webnovel

Chapter 12 Sebuah kekosongan yang Ada didalam hatiku

Setelah kami melakukan tes fisik.... Sekolah kami pun berakhir dan kami pun pergi meninggalkan ruang kelas kami.

Namun topik pembicaraan kami masih berlanjut di dalam ruang kelas tersebut.... Bahkan kami yakin sebentar lagi topik itu akan menjadi bahan Pembicangan di sekolah ini.

Tema dari topik itu sudah pasti "4 anak kelas E yang berhasil melakukan semua tes fisik yang di berikan oleh pihak sekolah.

Bagaikan sebuah air yang terus mengalir hingga ke laut..... Kami tidak memperdulikan topik itu.... Karena kami yakin topik itu pasti akan hilang seiring waktunya.

Lebih baik kami memikirkan tentang kompetisi yang sedang berlangsung saat ini...

Di pertengahan jalan menuju asrama..... Kami ber empat berpisah.... Daniel. Tulus dan alip mereka bertiga berpisah bagaikan sebuah prajurit yang meninggalkan komandonya.

Mereka berpisah bukan tanpa alasan.... Seperti yang aku katakan.... "Bagaikan sebuah prajurit yang meninggalkan komandonya" Jika komandonya tidak memberikan sebuah perintah tentu saja prajurit itu tidak akan mau berpisah kepada komandonya.... Namun ketika mereka diberikan sebuah perintah oleh komandonya... Mereka pasti akan menuruti perintah tersebut dan langsung melaksanakan perintah tersebut.

Sama seperti halnya.... Alip. Daniel. Dan Tulus.... Mereka meninggalkanku karena aku sudah memberikan sebuah perintah untuk mereka lakukan.... Perintah tersebut berisi tentang"Kompetisi yang sedang berlangsung saat ini.

Apakah itu hal yang penting???.

Jawabannya...

Tentu saja itu hal yang sangat penting.

Karena bagiku.... "Aku tidak mau kalau aku kalah ketika aku sudah turun tangan dalam suatu rencana yang sedang di lakukan".

Bisa dikatakan.... Bahwa diriku "Sangat membenci kekalahan.

Jika ada seorang prajurit yang mempunyai kekuatan fisiknya lemah ketemu dengan seorang jenderal yang mempunyai kekuatan fisiknya jauh lebih kuat dari prajurit itu.

Maka sudah pasti orang orang akan beranggapan bahwa prajurit itu pasti kalah.

Namun aku berpikir berbeda dari orang orang itu.

Aku tidak akan memberikan pendapat ku ketika masih di awal pertarungan mereka... Namun aku akan berpendapat ketika sudah ada di dalam pertengahan pertarungan mereka.

Karena aku percaya.... "Bahwa Takaran Seseorang yang diakui kuat bukanlah dari fisiknya...

Melainkan.

Dari otak mereka.

Jika prajurit itu mempunyai fisik yang lemah tapi mempunyai data otak yang bagus... Maka sudah pasti prajurit itu akan menang.

Karena sudah pasti prajurit itu akan menguasai medan pertempuran yang sedang berlangsung.

Di dalam perang kita bebas menggunakan senjata apapun.... Baik itu tombak... Pedang... Dan tameng bahkan PASIR YANG KITA anggap merepotkan ketika mereka masuk ke sepatu kita.... Ketika di medan pertempuran.... Pasir itu akan menjadi Senjata yang berbahaya ketika mereka mengenai bagian mata kita.

Walaupun manusia mempunyai suatu indera insting yang sangat kuat... Namun ketika kita sedang dalam keadaan panik insting itu tidak akan berguna bagi diri kita sendiri.

Dibawah pohon besar yang ada di sekolah ini... Aku memasukkan kedua tanganku ke dalam kantong celanaku dan segera berjalan menuju ke tempat yang lainnya.

Berjalan melewati perpohonan yang ada di sekolah ini.... Aku menuju ke tempat pembelanjaan yang ada di sekolah ini.

Yaitu Mall.

"Di dalam Mall.

Setelah aku masuk kedalam mall.... Aku berjalan tanpa adanya tujuan yang ingin aku lakuin di mall ini.

Kenapa aku bilang bahwa diriku berjalan tanpa adanya tujuan yang jelas??? Ya karena aku sudah membeli semua kebutuhan ku untuk tinggal di sekolah ini... Jadi aku tidak perlu lagi untuk mengeluarkan uang ku untuk membeli barang sesuatu yang tidak jelas.

Tapi aku juga bisa memanfaatkan kesempatan ku dalam berjalan jalan ke mal untuk mencari informasi yang aku butuhkan dari beberapa siswa siswi yang sedang mengobrol di sekitar jalan yang ada di mall ini.

Seperti halnya 2 wanita yang berjalan bersama melewati ku tadi.... Dia sedang membicarakan sesuatu yang menarik perhatian diriku.

Yaitu tentang kompetisi yang sedang berlangsung saat ini.....

"Hey.... Bagaimana pendapat mu tentang kompetisi yang sedang berlangsung ini?.

Salah satu wanita berambut hitam bertanya kepada temannya.

"Hehh.... Merepotkan sekali.... Aku tidak mau ngurusin itu lah... Lebih baik kita fokus belanja aja.

Jawab wanita yang berambut pirang.

Kupikir si temennya itu akan menjawab sesuatu yang kucari... Namun faktanya itu tidak sama sekali.

Akupun melanjutkan langkah kaki ku... Menuju ke lift yang ada di dalam mall ini.

Namun di pertengahan jalan aku menuju ke lift.... Antrian untuk ke lift sangat ramai sekali oleh siswa siswi yang ada di sekolah ini.

Akupun memutuskan untuk mencari jalan alternatif menuju ke lantai atas....

Ya aku menemukan sebuah tangga darurat yang ada di mall ini.... Aku pun berjalan menuju ke lantai atas lewat tangga darurat.

Setelah aku masuk.... Sebuah keheningan tercipta dan tidak ada suara apapun yang ada di dalam tangga tersebut.

Akupun terus melanjutkan langkah kaki ku menuju ke lantai atas.

Namun ketika aku berada di tangga kedua..

Aku mendengar ada segerombolan wanita yang sedang masuk ke dalam tangga tersebut.

Aku pun menghentikan langkah kakiku menuju ke lantai atas... Untuk melihat segerombolan wanita itu dari tangga kedua.

Dari segerombolan wanita itu ... Hanya satu yang wajahnya familiar bagiku....

Yaitu cewe yang waktu kemarin aku lihat di gang tersebut yaitu "AULIA.

Aku pikir mereka ke sini untuk naik ke lantai berikutnya seperti diriku.... Namun nampaknya pikiran ku salah.

Aulia dan teman temannya yang terhitung 5 orang kini nampaknya sedang menunggu seseorang.... Aku pun mengamati siapa orang yang mereka tunggu.

"Hey.... Apakah dia benar benar akan datang?.

Tanya Aulia kepada temannya.

"Tenang aja... Dia pasti kesini kok.

Jawab salah satu temannya.

"Ya tenang aja Aulia.... Dia pasti datang kok..

Jawab salah satu temannya juga.

"Kalau begitu baguslah.... Aku tidak sabar untuk memberinya suatu pelajaran untuk dia.

Aulia menjawab teman temannya.

Menggunakan kalimat "Dia"Dalam pembicaraan mereka membuat ku menjadi penasaran??.

Siapa si "Dia" ini.

Aku pun yang tadinya ingin menaiki ke lantai atas.... Harus menunggu dan melihat siapa "Dia"yang mereka maksudkan.

Menghilangkan jejak kehadiran ku... Dan membuat mereka tidak sadar bahwa ada diriku yang ada di atas mereka.

*5 Menit kemudian..... Masih belum ada yang datang dari tangga darurat ini selain segerombolan wanita dan Aulia saja yang ada di ruangan ini.

Nampaknya mereka juga saat ini sedang berbicara satu sama lain.... Yang menurutku itu tidak membuat ku tertarik untuk mendengarnya.

*10 menit kemudian.

Suara langkah kaki mulai terdengar dari luar tangga darurat... Dan pintu pun mulai terbuka..

Menandakan bahwa ada seseorang yang memasuki ruangan tangga darurat ini... Akupun mengamati siapa yang datang ke ruangan tangga darurat.

"P-permisi... M-meii apakah kau disini.

Suara seorang wanita yang memasuki ruangan itu.

Dari suara wanita itu membuat ku familiar dengan suaranya. . . . Ya suara wanita itu adalah Francesca Jeanne yang sekelas denganku.

"Kenapa dia kesini?? Aku bergumam di dalam diriku..

Namun ketika aku sedang ingin mencari jawabannya... Salah satu siswi yang ada di ruangan itu.

Langsung menarik rambut Francesca... Layaknya dia sedang menarik seorang kuda yang di giling ke kandangnya.

Akupun langsung mengeluarkan HP ku sambil merekam semua yang akan terjadi di ruangan ini.

Alasan kenapa aku harus mengeluarkan HP ku sendiri.... Aku tidak tau tapi aku pikir sesuatu akan terjadi di dalam ruangan ini.

Suara benturan pun terdengar.

"Boom".

Aku melihat bahwa Francesca yang rambutnya ditarik kini di benturkan ke dalam tembok yang ada di ruangan itu.

Nampaknya setelah Francesca di benturkan ke dalam tembok.... Wanita wanita yang ada diruangan itu sedang berbicara dengannya.

"Hahahahahaha.... Dia benar benar datang ke sini dong.

Salah satu dari wanita itu berbicara.

"Ya Aku tidak menyangka... Dia bakalan datang ke sini.

Aulia merespon apa yang dikatakan temannya.

"A-Aaapaa yang kalian lakukan disini... Bagaimana bisa Mei tidak disini.

Francesca jeanne berbicara sambil merasa ketakutan.

"Dasar wanita bodoh. ... Apa yang kau katakan sebenarnya itu adalah kebohongan belaka.

"Mei tidak akan datang kesini..... Karena salah satu temanku berhasil meminjam HP nya dan memanggil dirimu ke sini.

Aulia berbicara kepada Francesca.

"A-aaapaaa.

Jawab Francesca dengan mata kosongnya seakan akan dia sudah dibodohi oleh kelompok wanita yang ada disini.

"Lihat ekspresi dari wanita ini.... Benar benar seperti yang kuharapkan.... Hahahhahaha.

Aulia berbicara kepada Francesca.

"A-apa yang ingin kalian lakukan denganku disini.

Tanya Francesca kepada kelompok wanita tersebut.

"Tentu saja.... Kita akan bersenang-senang disini..... Bukankah disini tidak ada siapa siapa jadi kenapa aku harus sungkan untuk melakukan hal itu kepadanya.

Aulia berbicara kepada Francesca.

"H-hal itu?? Apa Maksudmu?.

Tanya Francesca ke Aulia.

"Tentu Saja..... Sebuah masa lalu yang dimana kamu pernah merasakan sebuah kehancuran yang mendalam dalam dirimu..... Yaitu PEMBULLYAN.

Jawab Aulia.

Mendengar hal itu Francesca yang diselimuti dengan rasa ketakutan sebelum nya kini dia sekarang hanya terdiam di tempat.... Dan membuat dirinya sudah tidak bisa melawan balik mereka yang ada disini.

Pembullyan sebuah kenakalan remaja yang pada umumnya ini sering terjadi di sekolah sekolah pada umumnya

Baik itu sekolah negeri atau swasta ..... Pada umumnya kasus ini sering terjadi di berbagai sekolah.... Namun kebanyakan dari kasus ini dilakukan disaat dimana kurangnya pengawasan dari pihak pihak Otoritas yang tertinggi yang ada di sekolah.

Mereka yang biasanya suka melakukan pembullyan biasanya mereka ingin diakui oleh teman temannya..... Namun mereka yang menjadi korbannya sudah pasti akan menderita dengan apa yang para pelaku itu lakukan kepada korban.

Pelaku pembullyan biasanya ketika dia sudah ketahuan maka "DIA HANYA BILANG "MAAF YA AKU HANYA BERCANDA SAJA. ... Itulah yang mereka sering katakan ketika sudah ketahuan.... Namun para korban yang menjadi korbannya sudah pasti tidak ingin mendengar kata kata seperti itu.... Biasanya para korban lebih senang lagi ketika pelaku itu merasakan apa yang mereka rasakan ketika dibully oleh pelaku.

Alasan kenapa para korban ingin mengharapkan hal itu terjadi.... Karena para korban yang sudah disakiti oleh pelaku kebanyakan dari mereka bukan hanya terluka fisik saja.

Namun KESEHATAN MENTAL BAGI korban juga kena.

Ada sebuah pepatah yang mengatakan.... Jika kau ditindas.... Maka tindaslah balik orang itu... Jangan sampai membiarkan dia bersenang-senang dengan dirinya sendiri.

Mungkin itu hanya sebuah pepatah omong kosong saja bagiku... Namun faktanya aku mulai berpikir untuk mengingat pepatah itu kedalam diriku lagi.

Aku yang sekarang sedang melihat Francesca jeanne yang saat ini tidak berdaya karena pembullyan yang sedang terjadi hanya bisa menonton saja disini.

Mereka saat ini sudah melakukan pembullyan terhadap Francesca jeanne..... Mulai dari menendang perutnya... Menarik rambutnya.... Menampar mukanya... Bahkan menyiramnya dengan sebuah air.

Mereka melakukan ini berulang kali.... Sampai sampai Francesca jeanne hanya bisa pasrah saja menerima apa yang sedang mereka lakukan.

Sedangkan para pelaku yang sedang melakukan hal itu malah menikmati dirinya sendiri sambil tertawa tawa.

Alasan kenapa aku tidak membantunya.... Bukan karena aku takut dengan mereka tapi aku hanya ingin melihat ekspresi seperti apa yang akan Francesca berikan di akhir nanti.

Aku bisa saja membantunya tapi aku tidak mau.... Karena seperti yang kukatakan kepada ayasaka Mei ketika melakukan kontrak kerja samanya..... Bahwa Temannya si Francesca akan menjadi sesuatu yang paling menguntungkan bagiku saat bekerjasama dengannya.

Ya akan kulihat itu.... Apakah itu adalah sebuah kebenaran atau hanya sebuah kebohongan yang dimana aku melebih lebihkan wanita yang bernama Francesca jeanne ini.

Aku melihat mereka tanpa harus melibatkan sebuah emosi yang aku rasakan di dalam diriku... Baik itu marah atau sedih.... Itu tidak berlaku bagiku.

Ekspresi wajah seperti apa yang saat ini sedang kubuat??..... ..... Sayang sekali aku tidak tau.... Tidak... Aku tau..... Itu hanyalah sebuah ekspresi yang sering aku gunakan.

Aku pernah membaca sebuah buku novel yang dimana tokoh utamanya sering menyelamatkan karakter wanitanya di saat mereka sedang dalam keadaan bahaya.

Jika kamu bertanya kepadaku... Apakah aku akan membantunya juga untuk yang terjadi diruangan ini..... Maka jawaban ku tetap TIDAK AKAN MENOLONGNYA.

Aku bukanlah seorang manusia yang dipenuhi kebaikan..... Aku juga bukanlah sebuah manusia yang dipenuhi dengan keburukan.

Aku hanyalah seorang manusia dimana aku hanya bisa memilih diantara mereka berdua.... Ya itu adalah kebaikan dan keburukan.

Aku bisa bersikap baik selayaknya orang pada umumnya.

Dan

Aku juga bisa bersikap buruk untuk menghancurkan kebahagiaan seseorang yang berani menyinggung diriku.

Itulah jalan yang kupilih.

Lima menit setelah pembullyan itu dimulai... Akhirnya mereka pergi dari ruangan itu.

Dan hanya tersisa diriku dengan Francesca.

Aku bisa melihat dari kejauhan bahwa Francesca masih dalam keadaan ketakutan sambil menahan rasa sakit yang dia terima setelah apa yang dilakukan para pelaku itu kepadanya.

Sambil menuruni tangga... Aku menghampiri dirinya.

Biasanya orang akan sadar ketika ada seseorang yang ada didekatnya.... Namun nampaknya Francesca tidak menyadari ku dan hanya bisa berkata dengan suaranya yang pelan.

"M-mmaafkan aku..... Maafkan aku... Maafkan aku..

Dia mengatakan itu sambil berulang-ulang kali.

"Hei... Apakah kau baik baik saja?.

Tanyaku kepada Francesca.

Mungkin dia mendengar apa yang baru kukatakan akhirnya kepala Francesca yang tadinya melihat kebawah kini mulai melihat ke arahku yang saat ini sedang berdiri di depannya.

"K-kamu... Sejak kapan kamu ada disini?.

Dia mengatakan itu sambil melihat kearahku.

"jika harus kukatakan dengan jujur... Maka aku akan menjawab sejak awal aku sudah ada disini.

Aku mengatakan itu kepadanya.

"A-apa!!!! Lalu kenapa kamu hanya diam saja saat melihat diriku dibully oleh sekelompok wanita itu.

Francesca berbicara kepadaku dengan ekspresi kesalnya.

"Maksudmu.. . Kenapa aku tidak membantu mu saat kamu sedang dibully oleh sekelompok wanita itu????... Biar ku katakan dengan jelas disini. . . Aku tidak mempunyai alasan untuk menolong mu waktu itu.... Apakah itu sudah cukup kamu mengerti.

Aku mengatakan itu tanpa melibatkan emosi yang ada di dalam diriku itu.

Ditemani dengan ruangan yang sempit serta lampu lampu yang berkedip kedip diruangan ini aku jelas mengatakan hal yang menyakitkan baginya... Namun memang begitulah diriku.

Kejam tanpa harus melibatkan sebuah emosi yang ada di dalam diriku.

Dan ini juga baik untuknya.. Supaya dia bisa menyadari bahwa... Tidak semua yang indah itu ada di dunia ini.... Namun ada juga sisi gelapnya yang sering terjadi di dunia ini.

"A-apa!!!!.

Dia berteriak sambil berdiri dan segera ingin menampar ku.

Akupun hanya menahan tamparan itu dan segera menangkap tanganya itu dan menyudutkan dia kembali ke tembok yang ada diruangan ini.

Namun kali ini berbeda dari sebelumnya... Yang dimana sebelumnya itu dilakukan dengan keras.... Kali ini aku hanya melakukannya secara biasa saja.

Setelah Francesca jeanne disudutkan olehku.... Aku bisa melihat baju dan jas sekolah yang dia pakai basah karena air yang disiram oleh para pelaku itu.

Dan itu membuatku tidak bisa berpaling dari lekuk bentuk tubuhnya itu.

Mungkin karena dia menyadari tatapanku... Dia berbicara kepadaku.

"A-apa yang ingin kau lakukan??? A-apakah kau akan menodai ku diruangan ini?.

Dia mengatakan itu sambil menatap mataku... Dengan ekspresi ketakutan yang masih melanda dia.

"Menodai Mu?????..... Boleh juga tuh.

Aku mengatakan itu sambil melihat matanya tanpa ada emosi yang ada dalam diriku.

Setelah mendengar hal itu.... Nampaknya dia hanya bisa pasrah saja dan bersiap menerima apa yang akan kulakukan berikutnya kepada dirinya.

"Aah..... Sudahlah.. Lagi lagi aku hanya menjadi mangsa dihadapan sang predator..... Hei... Sebelum kau ingin melanjutkan apa yang ingin kau lakukan... Boleh ku aku bertanya.... Apakah kamu pernah merasakan kekosongan yang ada di dalam dirimu ketika kamu berada di ruang lingkup yang dimana lingkungan sekitar mu itu selalu ramai dengan canda tawa yang orang orang.

Francesca berbicara seperti itu kepada diriku.

"Maksudmu??? Lingkungan yang saat ini sedang terjadi kepada mu?.

Aku bertanya kepadanya.

"Ya itu benar.... Aku mungkin di mata para orang orang yang ada disini adalah type gadis yang ceria... Namun di dasar lubuk hatiku.... Aku benar benar hampa.

"Aku tidak menyangka bahwa diriku yang ceria menyebabkan beberapa kemusuhan yang saat ini sedang mengancam nyawaku.

"Jika saja dari awal aku bisa bersikap layaknya diriku yang asli.... Maka sudah pasti kejadian seperti ini tidak akan terjadi kepada diriku.

Dia terus mengatakan hal itu kepadaku.... Namun perlahan aku mulai mengerti bahwa gadis ini bukanlah gadis yang biasa.

Dia bisa memakai sebuah topeng untuk dirinya sendiri..... Untuk bisa merangkak naik ke status sosial yang dia inginkan.

Jika kudengar dari rumor yang beredar..... Gadis ini adalah gadis dengan fans paling banyak ke 3 yang ada disekolah ini.... Itu saja dengan sikap palsunya.... Apalagi jika dia menggunakan sifat aslinya.... Mungkin dia tidak bisa merangkak ke posisi 3 besar itu.

"Hey.... Aku memang mengatakan bahwa aku tidak bisa membantumu waktu tadi... Namun sekarang aku punya sebuah alasan untuk membantu untuk melewati masa sulit ini.... Apakah kau akan bekerja sama denganku.

Aku berbicara kepadanya dan melepaskan genggaman tanganku yang membuat dirinya terjatuh ke bawah.

"Apa yang bisa kau bantu???... Bukankah sudah terlambat jika kau ingin membantu diriku.

Dia mengatakan itu sambil melihat ke arahku.

Dan tanpa basa basi.... Akupun menunjukkan sebuah foto yang ada di HP ku kepadanya.

"Apakah ini sudah cukup?.

Aku mengatakan itu kepadanya.

Setelah melihat yang ada di foto itu... Francesca kini mulai mengerti dengan apa yang aku lakukan.

"F-foto i-itu bukankah.

Francesca berbicara kepadaku namun di tengah pembicaraan aku memotongnya.

"Ya kau benar.... Dengan foto ini aku bisa mengancam si pelaku dan mengeluarkan pelaku dari sekolah ini dengan mudahnya.

Aku berbicara kepadanya.

"Lalu tunggu apalagi.... Cepat laporkan itu segera kepada guru guru atau ketua OSIS yang ada disekolah ini.

Francesca yang nampaknya murung kini mulai ceria kembali seperti dia pada umumnya.

"Tentu saja aku akan segera melapor hal ini kepada mereka.... Tapi apakah dirimu akan membantu untuk bekerjasama denganku.

Aku berbicara kepadanya Sambil mengulurkan tangan kananku kepadanya.

"Jika itu bukan sebuah kerjasama yang merugikan diriku... Maka aku akan menerimanya.

Dia berbicara kepadaku sambil menerima uluran dari tanganku.

Setelah dia nampaknya berhasil berdiri kembali lagi... Tiba tiba dia terjatuh lagi dan itu tepat di depanku.

Akupun langsung memeluknya supaya dia tidak terjatuh kebawah lagi.

"Aah.

Dia berbicara pelan di dekat kupingku.

"Tidak apa apa... Mulai sekarang aku akan menjanjikanmu satu hal... Yang dimana kamu tidak lagi merasakan sebuah kekosongan yang ada di dalam dirimu itu.

Aku mengatakan itu kepada dirinya yang saat ini sedang ku peluk.

Mendengar hal itu membuat pipih Francesca menjadi memerah seperti merah tomat.

Ditemani dengan lampu yang berkedip kedip aku berjanji kepadanya.... Bahwa aku harus melindungi wanita ini apapun yang terjadi kedepannya.