webnovel

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
255 Chs

95. Penyesalan

Berbagai macam rencana telah terbesit di dalam pikiran Tasia. Ia tidak bisa tidur dengan tenang. Selain tanah yang ia tiduri begitu keras dan membuatnya menggigil kedinginan, suara tangisan yang meraung-raung dari para tawanan di sel lain bagaikan sebuah mimpi buruk yang menghantui jam tidurnya. Gadis itu harus mengumpulkan sekutu untuk melancarkan niat kaburnya. Ia yakin orang-orang itu juga berpikiran hal yang sama. Mereka juga pasti ingin keluar dari tempat mengerikan ini.

"Apa yang ada di dalam pikiranmu, nak?" Tasia membalikkan badannya, seorang wanita tua tengah menatapnya, sama-sama dalam posisi terbaring.

Tasia merasa tidak tega dan kasihan pada wanita tua itu. Dengan tubuh lemahnya yang sudah tua, ia harus menjalani siksaan yang sangat berat di tempat ini. Melihatnya, Tasia langsung teringat pada neneknya yang sudah meninggal.

Ia masih berbaring, tidak berani bangun karena terkadang penjaga berjalan lewat dengan langkah kaki mereka yang membuat merinding.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com