Part 25 – Sepotong hati

"Dira," panggil Julia.

Dira yang sedang duduk sendiri di taman belakang rumah Anggara menoleh. Ditatapnya Julia dengan hangat, tak lupa Dira tersenyum.

"Jangan kebanyakan melamun, ah." Julia mendudukkan dirinya di kursi taman yang sama dengan Dira.

"Aku lagi gak melamun, Kak," sahut Dira.

"Mau berbagi cerita, gak? Kakak ini pendengar yang baik," cetus Julia.

Sebagai sesama perempuan Julia dapat merasakan duka yang dirasakan Dira. Mungkin Julia tidak dapat menghapus duka itu, tapi setidaknya Julia akan membantu untuk meringankannya.

"Kita ini keluarga, bukan? Tidak ada salahnya kita saling berbagi duka" Tumben sekali otak Julia sedikit waras sore ini. Kata-kata yang dilontarkan Julia sungguh tidak sesuai dengan karakternya.

Dira menunduk menyembunyikan kedukaannya. Ingin menangis tapi tak mampu. "Menurut Kak Julia, apa Bayu dan Dinda itu sangat serasi?"