webnovel

The Grand Duchess Went To Another World

ADRIANNE GRACE CAROLINE Bercerita tentang seorang Grand Duchess Halbert yang bereinkarnasi menjadi seorang gadis Korea yang mengalami kecelakaan karena mengalami depresi dan meninggal dirumah sakit. Menggantikan gadis itu dia menjalani hidupnya dengan kasih sayang keluarga yang hanya dia rasakan saat umurnya 8 tahun. Adrianne seorang putri Duke Caroline harus menjalani kehidupan yang menyakitkan saat dia baru berumur 8 tahun karena telah kehilangan orang tuanya akibat kecelakaan yang sebenarnya adalah konspirasi dari seorang tetua dikeluarganya. Ia mengetahui kebenaran tentang semua itu saat ia berusia 10 tahun. Mengetahui hal itu ia langsung mendatangi tetua tersebut beserta yang terlibat dan membunuh mereka dengan kemampuan yang sudah ia latih sejak dini. Kewajiban sebagai salah satu pedang kekaisaran membawanya kemedan perang dan berperang dengan mendarah dingin.Karena hal ini dia disebut sebagai Iblis Berdarah Biru Caroline. CESSAIR KENNETH HALBERT 6 tahun telah berlalu, suatu hari terjadi perubahan terhadap dirinya. Ia bertemu dengan seorang pria dipesta pendiri kekaisaran yang akan mengubah seluruh hidupnya. Selama 5 tahun menjalani hari yang bahagia mereka diminta untuk mengikuti perang dengan kekaisaran lain. Mereka menerima perintah itu dan mengikuti perang. Saat perang selesai terjadi hal tidak terduga yaitu kematian Adrianne Grace Caroline. Melihat kematian Istrinya ia menjadi gila dan menyusul Adrianne karena menusuk jantungnya sendiri. PENASARAN DENGAN KELANJUTANYA * Mari Baca Cerita Selengkapnya Di THE GRAND DUCHESS WENT TO ANOTHER WORL *

Louis_Alexandre · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
13 Chs

Pulang Dan Kekhawatiran

Hari ini aku akan keluar dari rumah sakit. Aku senang aku sudah tidak akan disini lagi karena disini sangat sesak dan bisa bebas. Aku akan pulang kerumah yang selama ini hanya aku dengar dari kakak-kakakku.

"Apa disini tempatnya ?. Apa kita sungguh tinggal disini ?" tanyaku sambil melihat kearah sebuah bangunan besar.

"Benar, kita semua tinggal disini." jawab ayahku

"Kenapa, apa kau berpikir kita akan tinggal dibangunan seperti rumah sakit ?" tanya kak Kwang il.

"....." aku hanya menatapnya.

"Wah, apa kamu sungguh berpikir kita tinggal ditempat seperti itu ?" tanya kak Hyuk ji.

"Bukankah kami sudah bilang padamu bahwa rumah kita itu sangat besar !" kata kak Yeong Sik.

Walaupun kastil ini sangat kecil dari ukuran kastil Halbert dan Caroline, tapi sepertinya ini sungguh kastil terbesar didunia. Sebelum masuk kedalam kastil itu mengingatkanku pada kenangan buruk. Saat membuka pintu tidak ada satu orang pun yang menyambutku dan hanya ada kekosongan didalamnya. Hal ini selalu terjadi saat aku tinggal dikediaman Caroline. Tapi sejak saat aku tinggal dikediaman Halbert dan menjadi nyonya Halbert aku tidak pernah merasakan hal itu lagi.

Aku terkejut, ada yang memegang tanganku dan menarik-narikku. Aku melihat kedepan, mataku terbelalak dengan apa yang kulihat.

"Apa yang sedang kamu pikirkan ?" tanya kak Yeong Sik.

"Apa kamu tidak ingin masuk ?" tanya kak Hyuk ji.

"Cepatlah, aku ingin istirahat dirumah. sudah lama kita tidak kembali kesini !" kata kak Kwang il.

"Ayo, bukankah kamu bilang sangat merindukan rumah !?" kata orang tuaku.

"Apa rumah ini menyambut kedatanganku ?" tanyaku dengan ragu kepada mereka dan menundukkan kepalaku.

Mereka diam, aku tidak mendengar jawaban dari mereka dan melepaskan tangan mereka. Ternyata memang tidak ada yang menyambu-

"APA YANG KAU BICARAKAN !?" tanya kak Kwang il dengan lantang dan keras dengan nada marah.

"A-apa ?" aku terkejut dan mendongak.

"Ya, Apa yang kamu bicarakan sekarang ini ?" tanya kak Hyuk ji dengan sedih.

"Apa kamu pikir kami akan mengabaikanmu ?" tanya kak Yeong Sik dengan marah.

"Menurutmu apa yang kamu lakukan padamu hanya kepura-puraan saja ?" tanya ayah sedih.

"Apa yang terjadi kepadamu. kenapa kamu bersikap seperti ini ?" tanya ibu khawatir.

Kenapa mereka khawatir kepadaku ? Apa mereka pikir aku adalah anak mereka ? Kalau mereka tau aku bukan anak mereka, apa mereka akan meninggalkanku ?

"Aku bukan adik kalian, aku bukan anak kalian. Aku hanya orang lain yang menempati tubuhnya !" Aku memberitahu mereka dan terdiam.

"APA, kamu bilang kamu bukan adik kami !?" tanya kak Kwang il dengan amarah.

"Kalau kau bukan adik kami, dimana adik kami ?" tanya kak Yeong Sik dengan dingin.

"Dimana adik kami, cepat kembalikan adik kami. Keluar dari tubuhnya !?" teriak kak Hyuk ji sambil mencengkram kuat lenganku.

"Aku-aku tidak tau. Saat aku membuka mata aku sudah ada disini. Aku tidak tau dimana adik kalian !" jawabku dengan takut.

Mereka terdiam dan mendorongku terjatuh.

"Ah, sakit. kaka-"

"DIAM, kamu tidak berhak memanggil kami kakak. Kami bukan kakakmu. Kamu hanyalah orang asing" bentak kak Yeong Sik yang selama ini selalu bersikap lembut kepadaku.

Aku terdiam dan melihat mereka masuk kedalam rumah yang semakin menjauh.

"Ti-tidak, jangan tinggalkan aku. Aku tidak mau" aku berteriak dalam kesunyian.