webnovel

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
255 Chs

253. Hingga Lautan Mengering (Tamat)

Candaan itu membuat mereka tertawa bersama. Tawa mereka yang tiba-tiba, membuat sang pangeran yang sedang tertidur, akhirnya terbangun kaget dan menangis.

"Hem.. Ayah berisik, Gentala jadi menangis.." Ucap Tasia sendiri sembari menimang-niman sang pangeran ke-dua. "Cup.. Cup.. Tidak apa-apa, sayang.."

"Maaf.. Tapi sepertinya ibu juga tertawa sangat keras." Bantah Hadyan tidak terima hanya dirinya sendiri yang disalahkan. Ia tersenyum hangat dengan mengusap-usap kepala sang pangeran.

Tidak butuh waktu lama untuk Gentala akhirnya tenang dari tangisnya. Lalu ia kembali tertidur lelap dalam pelukan hangat ibunya.

"Dia sudah tidur.." Bisik Tasia. Lalu ia melangkah ke ranjang bayi dan meletakkan sang pangeran ke dalam sana.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com