webnovel

Tiga Cinta Sama Sisi

Beni adalah mantan seorang forografer, studionya mengalami musibah kebakaran hebat, yang mengakibatkan usahanya bangkrut. Musibah itu memaksanya pulang dari perantauan, lalu kembali ke kota asalnya, meninggalkan cinta dan segala perjuangannya selama dikota kecil itu. Sekembalinya Beni di kota asalnya, ia bertemu dengan seseorang yang berhasil membuat hari-harinya kembali berwarna cerah. Perempuan itu adalah Bella, seorang vocalis band yang mempunyai karakter kuat. Dengan segudang harapan, ia berusaha untuk melanjutkan hidup dan melupakan kisah di masa lalunya. Tanpa diduga, wanita yang ia cintai di masa lalu itu kembali hadir disaat Beni baru saja menikahi Bella. Bayangan masa lalu kembali hadir. Mengembalikan trauma dan rasa sakitnya diwaktu itu. Bella Istrinya Beni itu baru menyadari, ternyata ia satu kampus dengan Icha, mantan kekasihnya di masa lalu. Mereka dipertemukan melalui sebuah projek pemotretan. Bella dan Icha semakin bertambah akrab, mereka saling menyukai satu sama lain. Melihat keakraban mereka, Beni merasa kikuk dan serba salah. Di suatu event musik, terjadi kejadian yang mengerikan. Bella terluka, hingga membuatnya terkapar di IGD. Ada satu permintaan Bella yang sangat mengejutkan, Beni sama sekali tidak menyangka istrinya itu meminta satu hal yang tidak masuk akal. Bagaimana ya kisah mereka selanjutnya?

elaangpraatamaa · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
314 Chs

Bab 24 - I Love You 300 juta kali

Tiba di sebuah kedai Cofee bernama Janji Hati di daerah sekitar Ciumbuleuit. Beni dan Bella memilih meja di dekat jendela, agar mereka dapat menikmati pemandangan perbukitan diluar sana.

Setelah memesan Coffe dan beberapa cemilan, Beni mengeluarkan laptop dari tasnya, lalu mulai melanjutkan editing foto dan flyer untuk kebutuhan konten di media sosialnya mereka, "2-B Project".

Bella nampak beranjak dari temoat duduknya yang berada di sebrang kursi Beni, lalu berdiri dan berpindah tempat ke samping Beni.

"Zheyeng, coba waktu itu kamu tidak menolongku, mungkin si Bokir tidak akan pernah mengincar dan melukaimu." Ucap Bella, suaranya terdengar lirih.

"Hemm, lalu aku tidak akan punya kesempatan untuk mendekatimu? Tidak Zheyeng, wajahku lebih baik hancur dan berantakan pada saat itu. Asal, pada akhirnya aku bisa dekat dan menjadi milikmu, selamanya. Hehe." Ucap Beni berusaha menepis segala keresahan hati yang tersirat dari raut wajah cantiknya itu.

Beni tahu, Bella merasa bersalah menyeretnya kedalam masalah pribadi antara Bella dan Bokir.

"Zheyeng, mungkin semua ini sudah di gariskan, akupun tidak menyangka bisa bertemu, dekat lalu jatuh cinta padamu. Sekarang, apapun masalah antara kamu dan si Bokir itu adalah masalahku juga, walaupun aku rasa kamu tidak punya masalah apapun. Si Bokirlah yang tidak punya rasa malu dan tidak tahu diri! Dia sendiri yang cari masalah!" Ucap Beni nampak geram.

"Jika terjadi insiden seperti itu lagi, apalagi jika dia hendak menyentuhmu, aku akan berdiri paling depan menghadangnya, jangan harap dia pulang dengan rapih! Gini-gini aku dulu pemegang sabuk hitam karate! Hehe." Lanjut Beni santai, ada penekanan dalam nada bicaranya, bahwa dia akan selalu ada untuknya. Mempertahankan, melindungi dan mencintainya sampai kapanpun.

Bella nampak menyandarkan kepalanya ke pundak Beni dan lalu berkata, "Terima kasih ya Zheyeng pokoknya kamu harus hati-hati, bila perlu bawa senjata atau apapunlah untuk jaga diri. Bila nanti terjadi lagi kejadian seperti itu, aku tidak akan tinggal diam, aku akan melaporkannya ke Polisi!" Ucap Bella.

"Iya sayang, sudah ya tenangkan diri kita nikmati sore ini yaa?" Ucap Beni sembari melemparkan senyumannya. Mengusap kepala Bella dengan lembut. Seakan itu adalah candu yang membuat dirinya tidak merasa bosan untuk melakukannya lagi dan lagi.

Tanpa terduga, Bella tiba-tiba memeluk Beni dari samping dengan erat seakan takut akan ditinggalkan.

"Maafin aku ya Zheyeng!" Ucap Bella pelan.

"Sudah, kamu tidak punya salah apapun, kepada siapapun." Ucap Beni

"Cuupp!"

Sebuah ciuman mendarat dengan mulus di kening Bella, Bella nampak menutup matanya seakan menikmati, lalu sebuah senyum melingkar diraut wajahnya.

"Oh iya, aku hampir lupa. Nanti Ba'da Magrib aku ada jadwal latihan sama "Band Kantor" di rumahnya Eko, kamu mau ikut?" Ucap Beni, teringat jadwal latihan hari ini bersama "Band Kantor" nya itu.

"Wahh? Serius? Akuu ikut, aku ikuutt!" Bella berseru kegirangan.

Bella sering melihat postingan "Band Kantor" di akun official IG "Band Kantor", walaupun belum pernah melihatnya secara langsung, tapi Betjah suka akan performance dan materi-materi lagunya itu.

Lagu-lagu yang dimainkan band Beni itu memang cowok banget, suara Beni yang tinggi, berat, agak serak-serak basah dan kadang diselingi dengan screaming itu membuat siapapun yang menyimak dan mendengarnya akan Ikut terbawa suasana.

Disetiap videonya, Beni selalu menyanyikan lirik lagu yang isinya penuh rasa penyesalan dan kemarahan. Semua itu tersampaikan dengan sempurna, totalitas Beni memang tidak usah diragukan lagi, Saat Beni bernyanyi, penghayatan dan penjiwaannya sangatlah kuat.

Karena itulah Bella ingin sekali melihatnya secara langsung. Maka ketika Beni mengajaknya, sontak Bella girang tiada kepalang.

"Nah gitu dong senyum." Beni mencubit pipi Bella dengan gemas.

"Hehe, pokoknya aku mau ikut! Aku ingin lihat kamu latihan sama band kamu. Yaa! yaa! Aku ikut yaa?" Ucap Bella setengah merajuk, menarik tangan Beni layaknya tingkah anak kecil, Beni tersenyum geli melihatnya.

"Iya tadi kan sudah aku ajakin. Duh kalo lagi gini, kamu nampak semakin cantik aja Zheyeng, sun dulu ah! Hehe." Kata Beni usil menggodanya. Nampak kerlingan mata Bella begitu indah, ditambah dengan cemberut manja yang menggemaskan itu, membuat Beni seakan ingin menerkamnya saat itu juga.

"Hehe, yaudah hayu beres-beres dulu, sebentar lagi udah mau magrib. Aku ke kasir dulu ya!" Ucap Beni lalu melangkahkan kakinya menuju kasir, sementara Bella bergegas merapihkan dan memasukan laptop Beni kedalam tas nya.

Mereka melanjutkan perjalanan menuju rumah Eko di Ciburial. Seperti biasa, tangan Beni menarik kedua lengan Bella hingga melingkar dideoan perutnya yang sedang dibelakang kemudi motornya itu.

Bella memeluknya erat dari jok belakang, Beni nampak memegang dan mengusap lengan Bella dengan jempol dan jemarinya, karena itu Beni harus mengemudikan stang sepeda motornya hanya dengan satu tangan kanannya saja, tapi Beni sama sekali tidak ambil pusing soal itu.

Sepertinya sudah menjadi kebiasaan baru bagi Bella, merapatkan pipinya ke punggung Beni, menikmati setiap detik kebersamaan mereka.

Sesampainya di rumah Eko, teman-teman yang lainnya sudah pada berkumpul.

"Wuihhh ada pasangan vocalist nihh gaess!" Teriak Eko ke teman-temannya yang lain sambil terkekeh.

"Ayo masuk, Lu gimana Ben? Beneran udah gak apa-apa?" Selisik Eko memeriksa Beni dengan teliti.

"Gak apa-apa Ko, cowok udah biasa kan baku hantam, Hehe." Ucap Beni berkelakar.

"Tapi gua masih gak terima Ben, awas aja kalo ketemu ama gua, abis tuh orang!" Kata Eko tersulut api dendam.

"Udah selow, yuk ahh! eh iya kenalin nih Bella, vocalist juga dia." Kata Beni basa-basi mengenalkan Bella, Beni yakin Eko dan teman-temannya yang lain pasti udah tau siapa Bella lewat media sosialnya.

"Iyaa ah gua udah tau, siapa sih yang gak tau vocalist grunge cewek yang tenar di bandung ini?" Kata Eko sembari menjulurkan tangannya, mengajak Bella salaman.

"Kenalin, gua Eko, drummernya Beni yang paling keren, Hehe." Ucap Eko mengenalkan dirinya, disusul teman-teman Beni yang lain datang menghampiri Bella, lalu saling bersalaman satu sama lain. Udah berasa kayak lebaran.

Bella tersenyum lalu duduk anteng melihat mereka mempersiapkan peralatan masing-masing. Lagu-lagu yang mereka bawakan kebanyakan dari KoRn. Band yang mengusung aliran Hip metal.

Bella sangat meikmati melihat proses latihan mereka. Karena pada dasarnya Bella sudah sangat terbiasa dengan suara distorsi dan hentakan-hentakan beat drum yang full power dan energik.

Melihat dan mendengar langsung Beni menyanyikan lagu-lagu KoRn dengan Soul Power yang maksimal.

Dari awal sampai akhir pandangan Bella tidak pernah putus menatap Beni, hingga suasana hatinya terbawa kedalam lagu tersebut.

"Zheyeng, penjiwaan kamu keren banget, cara bernyanyi yang penuh penghayatan itu menambah rasa cintaku yang sudah semakin membesar ini." Ucap Bella berguman dalam hatinya.

Dia biarkan dirinya tenggelam dalam kekaguman yang luar biasa.

"Beni, I love You 300 juta kali." Ucap Bella dalam hatinya.