webnovel

The Cold Season

Untuk sebagian besar hidupnya, Xiao You Ren merasakan ketidakberuntungan yang teramat besar. Setiap luka baru akan muncul di sisa-sisa malamnya. Luka yang membuatnya mengerang sakit akibat rasa ngilu yang menyentuh hatinya. Dia selalu menggigil di setiap malam yang dingin, mengharapkan sebuah tangan melingkar di tubuhnya. Pada setiap orang dia menjeritkan pertolongan. Memohon untuk obat yang dapat menghilangkan rasa sakitnya di musim dingin. Akan tetapi, tidak ada satu orang pun yang mampu memberikan hal itu padanya. Hingga dia terlibat sebuah hubungan dengan seorang laki-laki yang menawarkan obat. Alih-alih mendapatkan penawar bagi lukanya, dia justru menerima racun. Yang membuatnya menjadi kebal terhadap rasa sakit, bahkan meminta untuk mendatangkan perasaan itu terus-menerus. Xiao You Ren kian menggila sesaat setelah laki-laki itu menyuntikkannya sedikit rasa ‘diinginkan’. Seumur-umur Xiao You Ren tidak pernah merasakan hal menggelitik permukaan hatinya, hingga membuatnya menjadi sangat egois.

evilesther3 · LGBT+
Không đủ số lượng người đọc
262 Chs

We Deal with It

We Deal with It

Dengan langkah yang sedikit tergesa-gesa Xiao You Ren menyusuri jalanan menuju kantin. Napasnya agak berat karena dia memburu waktu untuk makan siang dan bertemu Zhao Yuzi. Sebenarnya dia kurang mengerti dengan hal yang membuat Wang Xian Wei kecewa, sehingga memberanikan diri untuk melayangkan beberapa pertanyaan, namun yang didapat bukanlah jawaban sesuai keinginannya. Laki-laki itu justru mengabaikan segala pertanyaan dengan mempertanyakan hal lain, mengenai kucingnya. Karena alasan itu pulalah Xiao You Ren begitu terburu-buru untuk pergi dari ruangan CEO.

Dari tempatnya duduk, Zhao Yuzi ,mengangkat tangan dan membimbing Xiao You Ren untuk bergerak ke arahnya.mempersilakan laki-laki itu duduk di kursi depan yang sudah tersedia makanan kesukaannya. Xiao You Ren pun menampilkan senyum lembut dan berterima kasih, lalu mulai menyantap hidangan tersebut. Sementara Zhao Yuzi yang sudah menyelesaikan acara makan-makannya hanya memperhatikan sesekali.

"You Ren, akhir-akhir ini senyummu terlihat lembut," tutur Zhao Yuzi. Menopang dagu dengan tangan kiri sambil terus memantau. Pengamatan Zhao Yuzi tidak pernah salah jika mengenai seseorang yang cukup menarik minatnya. Pun demikian pada Xiao You Ren. Dia menyadari perubahan pada senyuman laki-laki itu, tidak seperti dulu yang tampak tersenyum formal seolah itu adalah kewajibannya sebagai manusia sosial.

Senyum Xiao You Ren yang sekarang terkesan lembut dan tulus, seperti itu adalah senyumannya dan tidak ada hal yang disembunyikan. Xiao You Ren seperti mempertontonkan kemenawanannya tanpa sadar. Zhao Yuzi bahkan dibuat mati kutu acapkali senyuman itu dilayangkan padanya. Meski Zhao Yuzi menyukai perubahan tersebut, tapi jauh di lubuk hatinya dia bertanya-tanya mengenai penyebab hal tersebut. Apa laki-laki itu memiliki kekasih?

Gerakan tangan Xiao You Ren berhenti sejenak, melayang di atas piring. Dia menatap bingung pada Zhao Yuzi, mempertanyakan maksud ucapan gadis itu barusan. Karena dia sendiri tidak merasakan perubahan apa-apa. Baginya semua yang dia lakukan sama seperti hari-hari biasa pun segala hal yang ada di sekitarnya tidak memiliki perubahan yang signifikan.

Xiao You Ren menggelengkan kepala. "Aku itu seperti biasanya." Tangannya kembali menyuapkan makanan ke dalam mulut dan mengunyah lebih cepat, berniat menghabiskan makanannya sesegera mungkin. Masih ada hal penting yang harus dilakukan setelah ini.

Bola mata Zhao Yuzi bergerak ke atas, dahinya ikut mengkerut. Memikirkan perkataan Xiao You Ren seraya membuat bayangan samar tentang perubahan senyum sahabatnya. Bibirnya bergerak, berkata, "Mungkin hanya perasaanku saja, tapi senyummu yang seperti apa pun terlihat lembut." Kekehan ringan ikut menyambangi kalimatnya. Dia tidak bohong mengenai hal itu. Senyum Xiao You Ren adalah salah satu senyum terbaik yang pernah ditemukan di muka bumi, tentu karena Zhao Yuzi tidak pernah berkeliling dunia dan menyapa semua manusia yang tinggal di bumi ini.

Usai dengan makanannya, Xiao You Ren menjauhkan piring kosong tersebut dan meneguk air minum dengan terburu-buru. Tatapan matanya berubah serius, didukung dengan posisi tubuh yang duduk tegap. "Yuzi, aku ingin minta tolong," katanya agak ragu. Dia takut akan membebani gadis itu atau orang lain, tapi untuk kali ini Xiao You Ren benar-benar membutuhkannya.

Senyum Zhao Yuzi kian merekah. Bukankah sangat baik jika seseorang meminta bantuan kita, itu artinya dia menganggap besar keberadaan kita dalam hidupnya. Berlandaskan pemikiran tersebut, Zhao Yuzi mengangguk. "Apa yang bisa kubantu?" dia bertanya dengan antusias tinggi, membuat senyuman Xiao You Ren kian merekah.

"Aku ingin menitipkan Lie padamu, mungkin satu sampai dua bulan."

Kening Zhao Yuzi kembali mengerut, kali ini mempertanyakan permintaan Xiao You Ren. Setahunya kucing itu seperti segalanya bagi Xiao You Ren. Sebagai temannya di apartemen, teman berbicara ketika dia sendiri, bahkan mungkin memiliki kedudukan lebih tinggi dari Zhao Yuzi sendiri. Dan kini laki-laki itu berniat menitipkannya dalam jangka panjang. Tentu saja otak Zhao Yuzi kembali memproses segala alasan yang mendasari kejadian tersebut. Apa benar jika Xiao You Ren memiliki kekasih dan mereka akan tinggal bersama?

Seolah memahami isi otak Zhao Yuzi, dengan cepat Xiao You Ren melayangkan alasannya. "Mmm ... sebenarnya akhir-akhir ini aku sering merasa linglung ketika malam, Yuzi. Kemarin bahkan aku tidak sengaja menendang Lie. Aku hanya takut mengulangi kesalahan yang sama."

Penjelasan itu tidak membuat Zhao Yuzi merasa lega. Tatapannya justru tampak sendu dan pikirannya berkelana pada kejadian-kejadian yang menimpa Xiao You Ren beberapa hari lalu. Sudut hatinya merasa nyeri, tapi kembali lagi pada kenyataan bahwa dia tidak bisa melakukan apa pun yang dapat membantu Xiao You Ren. "Baiklah, Lie bisa bersamaku. You Ren, apa kamu sudah mendatangi dokter atau ..." Zhao Yuzi merasakan keraguan yang besar dalam hatinya untuk melanjutkan kalimat. Menatap sendu pada Xiao You Ren yang mulai menganggukkan kepala, seakan menyuruh gadis itu untuk melanjutkan kata-katanya. Dengan modal kasih sayang pada laki-laki di hadapannya, Zhao Yuzi pun melanjutkan, "Psikolog."

Xiao You Ren pun menganggukkan kepala. Mengerti niat baik gadis itu dan ketulusannya, tapi Xiao You Ren tidak bisa melakukan itu. Yang dia tahu, dia tidak memerlukan dokter mana pun, tidak membutuhkan ketenangan dari seorang psikolog. Hanya seseorang yang mengetahui kekelamannyalah yang dia perlu. Lebih tepat jika dikatakan dia menginginkan seseorang yang sudah melihat segala keburukannya, namun masih memiliki hati untuk menolong.

"Jika aku tidak pulih dalam beberapa hari ke depan, aku akan mengunjungi salah satu dari mereka."

Itu hanya sebuah perkataan yang tentunya tidak akan benar-benar dilakukan oleh Xiao You Ren. Dia sudah memiliki ahli obat bagi penyakitnya, Wang Xian Wei, jadi untuk apa lagi dia mempercayakan hal seperti kesehatan mental dan jiwanya pada orang lain. Bahkan mungkin saja jika Wang Xian Wei pun mampu menyembuhkan luka di hatinya.

"Mmm .... Yuzi, boleh aku meminta alamat tempat tinggalmu? Malam ini aku akan mengantarkan Lie ke sana," urai Xiao You Ren. Berusaha mengalihkan pembicaraan mereka.

Diam-diam rasa terkejut bertandang sejenak dalam ekspresi Zhao Yuzi. Wajahnya sedikit pucat dan tegang mendengar perkataan Xiao You Ren. Namun, dia memiliki pengendalian diri yang baik sehingga tidak perlu waktu lama baginya menenangkan diri. Dengan senyum dia berkata, "Tidak perlu, You Ren. Aku yang akan mengambilnya ke apartemenmu."

"Tidak, tidak. Aku tidak ingin merepotkanmu lagi, Yuzi. Katakan saja padaku tempat tinggalmu, akan kuantar Lie ke sana." Xiao You Ren bersungguh-sungguh mengenai keinginannya untuk tidak merepotkan orang lain. Di sini dialah yang membutuhkan bantuan, jadi tidak mungklin Zhao Yuzi yang menjemput kucingnya.

Semantara Zhao Yuzi menyusun banyak alasan untuk mencegah Xiao You Ren ke rumahnya. Dia tidak siap untuk beberapa hal. Rasa takut dan khawatir pasti tidak akan menghilang dari hatinya hanya dalam sekejap. Bukannya gadis itu tidak menyukai kehadiran Xiao You Ren di rumahnya, hanya saja dia memiliki alasan tertentu yang mungkin saja tidak baik bagi Xiao You Ren. Zhao Yuzi sedang berusaha melindungi laki-laki itu, pun melindungi dirinya dan seseorang.

Tak perlu waktu lama bagi Xiao You Ren untuk menangkap segala perasaan buruk dalam mata Zhao Yuzi. Dan dia bertanya-tanya akan hal itu. Jika dipikirkan lebih matang lagi, tidak mungkin Zhao Yuzi tinggal di tempat kumuh sementara pakaian dan gaya hidup gadis itu terbilang sangat baik. Tak jarang pula dia mengendarai mobil untuk bekerja. Dan kalaupun benar adanya jika rumah gadis itu kecil, Xiao You Ren tidak akan merasa keberatan sedikit pun. Apa sebegitu buruknya kedatangan Xiao You Ren?

"Baiklah." Pada akhirnya Xiao You Ren mengalah. Enggan baginya menimbulkan rasa tidak enak dalam hati orang lain.

Setelah mendengar perkataan itu, Zhao Yuzi menghela napas lega dan tersenyum kecil. "Terima kasih."

Jujur saja tidak sedikit rasa penasaran yang dimiliki Xiao You Ren mengenai tempat tinggal Zhao Yuzi. Apa yang gadis itu sembunyikan? Sampai-sampai begitu besar pengaruh persetujuan Xiao You Ren untuk tidak mengetahui alamatnya. Meski demikian, Xiao You Ren menahan hasrat ingin tahunya. Berusaha menghargai keputusan Zhao Yuzi.

Percakapan mereka pun usai sampai di situ. Setelah meletakkan piring kotor pada tempatnya, Xiao You Ren dan Zhao Yuzi memutuskan untuk pergi dan berpisah.

Xiao You Ren membimbing langkah menuju meja kerjanya, lalu kembali mengabdikan diri di depan komputer. Dalam sejenak saja atensinya sudah tumpah keseluruhan pada pekerjaan, tidak lagi dia mempedulikan sekitar dan seperti poros hidupnya adalah apa yang tengah dikerjakan jemarinya. Tidak pula dia menyadari kehadiran seseorang di sampingnya. Jika saja Wang Huanling tidak menepuk pundaknya, maka Xiao You Ren tidak akan pernah menganggap keberadaan orang itu.

Wang Huanling menghirup napas dengan rakus. Sambil terengah-engah dia berkata, "Terima kasih atas bantuannya, You Ren."

Mendengar ucapan seperti itu, Xiao You Ren merasa tidak enak. Bukanlah sesuatu yang besar hanya dengan mengantarkan sebuah file, tapi laki-laki itu seperti menganggap Xiao You Ren adalah malaikat penolong dengan nada bicara yang begitu tulus. Gelengan kepala pun diperlihatkan Xiao You Ren dengan senyumnya yang agak kaku. "Bukan masalah besar. Tidak perlu terlalu sungkan," ujarnya pelan.

"Tapi itu adalah hal besar bagiku, jika aku mendapatkan masalah dengan pekerjaanku maka hidupku dan adikku pun akan bermasalah." Wang Huanling pun tersenyum dan mendudukkan diri di kursinya.

Entah sihir apa yang diberikan oleh laki-laki itu sehingga Xiao You Ren bisa merasakan sedih. Padahal biasanya dia akan acuh terhadap apa pun yang orang lain alami. Tanpa sadar senyuman cemburulah yang diberikan Xiao You Ren. Untuk alasannya, Xiao You Ren tidak tahu. Apa yang membuatnya iri? Hubungan kakak dan adik yang saling membutuhkan atau sesuatu nyang lebih rumit dari itu.

Perasaanya hanya tiba-tiba menjadi sangat sensitif saja. Xiao You Ren menyadarinya sejak malam di mana dia sepenuhnya menyerah diri pada Wang Xian Wei. Kendati demikian dia masih bertanya-tanya mengenai penyebabnya. Mungkin Xiao You Ren hanya merasa sedikit ringan saja karena memiliki seseorang yang akan membantunya, sehingga hal itu perlahan memberi pengaruh terhadap cara hidupnya.

"Wang Huanling, sepulang kerja nanti mampir dulu ke ruangan CEO."

Kemunculan suara itu cukup untuk mengalihkan atensi dua pemuda tersebut. Sosok Johnny telah berada di dekat mereka dan tersenyum lembut. Tampaknya hanya mnereka berdua dan beberapa orang di dekat yang mendengar perkataan itu. Tentu saja muncul dua persepsi berbeda dalam pikiran mereka. Itupun yang memicu timbulnya keposesifan dalam diri Xiao You Ren secara perlahan. Sedikit demi sedikit dia merasakan ketidakrelaan pun ketakutan yang akan merenggut segalanya dari dirinya sama seperti pada waktu yang telah berlalu.

Xiao You Ren mulai memikirkan tentang keinginannya sendiri.