webnovel

The Sun and The Curse

Awas!! Ntar ketagihan. Area 21++!!!  Sinopsis.   Siapa yang menyangka kalau progeria mengubah nasib seseorang? Memiliki penyakit langka memang sangat menakutkan. Huang Zhi Yang harus mengalaminya selama bertahun-tahun dengan kutukan iblis. Namun, keajaiban membuka dunia pararel menuju kejayaan dinasti Tang (730 masehi). Mengubah dirinya menjadi Tabib cantik dan hebat. Bertemu dan mencintai seorang pria bangsawan Li Zhao Yang. Sayangnya, Li Zhao Yang harus menikahi wanita pilihan ayahnya. Sementara takdir menuntut yin dan yang untuk menyatukan mereka. Mampukah Huang Zhi Yang dan Li Zhao Yang bersatu kembali? Lalu, bagaimana dengan misteri kutukan penyakitnya di masa depan? Cover by : @Jieundesign NOTE !!! Sangat meminta perhatian dari pembaca semua. Saya hanya penulis yang remahan, semoga ceritanya tidak remahan ya. Tiada kata harap maupun angan. Semua sama. *Mohon bantuan dari pembaca semua supaya bisa menambahkan buku ke rak jika sudah melihat cerita ini! *Bisa tinggalkan review agar jadi kenangan indah. *Berharap kalian bisa membantu saya untuk menemukan kesalahan atau typo di setiap bab cerita karena manusia tak lepas dari kekhilafan. *Semoga kalian betah sama cerita ini. *Jika jatuh cinta kepada cerita ini, nggak ada salahnya beri dukungan lewat batu kuasa serta hadiahnya. *Saya nggak berharap banyak, cuma bisa menebar karya saya agar bisa menjadi penghibur dan penambah ilmu pembaca semua. *Saya selalu berharap agar bisa selamanya menulis di sini. Kenyamanan pembaca dan penulis selalu diharapkan. Terima kasih jika kalian telah perhatian kepada cerita ini. Semoga sehat selalu dan berlimpah atas rezekinya! Aamiin. Temukan saya di IG : @ochy_redrose

Rossystories · Huyền huyễn
Không đủ số lượng người đọc
409 Chs

Ke desa bambu lagi.

Setelah mengisi perut dan menghilangkan dahaga sepanjang jalan. Ketiganya sudah meninggalkan sisi sungai di bawah bukit dekat hutan. Kembali pada jalanan berpasir yang pastinya akan menuju tujuan kepergian mereka.

Zhi Yang memimpin jalan, diikuti oleh An Zan yang sejajar dengan Shan Mi.

"Lihat!" sergah Zhi Yang mengacungkan telunjuknya ke ujung penglihatan.

Berada di ujung jalanan berpasir dan hutan lebat. Sebuah tanda sebagai pembatas dan muka pintu menuju desa bambu.

"Akhirnya kita sampai juga," keluh An Zan mendengus santai. Kakinya lebih cepat yang ditunjuk Zhi Yang, merangkak untuk melihat jelas papan nama di pinggir tiang penyambutan tamu. Kepalanya menoleh ke kepala melihat Zhi Yang dan Shan Mi menyusul.

Zhi Yang tampak ceria ketika dia benar-benar pergi ke tempat yang menjadi pertemuannya dengan An Zan. Keduanya saling menatap senang dan seakan bernostalgia.

"Kau masih ingat dengan pertemuan kita?" tanya An Zan mencoba membuka memori Zhi Yang.