webnovel

Tirai Penghalang

Ini hanya cerita sederhana seorang pemuda dalam mencari hal untuk penopang hidupnya. Seperti kebanyakan orang muda lainnya. Mencari pekerjaan, menjalin persahabatan, pencarian jati diri, dan… cinta. Drama keseharian anak manusia yang sudah biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Cerita tentang kehidupan berkeluarga, meski bukan dengan orang tua kandung. Cerita tentang hubungan baik antar kakak dan adik sepupu. Tentang keakraban antar satu dan lain sahabat, meski berbeda warna, rasa, dan asal. Tentang keagungan cinta yang datang tiba-tiba, tidak pernah diharapkan, menghampiri begitu saja dalam kondisi yang tak biasa. Lantas… Bagaimana bila cinta itu ternyata indah? Bagaimana bila ternyata ia begitu tinggi? Dan bagaimana bila ternyata ia begitu berbeda dari diri? Lets find out.

Ando_Ajo · Hiện thực
Không đủ số lượng người đọc
223 Chs

Berkunjung

"Hampura nyak," (Maafkan saya) ujar Teh Ikha dengan gestur yang sangat sopan. "Maksud saya teh, Rezqi, gitu."

"Seneng lu, ye!" delik Rezqi pada Jodi. "Ntar keselek, baru tahu rasa!"

"Kenapa sih, Bang?" ujar Jodi kemudian setelah tawanya reda.

"Kenapa, kenapa…" dengus Rezqi seraya meletakkan gelas di tangan ke atas meja.

"Wajar dong," sahut Jodi. "Iya kan, Teh?"

"Ho-oh," timpal Teh Ikha pula, dan semakin menjadi-jadilah tawa Jodi.

Rezqi tidak bisa berkata-kata lagi, hanya tersenyum saja menerima semua itu.

Tidak berapa lama, Amia pun turun dari lantai atas dan langsung mendekati ketiga orang yang berada di ruang tengah tersebut.

"Gimana?" tanya gadis itu sembari berlenggok sedemikian rupa di hadapan semua orang.

"Aah, Non Mia mah nggak usah dibilangin lagi," kata Teh Ikha. "Mau kek gimanapun, mau pake baju apa pun tetep aja cantik pisan."

"Hemm, iyalah tu!" timpal Jodi sembari mencibir.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com