webnovel

Apakah Berjalan Lancar?

Hari yang telah di nantikan tiba, dimana Aletta dan Daniel makan malam bersama seperti sepasang kekasih yang di mabuk cinta. Tapi nyatanya ini hanya siasat Daniel semata untuk merayu Aletta agar mau di ajak bertemu neneknya.

Aletta terlalu excited untuk makan malam dengan Daniel yang membuat hatinya berdebar-debar, ia berdandan dengan cantiknya dan diantar oleh sopir pribadinya karena paksaan dari sahabat-sahabatnya.

Waktu sebelum berangkat makan malam.

"Kau sangat cantik Aletta malam ini" Puji sahabatnya Oliver memandang Aletta dengan pandangan kagum.

"Terima kasih sudah mendandani ku untuk malam ini" Aletta berucap kepada sahabat-sahabatnya karena telah membantunya berdandan.

"Oke, tapi jangan lupa beri kami kabar bahagia ya" Serillya menjawab dengan sedikit membetulkan rambut Aletta agar lebih perfect.

"Jangan khawatir bebih" sambil memejamkan mata dan mengisyaratkan tangan oke.

"Kau akan diantarkan oleh sopirmu Al" Perintah Oliver pada Aletta yang ingin menyetir sendiri karena tak ingin ribet nanti waktu pulang.

"Tapi...." Aletta ingin menjawab tapi sudah didorong kedepan agar segera berangkat.

"Tak ada tapi-tapian untuk malam ini, oke" Oliver langsung memotong ucapan Aletta yang ingin membantah.

"Baiklah...." Aletta menjawab dengan pasrah.

Aletta tampak bak bidadari malam ini. Dia memakai maxi dress bersiluet A yang panjang hingga sebatas mata kaki dan tanpa lengan itu membuat penggunanya tampak lebih glamor dan feminim.

Daniel yang melihatnya dari kejauhan tampak kagum dengan kecantikan Aletta yang tiada tara, dia menyambut kedatangan Aletta dengan senyum mengembang dan membantu Aletta untuk duduk dibangku berhadapan dengannya.

"Apakah kau suka tempatnya?" Daniel bertanya sambil menatap Aletta yang sedang melihat-lihat sekitarnya.

"Tentu saja, aku menyukainya" Aletta sambil menatap balik Daniel dan tersenyum manis.

"Ini masih belum semuanya Aletta, Kau akan mengetahuinya nanti" Daniel sambil menepukkan tangan satu kali, dan muncul seseorang yang memberi hormat kepada Aletta dan Daniel, setelahnya lelaki tersebut memainkan alunan musik diiringi sebuah piano yang menghasilkan sebuah musik yang sangat indah.

Dalam hati, Aletta bertanya-tanya apa keinginan laki-laki dihadapanya sampai-sampai dia membuat acara makan malam romantis seperti sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta. Aletta menikmati musik yang di tampilkan sambil meminum wine yang disajikan dimeja mereka.

Dalam hati Aletta bertanya-tanya.

"Apa mungkin dia menyukaiku dalam pandangan pertama?" sambil membayangkan waktu awal pertemuan mereka.

"Ih, kenapa aku memikirkan pertemuanku dengannya?" sambil menyadarkan hatinya mungkin ini hanya sebuah kebetulan.

Daniel yang melihat Aletta melamun langsung mengoyangkan tangan Aletta yang berada di meja, sampai-sampai Aletta yang melamun langsung tersentak dan tidak sengaja menumpahkan winenya di bajunya sendiri.

"Permisi, aku akan kekamar mandi sebentar" Aletta berjalan menjauhi meja makannya dan pergi kekamar mandi yang disediakan restoran.

Daniel hanya mengangguk saja, dan melihat punggung Aletta yang menjauhi dirinya. Tak berselang lama Daniel dikejutkan oleh dering telepon di sakunya. Dia mengambil ponsel yang di sakunya dan menggeser tombol hijau.

["Hallo, Tuan sepertinya ada sedikit masalah yang harus diselesaikan"] Suara di seberang telepon yang terdengar serius.

"Apa yang terjadi?" Daniel sedikit bingung karena sebelumnya anak buahnya mengabari jika semua rencana yang telah di rencanakan akan berjalan lancar tanpa hambatan.

["Sepertinya ada seseorang yang mengintai Nona dan sepertinya memiliki rencana buruk untuk mencelakainya Tuan?"] Anak buah Daniel membeberkan semuanya yang terjadi demi keselamatan atasannya dan nonanya.

"Baiklah coba tangani semuanya sekarang, aku ingin malam ini berjalan lancar tanpa hambatan" Daniel menjawab dengan sedikit dingin, siapapun yang mendengarnya akan merasa takut.

["Baik Tuan"] Anak buah Daniel menjawab dengan siap dengan semua perintah atasannya ini.

Aletta yang berada di kamar mandi mencoba membersihkan dressnya yang ketumpahan wine, untungnya warna dress Aletta membuat wine itu tak terlalu kelihatan. Setelah selesai membersihkan dressnya dari wine dia merias dirinya lagi agar tak terlihat jika dia merasa tegang dan merasa sedikit canggung. Aletta berjalan dengan sangat anggunya dan duduk di depan Daniel. Respon Daniel hanya tersenyum dengan hangatnya.

"Kenapa kau sangat lama sekali Nona?" Daniel bertanya kepada Aletta karena memang Aletta sangat lama di kamar mandi.

"Maafkan aku, karena membuatmu menunggu tadi aku mencoba membersihkan dressku dari tumpahan winenya" Aletta menjawab dengan sedikit merasa bersala karena membuat Daniel menunggunya lama.

"Oke tidak masalah Nona, Apakah kita harus membeli sebuah gaun untukmu?" Daniel menawarkan untuk membelikan sebuah gaun, karena merasa bersalah, tadi dialah yang membuat Aletta tersentak kaget karena Aletta sedang melamun.

"Terima kasih Tuan atas tawarannya, tetapi tidak usah karena aku sudah memiliki terlalu banyak gaun di kamarku" Aletta mencoba menolak dengan sopan agar tidak membuat Daniel merasa tersinggung.

"Baiklah kalau itu maumu" Daniel hanya tersenyum sambil meminum winenya sedikit.

"Maukah kau berdansa bersamaku, Nona?" Daniel sambil berdiri dan memberikan tangan kanannya untuk mengajak Aletta berdansa.

"Tentu Tuan" Aletta memberikan tangan kirinya dan tersenyum mengikuti Daniel menuju ruang dansa yang di sediakan restoran.

Mereka berdua berdansa seperti sepasang kekasih, Daniel memandang Aletta lekat dan itu berhasil membuat Aletta sedikit salah tingkah, tapi dia berusaha menutupi dengan memandang balik Daniel lekat dan sedikit mengoda.

"Apakah kau sedang mengodaku Nona?" Daniel bertanya sambil sedikit tersenyum nakal kepada Aletta di sela-sela dansanya.

"Tentu tidak Tuan" Aletta menjawab dengan senyum yang menawan.

Mereka berdua selesai berdansa dengan diiringi musik yang akan menunjukkan selesai. Setelah selesai, mereka duduk di tempat semula dan hidangan makan malam yang sudah tersaji di mejanya. Mereka berdua makan malam seperti biasanya dan diselingi canda dan tawa tanpa merasa canggung seperti awal sebelum berdansa. Mereka lebih rileks dan makan dengan nyaman.

"Maukah kau ikut bersamaku untuk mengakhiri malam ini Nona?" Daniel mengajak Aletta untuk pergi ke suatu tempat yang telah di sediakan.

"Oke, tapi kita akan kemana el?" Aletta mengiyakan Daniel dan bertanya-tanya akan dibawa kemana dia.

"Nanti kau akan mengetahuinya sendiri" Daniel menjawab dengan senyum dan berdiri untuk mengajak Aletta menuju lobi restoran yang menampilan mobil sport miliknya yang terparkir sempurna.

Kurang lebih 25 menitan mereka sudah sampai di sebuah wisata malam yang sangat indah, yang di sepanjang jalan mereka menemui banyak sepasang kekasih pulang dari tempat yang mereka tuju sekarang.

"Tempat apakah ini?" Aletta bertanya karena tidak tau tempat apa ini.

"Kau akan mengetahuinya Nona sebentar lagi" Daniel menjawab sambil keluar dari mobilnya dan berjalan ke sisi pintu Aletta untuk membukakan pintunya.

Aletta keluar dan sedikit menata dressnya yang sedikit berantakan karena duduk terlalu lama dan berjalan bergandengan dengan Daniel sepanjang jalan menuju tempat yang dituju. Betapa terkejutnya Aletta apa yang di persiapkan Daniel sungguh membuat semua hati wanita meleleh.