

kenapa aku membeli seni bela diri, ilmu kedoktetan dan memasak? itu jelas lah, karena itu semua impianku dulu.

impianku itu sangat banyak. kalian berpikir aku kekanak-kanakan?

memang benar itu semua kekanak-kanakan.

dan juga, dengan seni bela diri aku bisa menjaga diriku jika hal sesuatu terjadi.

dan juga, jika aku mempunyai pengetahuan soal medikal kesehatan walaupun aku tidak bisa menyembuhkan diriku sendiri walaupun seorang aku adalah seorang dokter, tetapi aku bisa mengetahui gejala atau penyakit apa saja yang menimpa tubuhku dan bisa mencegahnya sebelum terlambat.

dan alasan yang ketiga aku membeli bakat memasak adalah, aku akan hidup sendiri setelah aku punya cukup uang untuk menyewa apartemen yang jauh dari sekolah. dan juga aku bisa mencari pekerjaan paruh waktu sebagai chef di restaurant atau rumah makan.

aku tidak ingin hidup seperti dulu. hanya mengejar waktu untuk uang dan tidak ada waktu untuk menikmati hasil kerja keras itu sendiri dan terus bekerja tanpa ada tujuan yang pasti.

dan pada akhirnya mereka yang mendapatkan hasil kerja kerasku...

"haaa..."

--//---////===///

setelah beberapa menit mensurfing di internet.

"sudah kuduga ini bukan dunia yang sama"

musik, novel, game, film, komik, animasi dan entertain lainnya tidak ada yang dari duniaku.

dalam teknologi, dunia ini sudah lumayan maju, tetapi dalam hal hiburan masih terbelakang.

bagaimana aku bisa menikmati hidup tanpa ada musik, anime, novel dll yang belum sempat aku baca di dunia sebelumnya.

semenjak aku membangun perusahaan, aku tidak sempat membaca, menonton anime komik dan novel.

'sistem, apakah kamu bisa membuat manga dll, yang ada didunia ku sebelumnya?'

<bisa>

<50 sistem poin per volume>

melihat itu, aku bernafas lega.

--

untuk saat ini, aku akan membuat beberapa musik dari pianis terkenal, seperti V.K, Yiruma, Deemo dll.

beberapa jam kemudian...

aku hanya bisa membuat beberapa musik.

1. Rivers flow in you (Yiruma)

2. Kiss the Rain (Yiruma)

3. Entrance (Deemo)

4. Anima (Deemo)

5. Sunset (V.K- Deemo Ver.)

6. Wings of Piano (V.K)

tentu saja aku tidak akan merilis musik-musik ini ke internet.

walaupun copyright didunia ini sangat ketat, dan bahkan hukumannya sangat berat. tetapi aku tidak ingin terkenal.

dan hidup sebagai artis itu sangat berat. kamu akan terus diawasi setiap harinya.

mungkin aku akan mengpublikasikan musik-musik dan hiburan lainnya yang dari duniaku ke dunia ini.

tentu saja aku tidak akan mengambil uang tersebut dari hasil itu sepeserpun. karena itu hak dari pencipta. dan menciptakan suatu hiburan itu tidak mudah.

aku akan mendonasikan uang tersebut ke panti asuhan, atau membantu yang terkena musibah di negara ini.

di jepang, sering terjadi sekali bencana alam. seperti banjir, gempa bumi dan bahkan tsunami.

tidak heran karena jepang dulunya adalah sebuah <> (A/N: baca wiki ae saya males jelasinnya)

para musisi itu mungkin tidak akan terlalu marah aku menjiplak karyanya dan mengakuinya sebagai karyaku didunia ini jika hasilnya untuk anak-anak yang kesusahan.

tentu saja aku tidak akan muncul di publik dan merahasiakan identitasku seperti marshmellow memakai topeng di dalam video.

--"""###

"Shin-chan sarapan sudah siap. apa kamu ingin makan bersama kami?" suara mari-san dari balik pintu.

aku akan melanjutkan rencanaku nanti sepulang sekolah.

aku berdiri dari kursi dan membuka pintu kamarku.

aku mengangguk kepada mari-san yang memakai celemek pink.

"baiklah kami akan menunggumu di ruang tengah"

dia pun tersenyum dan kembali ke ruang tengah.

aku bisa mendengar suara pria dan seorang perempuan di ruang tengah.

akupun kembali ke kamar dan mengganti pakaianku dengan seragam sekolah.

melihat cerminanku di kaca memakai seragam SMA sekali lagi membuatku aneh.

aku ingin keluar dari sekolah, tetapi aku tidak ingin mengecewakan orang tua tubuh ini, dan jika aku tidak mempunyai sertifikat SMA, akan sangat susah untuk mencari pekerjaan tetap dengan bayaran yang tinggi.

lagipula tidak ada salahnya menikmati kehidupan sekolah sekali lagi.

dan... oh sepertinya pil yang aku makan sebelumnya membuat tinggi badanku naik beberapa cm.

....

saat aku memasuki ruang tengah, mereka yang tadinya mengobrol, saat melihatku langsung melongo seperti terkejut. terutama saudari tiriku Shiraishi Katsuragi.

"selamat pagi" aku bilang kepada mereka bertiga.

mengangguk, aku duduk dan akan memakan sarapan yang sudah disediakan.

mata mereka mengikutiku...

hentikan... itu membuatku tidak nyaman...