Tak pernah berubah

Bab 249.

Seminggu kemudian ...

Setelah pertengkaran itu, aku tak lagi banyak bicara dengan Bang Ben. Semua nasihat Raka dan Nina tetap ku ingat. Mereka berpesan jangan lagi bicara apapun soal teman-temanku di depan ayahnya. Itu akan memicu pertengkaran lagi. Sementara waktu, gak usah pergi ke mana pun.

Kalau aku gajian, tabung aja langsung jangan beli apapun. Karena anakku sudah tau tujuan ayahnya, jika lihat aku sudah punya gaji. Bakalan di mintanya tanggung jawab biaya sekolah anak.

Sama persis waktu aku jualan dulu. Sengaja di ajaknya bertengkar setiap hari, banyak ngeluh ini-itu, dan pada akhirnya di bebaninya tanggung jawab agar aku yang bayarkan semua biaya sekolah anak.

Sementara uang untuk biaya sekolah di pakainya untuk bayar cicilan motor. Begitu terus selama tiga tahun. Sampai Sinta tamat kuliah. Setelah berbagi tanggung jawab, aku pikir kami gak akan bertengkar lagi. Ternyata tidak ... hampir setiap malam kami bertengkar.