webnovel

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
255 Chs

137. Permata Di Depan Mata

Hadyan menatap gusar permaisurinya yang sedang berdiri kaku di hadapannya. Tasia terlihat merasa bersalah karena membuat banyak orang kerepotan mencemaskan dirinya.

"Jangan pergi secara tiba-tiba terus. Kalau kau merasa tidak nyaman, katakan padaku. Aku akan membawamu pergi dari sini." Omel Hadyan.

"Maaf, Raja Hadyan. Mungkin permaisuri tidak tahan keramaian. Wajahnya terlihat pucat." Sela Nara.

Tasia melemparkan senyuman kecil pada gadis itu. Meskipun hatinya merasa tidak suka, tapi Tasia yakin, dirinya hanya merasa cemburu kepada Nara, sehingga apapun yang gadis itu lakukan dan katakan, pasti akan terlihat salah di matanya.

"Kita keluar, yah.." Hadyan langsung menuntun Tasia keluar dari aula lagi. Mereka berakhir di pinggir taman, tempat Tasia tadi merenung untuk waktu yang lama.

"Besok kita akan pulang. Kau sudah tidak nyaman berada disini, ya?" Tanya Hadyan lembut dengan mengusap punggung permaisurinya yang masih terasa agak hangat.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com