webnovel

Transmigrasi: ke dunia Anime

seorang pria yang kehilangan segalanya karena di hianati oleh kerabat, teman dan bahkan istrinya. dia hanya bisa pasrah... "bodohnya aku menolong dan memberi mereka kesempatan lagi... dan bahkan sahabat yang seperti sodaraku sendiri mengkhianatiku dan berselingkuh dengan istriku..." "...aku tidak punya apapun lagi..." pria tersebut menutup matanya dan menemukan dirinya berada di ruangan dan dunia yang berbeda.

L77 · Tranh châm biếm
Không đủ số lượng người đọc
9 Chs

Klub

"Kesempatan itu seperti matahari terbit. Ketika Anda menunggu terlalu lama, Anda akan kehilangannya." - William Arthur Ward.

@@@$$$$

gadis ini kalo tidak salah, namanya adalah Adagaki Aki. salah satu gadis populer dari sekolah.

dia melihatku dengan Syok dan panik lalu berubah menjadi marah.

aku langsung menutup pintu gudang dan berjalan keluar mencari tempat lagi.

tidak lama setelah berkeliling, aku tidak menemukan tempat yang sepi. jadi aku kembali ke kelas.

di kelas hanya ada beberapa murid yang makan siang di kelas termasuk Shiraishi.

melihatku, shirashi akan menghampiri diriku dan akan mengatakan sesuatu tetapi aku mengabaikannya dengan wajah 'tolong jangan ganggu aku'

dia pun hanya bisa speechless dan kembali ke tempat duduknya.

aku duduk di bangku ku yang berada di bagian tengah.

menaruh oloung teh di meja, aku membuka kemasan dari melon pan. katanya, yang membuat roti ini pernah sekolah di sekolah memasak international yang berada di jepang.

aku menggigit roti melon yang sangat empuk seperti marshmellow ini.

'hmm... rasanya enak tapi... gula, garam dan cara mengadonnya kurang tepat.' jadi ini ya pengetahuan memasak.

teksture roti nya masih aga kasar. adonannya kurang matang...

kita bisa tau, masakannya ada yang kurang atau tidak hanya dengan mencicipi masakan/makanan tersebut.

walaupun musik yang aku buat dari duniaku tidak sebagus aslinya, tidak memakai alat musik langsung piano, aku membuat musik ini dengan komputer, jadi wajar saja ada banyak nada yanf berbeda dari aslinya. tetapi ini cukup lumayan bagus untuk didengarkan.

sepulang sekolah nanti aku akan membeli gitar akustik. oh, aku juga perlu membeli webcam dll. untuk menjadi streamer. tentu saja aku tidak akan memperlihatkan wajahku.

aku akan menjadi streamer yang multi talent haha. aku akan bermain musik, bermain game dan menggambar karakter utama dari anime yang terkenal didunia ini ataupun original. itu juga sekaligus mempromosikan novel-novel, manga dan musik yang aku buat lagi disini dari duniaku sebelumnya.

dalam sekejap setelah menghabiskan makan siangku, pelajaran kedua dimulai...

--///\~

"itu saja"

""terimakasih banyak sensei""

setelah guru itu keluar dari kelas, akupun berdiri dan menuju ke ruang guru.

"permisi" aku bilang.

Kirisu sensei duduk dimeja kerjanya sambil melipat tangannya. melihatku, dia menyuruhku duduk dikursi menghadapnya.

aku tidak mengatakan apapun dan menunggu guru wanita ini memulai duluan.

"Shinji Kenja." dia memanggil namaku dengan pelan dan nada yang dingin.

dia ingin melihat ekspresiku tetapi... saat mata kami saling bertatapan, ekspresinya berubah saat melihat mataku. tetapi hanya sebentar dan ekspresi dinginnya kembali ke wajahnya.

"apa kamu tau kenapa aku memanggilmu kesini?"

aku mengangguk.

"bagus. kalo begitu aku langsung ke intinya."

Mafuyu Kirisu bilang. lalu ekspresinya lebih dingin dari sebelumnya.

"kenapa kamu tidak masuk kesekolah dua minggu ini? Katsuragi-san bilang kamu terkena kecelakaan, tetapi aku melihat kamu baik-baik saja. jelaskan padaku."

oh, kecelakaan itu ya. tubuh ini menyelamatkan gadis yang hampir di perkosa oleh para gangster waktu malam. setelah dia di hianati oleh mantan pacarnya.

pada saat itu, tubuh ini tidak tau harus apa untuk menyelamatkan gadis itu untungnya dia membawa smartphone nya saat itu dan memutar suara sirene mobil polisi dan membuat mereka terkocar kacir.

tetapi... salah satu gangster menyadari sesuatu dan tidak mendengar suara mobil, dan dia berhasil menemukan tubuh ini.

dan disitulah dia dipukuli dan dikeroyok oleh para gangster tersebut. untungnya, gadis yang diselamatkan tubuh ini tidak tinggal diam, dia langsung berteriak meminta tolong dan menelpon polisi.

melihat hal itu dan para pejalan kaki mulai mendekati mereka karena mendengar suara minta tolong, gangster tersebut meninggalkan tubuh ini yang sudah babak belur.

setelah kejadian itu, tubuh ini pingsan dan harus dirawat beberapa hari di rumah sakit lalu mengurung dirinya di kamar setelah keluar di rawat.

"aku hanya tidak ingin menunjukkan wajahku yang terluka dan membuat rumor tentangku dan membuat hidup sekolahku terganggu." aku bilang dan tidak menghindari tatapan tajamnya.

"begitukah...?" nada nya sedikit lembut dari sebelumnya. atau memang itu perasaanku saja?

"apa aku akan dikeluarkan dari sekolah?" tanyaku

"iya. jika lebih dari sebulan. untungnya kamu hanya absen 2 minggu, jika kamu absen selama 1 bulan bahkan lebih maka pihak sekolah terpaksa harus mengeluarkanmu."

"aku mengerti. jadi... apa hukumanku?"

"h-hukuman..? eh ah... ummm hukuman... ah? hukumanmu adalah kamu harus masuk club yang di bimbing oleh Hiratsuka-sensei." dia bilang.

"club...? tapi sensei... aku sudah kelas dua dan harus banyak belajar, jika aku masuk klub... aku takut, aku tidak akan sempat belajar..."

"hmm jika ini keluar dari mulut Katsuragi-san mungkin aku akan percaya, tetapi itu keluar dari orang yang menghabiskan waktunya setiap hari di internet cafe"

aku hanya bisa pasrah... haaa... dia benar. damn.

"baiklah sensei, aku akan bergabung dengan klub itu."

"bagus. dan tenang saja, klub tersebut tidak mempunyai banyak kegiatan dan kamu bisa datang kapanpun kamu mau"

itu berita bagus.

"baiklah itu saja, aku harap kamu memberitahu pihak sekolah terlebih dahulu jika bukan keadaan genting atau mendesak ketika absen"

"aku mengerti sensei"

"baiklah kamu bisa pergi sekarang" sensei bilang.

akupun berdiri dari kursi dan akan pergi.

"tunggu!" kirisu sensei memanggilku.

"ya sensei?"

"jika kamu mempunyai masalah apapun, kamu bisa menceritakannya padaku. mungkin aku tidak akan bisa membantu banyak dan hanya bisa memberi nasehat, tetapi..." sebelum dia meneruskan lagi omongannya aku bilang.

"yang saat ini butuh bantuan adalah kamu sensei." aku bilang membalikan badan dan pergi dadi ruangan guru tanpa melihat ekspresinya sensei