Malam semakin larut, udara dingin pun menerpa kami sehingga kami mulai merasa kedinginan. Aku sesekali melihat arah jarum jam pada arloji yang mengikat di pergelangan tangan kiriku. Saat itu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Beberapa pesan dari panitia maupun dosen masuk ke dalam group chat untuk memperingatkan kami yang masih di luar untuk tidak pulang ke hotel terlalu larut malam. Akupun dengan cepat mengajak teman-temanku kembali ke hotel saat itu juga di tambah semakin malam, semakin banyak arwah-arwah gentayangan yang berlalu lalang di depanku. Aku berusaha sedemikian rupa agar 'mereka' tidak menganggapku. Apalagi aku memiliki energi yang sensitif terhadap 'mereka' jika 'mereka' mendekatiku.
"Eh, ayo balik yuk. Sudah malam nih. Tuh becak-becak juga sudah mulai tinggal sedikit. Nanti kalau kita kemalaman malah nggak bisa pulang lagi gara-gara nggak ada becak lagi buat balik ke hotel." Ucapku pada ketiga temanku yang masih asik mengobrol dan menghabiskan jagung bakarnya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com