Ketika pintu terbuka, Martin speechles. Keinginan marah-marah tadi berganti akan hal lain. Martin syok.
"Kenapa pagi-pagi sudah mengetuk pintu?"
Martin refleks mundur, tepat di hadapannya ada ayah Lyra. Orang tua yang Martin panggil ayah sejak menikahi salah satu puteri keluarga tersebut.
Tanpa mengatakan apapun ayah Lyra menerobos masuk. Menubruk tubuh Martin sampai Martin meringis. Soal tenaga, memang keduanya sama. Martin pun tak menampik.
Martin mendesah lelah, tak mungkin ia marah, hal itu tak pantas. Namun apa mau di kata, martin tak berkutik depan ayah Lyra.
Saat ingin marah pun, Martin tak mampu melakukan hal tersebut. Bayangan Lyra terniang-ngiang di otak Martin. Bukan Martin yang seperti biasanya, akan tetapi ia terpikir begitu.
"Ayah."
Lyra kaget, datang-datang sang ayah menariknya. Tangan Lyra seperti akan terpisah dari tubuh sebab sangat kuat kekuatan sang ayah, Lyra bingung terhadap sikap ayahnya. Terlalu tiba-tiba.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com