webnovel

The Guardian Ranger ~1 The Beginning

The Guardian Ranger ~1 The Beginning

Oleh Murtadho

Suatu malam di tepi hutan, terdapat tiga pemuda yang sedang beristirahat, setelah beberapa hari berjalan mengelilingi tepian hutan Dark Wood yang berada di bagian barat kerajaan Griffint Hearth. Perapian yang mereka buat cukup untuk menghangatkan dan menjauhkan mereka dari binatang buas hutan Dark Woods yang terkenal buas.

Robert, Logan, dan Sam, adalah tiga dari ratusan pemuda yang mendapatkan keberuntungan untuk masuk ke sekolah kerajaan ( Griffint Knight ) yang mungkin hanya akan terjadi sekali seumur hidup mereka.

Raja yang berkuasa kala itu sangat baik hati dan sangat mencintai rakyatnya, tanpa memandang status sosial dan pekerjaan. Karena sifatnyalah yang membuat rakyatnya sangat menghargai dan menjunjung tinggi rajanya.

Di sisi lain, karena kebaikan hati sang raja membuat banyak orang tidak suka dan ingin menjatuhkannya. Dari kebijakan yang baru saja sang raja umumkan, banyak membuat para bangsawan geram dan ingin menolak titahnya. Karena mereka menganggap kebijakan itu tidak pantas, karena anggapan mereka bahwa kaum bawah atau rakyat jelata tidak pantas masuk kerajaan. Kerajaan hanya di peruntukan untuk bangsawan dan keturunannya.

Namun sang raja tetap berpegang teguh dengan kata-kata yang telah ia ucapkan, dan itu adalah janji yang tidak boleh ia ingkari demi kebahagiaan rakyatnya.

***

Griffint Knight adalah sekolah untuk pemuda berusia enam belas tahun, dan bukan anak satu-satunya dari pasangan suami istri. Sekolah itu masih menjalankan aturan dan sistem pelajaran yang sama dari generasi ke generasi. Mereka akan di latih menjadi Knight dan termasuk menjadi Guardian yang akan melindungi dan menjaga kerajaan.

Di sekolah, seluruh murid akan di latih berkuda, memanah, bertarung, berburu, berpedang, menombak, dan mengembangkan kelebihan atau Gift yang di turunkan dari orang tuanya, yang kebanyakan masih belum di mengerti dan masih tersegel. Sekolah itu berada di perbatadan hutan Dark Woods yang gelap dan penuh legenda, sekolah itu sangat luas, dan dikelilingi dinding batu kokoh yang mempunyai banyak menara di setiap bagiannya.

Di antara menara-menara itu, ada salah satu menara yang paling tinggi yang terdapat banyak penjaga. Seluruh murid diharuskan mematuhi aturan-aturan yang sudah dibuat dan tidak boleh di langgar oleh siapa pun.

Aturan sekolah di buat sangat ketat dan harus di patuhi, di mana ada satu aturan yang semua murid di larang sangat keras untuk keluar dari sekolah setelah gelap, karena di dekat sekolah ada hutan yang gelap. Hutan itu dipenuhi dengan cerita legenda yang menyelimutinya, itu sebabnya Dewan tidak memperbolehkan murid mereka keluar dan memasuki hutan Dark Woods saat gelap.

Dark Woods, hutan yang memiliki cerita kelam yang tidak semua orang mengetahuinya. Kejadian itu berawal dari tahun ajaran ke 80, hal itu terjadi di saat seorang murid dengan rasa penasaran yang menyelimuti perasaannya, pemuda itu mencari tahu misteri apa yang sebenarnya ada di hutan tua itu.

Rasa penasaran itu selalu muncul di mimpinya, mimpi yang mulai datang di setiap tidurnya, mimpi itu sering muncul setelah di lakukannya tes akhir calon Knight dan Guardian yang berlangsung di hutan Dark Woods.

Perburuan yang berlangsung di hutan Dark woods itu di ikuti seluruh murid yang akan menjadi Knight dan Guardian. Sebelum perburuan itu berlangsung Dewan menugaskan Ranger untuk berjaga di area berburu, Ranger berjaga tanpa ada satu pun dari mereka mengetahunya.

Mereka berjalan menembus hutan yang rimbun penuh dengan semak belukar berduri, langkah demi langkah mereka lewati dengan waspada dan hati-hati. Matahari mulai ter tutupi rimbunnya dedaunan pohon yang menjulang tinggi dan lebat, suasana mulai dingin, lembab dan sunyi. Setelah jauh berjalan menyusuri hutan gelap itu, mereka mulai menemukan jejak makhluk buas yang mereka buru dan mungkin sudah tidak jauh dari sana.

Mereka di bagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing dari mereka di pimpin oleh dua orang Guard yang menunggangi kuda dan membawa busur panah di punggungnya. Perjalanan mereka sudah memasuki dalam hutan yang rimbun dan gelap, mereka menemukan kubangan lumpur yang besar dan mengeluarkan bau busuk yang menyengat.

Tidak lama kemudian Pemuda itu mulai merasakan ada pergerakan yang janggal di sekitar mereka,

"Ada sesuatu yang aneh di semak sana."

kata pemuda itu,

"Bersiap siaplah dan waspadai sekeliling kalian." balas seorang Guard sambil mengangkat tangan pertanda untuk berhenti dan bersiap.

Secara cepat dan tiba-tiba pergerakan di balik pepohonan dan semak rimbun berhenti, sang Guard mulai memberi aba-aba untuk posisi menyerang dan bertahan.

"Semua bersiap di posisi masing-masing."

perintahnya.

Dari arah timur terdengar suara dengusan yang dalam dan marah.

Nggroook Groook Groook..

Pemuda itu menyadari bahwa dia berada di dekat dengusan binatang itu, namun ia terlambat menyadarinya, secara tiba-tiba makhluk berbulu lebat dan bertaring panjang menerkam pemuda itu sampai terjatuh di tanah berlumpur dan langsung menyerangnya. Pemuda itu melawan dan mencoba menghindar dari amukan makhluk yang jauh lebih besar dan kuat darinya.

Kegaduhan terdengar sangat jelas, mereka menyerang dengan anak panah yang tak mampu menembus bulu tebalnya, mereka mengepung dan mencoba mengalihkan perhatian binatang itu dari pemuda yang kelelahan itu. Mereka melawan dengan sekuat tenaga, tapi makhluk itu sangat kuat dan tidak mudah di robohkan.

Pemuda itu terlempar jauh dari makhluk buas dan ganas itu, dari kejauhan si pemuda memperhatikan pergerakan makhluk itu, sampai saat makhluk itu melakukan gerakan yang janggal ketika ia menyapukan cakarnya ke arah mata yang terkena lumpur tebal. Gerakan itu menandakan suatu kelemahan yang berada dimatanya.

Pemuda itu memberikan tanda kepada Guard yang memegang anak panah.

"Hey..!! hey...!! di sana..!! di matanya." Teriak pemuda itu dengan segenap energinya yang masih tersisa.

Namun mereka tidak melihat tanda yang pemuda itu isyaratkan. Pemuda itu menarik napas dalam dan bangkit berdiri untuk menyerang makhluk itu lagi.

Pemuda itu tidak mempunyai sebusur anak panah pun di tangan, karena sudah terlempar saat binatang itu menyerangnya. Pemuda itu melawan dengan tangan kosong . Mereka terus-menerus melepaskan anak panah ke arah makhluk buas itu dan salah seorang dari Guard melepaskan anak panah tepat ke arah mata kanan dan merobeknya.

Pemuda itu kemudian berlari dan mengambil anak panah yang masih menancap di mata binatang itu dan dengan cepat mencabut anak panah itu kemudian menusukkannya di mata kiri bintang buas itu. Raungan kesakitan terdengar jelas membuat hutan yang tadinya sunyi menjadi semakin gaduh.

aarg aarg aarg....

Tak lama makhluk buas itu roboh tersungkur di tanah dengan raungan kesakitan.

Dengan cepat mereka mengepung makhluk itu dan melakukan serangan terakhir dengan tombak beracun yang sudah di siapkan, dengan bersamaan mereka menancapkan tombak di tubuh binatang buas itu. Pemuda itu terluka di lengan bagian kanannya, ia bersandar di pohon besar dengan menahan kesakitan.