webnovel

Rahasia Luna

Baik Rafael maupun Luna mengira kalau Dylan akan segera jera setelah pemukulan yang dia alami. Namun sepertinya tak begitu dilihat dari bagaimana pria itu menyuruh Erina dan Dave keluar dari ruangan itu. Karena masih ada yang dia katakan, itulah alasannya.

Mereka kini kembali berhadapan. Hal yang membuat Luna merasa sangat was-was melihat mereka kembali saling memandang dengan tajam. Dengan amarah yang tampak sama-sama tersulut satu sama lain.

"Apalagi sih, Mas. Mas Dylan belum juga jera ya? Mas Dylan benar-benar segitu inginnya menjatuhkanku dengan cara ini?" tanya Rafael lagi dengan nada bergetar karena marah. Detak jantungnya terasa bagi Luna yang masih memegangi pria itu, takut dia kembali lepas kendali

"Kamu tak bisa bilang begitu setelah memukulku," kata Dylan dengan nada yang masih emosi.

"Lalu Mas mau apa? Mau membalasku? Mas seharusnya sadar diri kalau itu tak akan terjadi kalau Mas berhenti cari gara-gara," kata sang presiden direktur lagi dengan penuh amarah.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com