webnovel

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
618 Chs

Surprise

Kediaman Massimo, 7 PM.

Gina yang sudah selesai bersiap sejak tiga puluh menit yang lalu terlihat turun bersama pelayannya menggunakan lift, Gina sangat cantik malam ini. Dengan menggunakan riasan tipis seperti biasa yang ditambah lipstik berwarna pink muda dan pewarna pipi membuat Gina terlihat jauh berbeda. Gina terlihat lebih dewasa dan anggun, apalagi saat ini dengan gaun malam cantik yang membalut tubuhnya Gina benar-benar memesona sekali malam ini.

Massimo yang sudah bersiap nyaris tersedak ketika melihat Gina keluar dari lift, meski Gina masih duduk di kursi roda namun pesonanya tidak berkurang sedikitpun.

"K-kau sudah siap?"

Gina mengangguk pelan. "Iya."

"Baiklah kalau begitu kita bisa berangkat sekarang," ucap Massimo kembali berusaha bersikap santai meskipun saat ini dadanya sangat bergemuruh melihat penampilan Gina yang tidak biasa.

"Tunggu."

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com