webnovel

The Grand Duchess Went To Another World

ADRIANNE GRACE CAROLINE Bercerita tentang seorang Grand Duchess Halbert yang bereinkarnasi menjadi seorang gadis Korea yang mengalami kecelakaan karena mengalami depresi dan meninggal dirumah sakit. Menggantikan gadis itu dia menjalani hidupnya dengan kasih sayang keluarga yang hanya dia rasakan saat umurnya 8 tahun. Adrianne seorang putri Duke Caroline harus menjalani kehidupan yang menyakitkan saat dia baru berumur 8 tahun karena telah kehilangan orang tuanya akibat kecelakaan yang sebenarnya adalah konspirasi dari seorang tetua dikeluarganya. Ia mengetahui kebenaran tentang semua itu saat ia berusia 10 tahun. Mengetahui hal itu ia langsung mendatangi tetua tersebut beserta yang terlibat dan membunuh mereka dengan kemampuan yang sudah ia latih sejak dini. Kewajiban sebagai salah satu pedang kekaisaran membawanya kemedan perang dan berperang dengan mendarah dingin.Karena hal ini dia disebut sebagai Iblis Berdarah Biru Caroline. CESSAIR KENNETH HALBERT 6 tahun telah berlalu, suatu hari terjadi perubahan terhadap dirinya. Ia bertemu dengan seorang pria dipesta pendiri kekaisaran yang akan mengubah seluruh hidupnya. Selama 5 tahun menjalani hari yang bahagia mereka diminta untuk mengikuti perang dengan kekaisaran lain. Mereka menerima perintah itu dan mengikuti perang. Saat perang selesai terjadi hal tidak terduga yaitu kematian Adrianne Grace Caroline. Melihat kematian Istrinya ia menjadi gila dan menyusul Adrianne karena menusuk jantungnya sendiri. PENASARAN DENGAN KELANJUTANYA * Mari Baca Cerita Selengkapnya Di THE GRAND DUCHESS WENT TO ANOTHER WORL *

Louis_Alexandre · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
13 Chs

Perkenalan

Aku melihat seseorang berdiri didepaku dan menyadari diri terikat dengan sihir.

"APA YANG KAU LAKUKAN !!?"

"SIAPA YANG MENGIZINKANMU MELAKUKAN INI !!?" aku berteriak kepada pria yang berdiri didepanku.

"Maafkan aku, tapi aku tidak ingin terjadi sesuatu kepadamu." jawab pria tersebut.

"Tidak, tolong Jangan pergi. Aku tidak ingin kehilangan seseorang lagi !" jawabku dengan sedih dan memohon kepadanya.

"....." dia diam dan mengecup keningku lalu pergi.

"Tidak, jangan pergi !" aku menatap punggungnya yang pergi dan pergi menjauh.

"Tidak" "Tolong" "Jangan pergi" "Kumohon"

Perlahan aku membuka mataku dan melihat kakak-kakakku yang menatapku dengan khawatir.

"Sayang, kamu sudah sadar ?" tanya kakak tertua

"Apa kamu baik-baik saja ?" tanya kakak kedua

"Apa kamu bermimpi buruk ?" tanya kakak ketiga

"Maaf telah membuat kalian khawatir. Jangan khawatir aku baik-baik saja hanya bermimpi buruk." jawabku

"Syukurlah kamu baik-baik saja." sambil tersenyum melihatku.

Sudah 1 minggu sejak aku datang kedunia ini dan aku mulai beradaptasi. Sudah 1 minggu sejak aku datang kedunia ini dan aku mulai beradaptasi. Lee Bong Ki adalah nama pemilik tubuh ini atau bisa dibilang sekarang adalah aku. Aku adalah seorang putri satu-satunya dari perusahaan ENKYUNG BYEOL GRUP yaitu perusahaan nomor 2 didunia.

Ayahku bernama Lee Man Young. Dia adalah seorang CEO dari perusahaan keluarga.

Ibuku bernama Park Ji Kyong. Dia adalah anak dari perusahaan terkenal nomor 5 didunia yaitu AHNJONG GRUP.

Kakak pertamaku bernama Lee Yeong Sik. Dia berkerja sebagai Direktur Eksekutif Diperusahaan keluarga dan akan mewarisinya setelah ayahku.

Kakak keduaku bernama Lee Kwang il. Dia adalah seorang penyanyi terkenal yang tidak seperti penampilannya.

Kakak ketigaku bernama Lee Hyuk ji. Dia juga bekerja dalam bidang industri musik yaitu sebagai aktor.

"Apa kamu benar-benar baik-baik saja?" tanya kak Yeong Sik dengan khawatir.

"Aku beneran baik-baik saja kok kakak." aku menjawab dengan tersenyum.

"Ini, makanlah. Aku memotongnya untukmu !" kak Kwang il menyodorkan sebuah piring berisi apel yg telah dibuat berbentuk kelinci.

"Terima kasih, kak. Tapi aku tidak menyangka kakak bisa memotongnya secantik ini." Aku tersenyum sambil menatapnya mengejek.

"Hah, apa maksudmu itu. Apa kamu mengejekku. Walaupun penampilanku begini tapi aku hebat dalam berbagai bidang." menatapku dengan tajam.

"Puftt, hahaha. Benarkah, kalau begitu aku pasti akan menantikannya !"