webnovel

The Liberators

Ini adalah perjalanan sekelompok remaja yang mempunyai kelebihan aneh atau bisa disebut sebagai kekuatan. bagaimana tidak, seorang dari mereka yang sudah diketaahaui bisa menghentikan waktu Ketakutan dan keadaan mendesak sering kali menjadi pemantik dari kekuatan Lachlan, tapi tak jarang ia memojokkan dirinya kedalam ketakutan untuk mengaktifkan dan mengontrol kekuatan itu tapi berujung dengan sia-sia.   Saat sore hari dimana Lachlan sedang berbelanja di swalayan, hal buruk terjadi. Toko itu di rampok tepat saat Lachlan berada didalamnya. Dan saat ia mencoba melarikan diri salah seorang perampok tepat dihadapannya mencoba menembak Lachlan. Ia melihat dengan jelas bagaimana perampok mengarahkan senjata api laras panjang dan mulai menarik pelatuk, selongsong dari peluru itu mulai keluar dari badan senjata bersamaan dengan melesatnya timah panas dari mulut senjata api itu dan mendengar detail suara orang yang berteriak saat tembakan terjadi. Sehingga membuatnya benar-benar merasa panik dan ketakutan. Peluru yang melesat dengan begitu cepatnya berhenti tepat di depan keningnya, diikuti dengan selongsong peluru yang baru setengah jalan saat akan jatuh ketanah juga berhenti ditambah keadaan menjadi hening karena semua orang berhenti bergerak. Bahkan arloji yang dipakai Lachlan juga berhenti yang menandakan kekuatanya aktif di tengah kekacauan yang terjadi. Ditengah diamnya orang-oranng bak mannequin baju yang ada di distro. Ada satu orang yang berjalan menjauhi swalayan dan tentu membuat Lachlan benar-benar terkejut. Siapakah orang misterius itu, mengapa ia tak berhenti bergerak seperti yang lain nya apa mungkin dia juga salah satu manusia berkemampuan khusus seperti lachlan. Lachlan mulai sadar jika dirinya bukan satu -satunya orang berkemampuan aneh seperti ini. Ada berapa banyak kira-kira orang seperti Lachlan di luar sana, dan apakah mereka akan bersatu?

worldside_11 · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
269 Chs

Awak Media

Setelah mengobrol sedikit lama, tidak terasa sudah hampir tiga jam dan semua anggota sudah bersiap untuk memulai misi mereka. Ditengah tengah persiapan, ada seorang polisi menghampiri Arthur dan Allison yang juga sedang bersiap untuk misi yang sudah mereka jadwalkan.

Downey, salah satu rekan Arthur yang datang dari pusat. Ia meninggalkan Arthur dan Allison saat mereka mendiskusikan masalah ledakan tadi, untuk menganalisa keadaan diluar melalui plolisi yang berpatroli diseluruh penjuru kota.

"Mereka bergerak terlalu cepat, sekarang mereka sudah bergerak keawak media, tidak akan ada berita ataupun koran yang akan mengabarkan keadaan kota seperti biasanya.

Jika seluruh siaran televisi tidak menyiarkan berita apapun tentang kondisi kota kita sekarang, masyarakat akan dibutakan oleh informasi" tanpa basa basi, dengan tegas Downey menyampaikan informasi yang baru saja dia kumpulkan.

"Apa katamu? Mereka bergerak ke awak media? Apa sebenarnya yang mereka rencanakan, mengapa harus bergerak ke awak media. Apa mereka berencana untuk menekan para media agar mau membuat berita palsu dan memicu kepanikan dalam masyarakat?" mengerutkan kening tidak percaya Arthur semakin bingung dengan konsep yang musuh terapkan.

Mudah saja untuk menyimpulkan jika seseorang bergerak menuju awak media, tentunya siapapun akan berpikir kalau orang yang bergerak atau menyerang awak media pasti dengan tujuan yang jelas, yaitu membuat berita palsu.

Dan jika mereka membuat berita palsu ditengah kepanikan masyarakat yang siang tadi dirumahkan tanpa peringatan sebelumnya, pasti akan menimbulkan keresahan baru dan memicu kepanikan yang berlebihaan pada masyarakat. Tentu ini sangat berbahaya jika mereka melakukan semua dugaan ini.

"Entahlah, sudah satu jam sejak mereka menjarah semua kantor media televisi, koran dan radio, namun tidak ada berita sesat yang muncul di permukaan" menggelengkan kepala dengan raut wajah sedikit kurang yakin, Downey menjawab pertanyaan.

"Jika bukan itu tujuan mereka, kenapa repot repot untuk bergerak kemedia? Bukankah media belum memunculkan berita apapun tentang mereka baru baru ini?" mendengar sanggahan dari rekannya, Arthur semakin bingung dengan apa yang sebenarnya musuh rencanakan.

Mereka dengan tegas menginformasikan kepada seluruh media yang berada dalam naungan pemerintahan maupun yang bergerak secara swasta untuk tidak memberitakan masalah apapun tentang invasi yang terjadi di kantor kepolisian.

Bukan tanpa alasan larangan ini ditegaskan untuk seluruh media yang berada dikota Rotherham, mereka juga sudah menimbang dan menduga duga disaat kelompok itu sudah berani menyerang kantor polisi pasti mereka tidak akan segan meletakkan tangan diatas organisasi lain.

Dan kalau ada media yang memberitakan tentang kejadian itu mereka pasti tidak akan segan meyerang media itu karena tidak senang dengan konten yang diberitakan.

Lalu, sejauh ini interuksi mereka masih diindahkan oleh semua media tanpa terkecuali, dan jika sudah begitu tidak ada alasan mereka datang dan menyerang media kecuali untuk menciptakan berita palsu.

Tapi lagi lagi, sudah satu jam sejak pergerakan mereka, kenapa tidak ada berita apapun yang muncul di permukaan. Selalu begini, setiap mereka bergerak hanya akan menimbulkan kebingungan karena hasil selalu berada diluar segala kemungkinan yang mereka pikirkan.

"Tidak perlu terlalu memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi jika mereka membuat suatu pergerakan, dari awal mereka memang selalu menghasilkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang kita pikirkan.

Jika mereka menodongkan pistol keatas kepala kita dan kita berpikir sudah selesai dengan itu, maka hasil akhirnya adalah kita tidak akan pernah ditembak dan mungkin saja selamat.

Hal seperti itu selalu terjadi ketika mereka membuat pergerakan, seakan mereka sudah mengetahui apa yang akan kita prediksikan saat mengetahui pergerakan mereka, dan mereka akan merancang hasil lain yang sama sekali berbeda dengan pemikiran kita." Allison menjelaskan kepada rekan rekannya.

Setelah beberapa kali mengamati setiap pergerakan yang dilakukan oleh kelompok bertopeng itu, akhirnya ia sadar kalau ada sesuatu yang aneh disetiap pergerakan yaang mereka lakukan itu.

Setiap kali mereka membuat pergerakan, sepertinya ada gangguan atau serangan secara mental kepada kepolisian. Karena biasanya, setiap ada penjahat yang membuat pergerakan dan diketahui oleh polisi, umumnya polisi akan segera menganalisa dan merancang segala kemungkinan yang akan terjadi setelah mereka melakukan pergerakan dan langsung merancang upaya pencegahan.

Hal itulah yang dimanfaatkan oleh orang bertopeng itu untuk melemahkan polisi dan sekaligus memperkuat diri mereka sendiri.

Karena, setiap kali mereka bergerak dan membuat polisi berpikir keras tentang hasil selanjutnya untuk melakukan upaya pencegahan, mereka malah bermanuver sehingga menciptakan keadaan yang sama sekali berbeda.

Dan tentu saja rencana yang sudah dirancang polisi juga buyar karena hasil tidak sesuai dengan apa yang mereka prediksikan

Lalu dalam momentum ini, disaat para polisi tengah bingung untuk merancang ulang strategi, orang orang bertopeng itu mengambil kesempatan untuk menyerang dan melancarkan misi mereka yang sebenarnya.

Jika sudah begitu, sudah bisa disimpulkan kalau polisi akan mengalami kekalahan telak karena sudah masuk kedalam perangkap.

Mendengar apa yanag dikatakan Allison, Arthur dan Downey mengerutkan kening karena bingung, butuh waktu untuk mencerna penjelasan dari Allison, barulah setelah beberapa saat mencerna penjelasan tersebut mereka mengangguk paham.

Sambil melipat tangan kiri diatas perut dan tangan kanan memegaang dagu, Downey berkata "jika penjelasanmu seperti itu, itu artinya, secara kasar kita bisa mengidentifikasi kalau tekanan yang mereka berikan pada awak media ini hanyalah pengalihan, kan?"

"Dari analisa ku terhadap tindak tanduk mereka, ya! Ini kemungkinan besar hanyalah pengalihan, tidak ada alasan yang kuat kenapa mereka harus bergerak ke awak media, dan ini juga meemperkuat deduksiku saat ini" menganggukkan kepalanya, dengan yakin Allison menyuarakan hasil pikirannya.

"Tapi tetap saja, kita tidak bisa diam saja hanya untuk menunggu mereka melancarkan tujuan mereka yang sebenarnya, jika kita hanaya diam dan menunggu, orang orang yang ditahan oleh mereka pasti akan semakin menderita.

Terlebih jika mereka melakukan pemberontakan ketika berada di dalam tekanan orang bertopeng itu, bisa saja kekacauan yang melibatkan banyak nyawa akan terjadi" sambil mengetuk ngetuk meja dengan jari telunjuknya, Arthur mulai tegang dengan situasi.

"Kau benar, bahkan jika analisa kita saat ini benar, kita tidak bisa mengambil tindakan lain. Karena, jika mereka sadar kalau ternyata kita mengambil sikap berbeda dari yang seharusnya, mereka pasti pasti akan menyadari kalau kita sudah berhasil mengetahui tujuan mereka yang sebenarnya.

Dan jika begitu, mereka bisa saja menjadikan orang orang yang mereka tahan sekarabg menjadi sandra atau sebagainya." dengan cepat Downey merespon.

"Seakan menyadari kalau kita mungkin akan mengetahui prihal tentang pengalihan mereka, mereka memilih untuk menjadikan awak media sebagai katalis, dalam satu hal untuk mencoba mencari tahu apakah kita sudah sadar akan pengalihan mereka" dititik ini Allison berhenti sejenak.