"Sudah-sudah jangan tertawa lagi. Sekarang bagian seriusnya. Bryan, nyalakan kameramu." Arjoona memberi perintah. Dari tertawa keras kini mereka dengan serius menyaksikan sebuah layar televisi yang dipakai Bryan menjadi mata dan telinga.
"Audionya sudah ku nyalakan. Shawn, apa kamu bisa mendengarku?" tanya Bryan mengetes alat komunikasi mereka.
"Yup. Aku berangkat sekarang!" jawab Shawn menghidupkan kamera di tubuhnya lalu mulai menyetir. Arjoona ikut menaikkan level suara agar semua orang di ruangan itu mendengar. Shawn kemudian berkendara 30 menit sebelum sampai di lingkungan tempat tinggal Malikha. Shawn terus melaporkan keberadaannya selama perjalanan sampai ia tiba di lingkungan rumah Malikha.
"Lakukan, Bryan!" perintah Arjoona. Bryan kemudian meretas dengan cepat jaringan TV kabel milik Malikha dan mematikan sinyalnya.
"Sekarang sudah mati!" lapor Bryan. Arjoona lalu mengangguk.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com