webnovel

Penghianatan

Enjoy..readers,

Michaela putri .pov

aku melangkahkan kaki menuju apartmentnya hatiku terasa berbunga,rasanya diriku Seperti melayang ke angkasa saat menerima sms dari dirinya tadi pagi ,di dalam sms itu dia memintaku untuk datang ke apartmentnya karena ia ingin memberiku sebuah kejutan. Rasanya aku sangat bahagia. Ingin sekali aku langsung menghamburkan pelukan ke tubuhnya. karena aku sudah tidak bertemu dengan selama 1 bulan tapi rasanya seperti bertahun-tahun.rindu ...tentu saja...aku sangat merindukan nya

Suara lift ting membuyarkan lamunanku .senyumku tak henti-henti menghiassi wajahku sepanjang perjalanan menuju kamarnya.

Saat diriku sampai di depan kamar raka. Aku mengernyitkan keningku menatap pintu kamar raka yang tidak terkunci. Tiba -tiba muncul pikiran negatif namun langsungku tepis. Ah ..mungkin raka sengaja tidak mengunci kamar apartment nya agar aku bisa langsung masuk. Pikirku

Perlahan ku buka pintu kamarnya. Aku mencoba melangkahkan kakiku menuju kedalam. Langkahku terhenti tubuhku bergetar hebat, mataku perlahan mulai memanas melihat kejadian yang sama sekali tak inginku lihat.

dia sedang bercumbu panas dengan seorang wanita di atas ranjangnya.

Rasanya aku tak mampu menahan air mata di pelupuk mataku perlahan butirannya menetes dari sudut mataku membasahi kedua pipiku.

Bukan pemandangan ini yang aku harapkan. Aku mulai menyeka air mataku yang sempat jatuh. Aku berusaha mengatur nafasku yang tak sempat beraturan. Setelah nafasku beraturan. Aku mencoba menguatkan diriku untuk menghadapinya.

Dia sama sekali tidak menyadari kehadiranku. Aku tersenyum miris

Prokk

Prokk

Prokk

Aku bertepuk tangan menyadarkan mereka bahwa aku ada di sini.

Raka menghentikan aksinya menatapku dengan terkejut. Aku hanya tertawa miris melihatnya. lalu aku menatapnya tajam.

"Inikah kejutan yang akan kau berikan padaku, rupanya kau sangat pandai membuat kejutan, aku sangat terkejut melihatnya, terima kasih raka atas kejutan yang kau berikan padaku "

Kulihat dia perlahan turun dari ranjangnya menghampiriku. Dia mencoba meraih tanganku namun dengan cepat ku tepis

"Ini tidak seperti yang kamu pikirkan michaela, wanita jalang itu yang menggodaku "

Raka menunjuk ke arah wanita yang masih duduk manis di atas ranjangnya.

Kini ku arahkan pandanganku melihat wanita itu, namum dia hanya tersenyum manis ke arah raka.hal ini membuatku semakin muak rasanya aku tak ingin berlama -lama berada di sini.

Aku melipat kedua tanganku di depan dada.kini aku kembali menatap raka dengan tatapan tidak percaya akan pandangan yang baru saja aku lihat .raka mencoba meraih tanganku ,namun aku memundurkan satu langkah ke belakang.

Raka menundukkan kepala dan mengepal kedua tangannya menahan emosi "percayalah padaku " ucapnya frustasi

"Maaf ka, aku tidak bisa percaya padamu "

Aku membalikkan tubuhku berjalan menuju pintu keluar kamar raka. Langkahku tertahan saat sebuah cengkraman kuat di lenganku. Membuatku membalikkan wajah menatap raka dengan tatapan tajam

"Lepaskan "

Aku mencoba membrontak berusaha melepas cengkraman raka,namun tangannya ternyata jauh lebih kuat dari yang aku duga.

"Dengarkan aku dulu "

"Tidak ada yang perlu kudengarkan semua sudah cukup jelas untukku " cengkramannya mulai melonggar ,hingga aku langsung menyentak tangannya .

Aku berlari keluar apartment raka, tanpa sadar air mataku kembali berjatuhan sepanjang perjalanan menuju lift.

Aku tidak menyangka, awalnya ku kira dialah orang yang akan memberiku warna kebahagiaan, namun ternyata aku salah, aku sangat kecewa dengan apa yang baru saja aku lihat rasanya sulit sekali di percaya. Kami berpacaran sudah 4 tahun dan sekarang dia menghianatiku dengan cara yang sama sekali tidak pernah terbayangkan olehku, mengapa dia setega ini pada diriku. Apa salahku padanya..? Mengapa dia tega melakukan semua ini padaku.apa hubungan kita tidak ada artinya selama ini.

Air mataku Tidak henti -hentinya mengalir, rasanya hatiku sakit bagaikan ribuan jarum menusuk secara bersamaan. Sakit sekali rasanya di hianati oleh orang yang sangat kita cintai.

Suara pintu lift ting terbuka, aku langsung melangkahkan kakiku masuk kedalam. Lift tampak sepi tidak ada orang satu pun, aku bersyukur karena itu artinya aku dapat menangis sepuasnya tanpa ada orang yang memandangiku.

di dalam lift aku menangis bersedu -sedu menumpahkan segala perasaan sakit hatiku padanya.

Sekarang aku tidak tahu harus apa selanjutnya. Pikiranku dan perasaanku sekarang benar-benar sangat kacau.

Setelah pintu lift terbuka aku langsung berlari keluar menuju parkiran mobilku.

aku langsung menjalankan mobilku dengan kecepatan di atas rata-rata. Menumpahkan segala emosiku.

Tiba -tiba di tengah perjalanan mataku membulat sempurna melihat sebuah truk besar melintas di depanku. Aku berusaha menghindar dengan membanting stir mobilku, namun mobilku kini menabrak pohon besar dan kecelakaan pun terjadi.

Aku dapat merasakan darah mengalir dari pelipisku .

"Aku sangat membencimu raka " perlahan pandanganku mulai terasa buram .

Aku dapat merasakan orang -orang datang menghampiriku membantu menyelamatkanku. Perlahan pandanganku buram dan kini aku tidak dapat merasakan apa -apa

Maaf ya kalau terlalu sedikit -ini cerita pertamaku semoga kalian suka ya.

Jangan lupa Comments dan like ya satu vote dari kalian berharga banget buat aku..