webnovel

The Black Swan Behind (Bahasa Indonesia)

WARNING! 18+ Mature Content (Kekerasan, pelecehan, alur rumit) Di bawah cahaya rembulan, sebuah kota berdiri di dalam bayang-bayang gengster yang kerap kali berbuat onar dan meresahkan masyarakat. Gengster-gengster beranggotakan pria-pria kuat yang mahir bertarung. Tidak disangka mereka adalah anak-anak muda yang gila uang dan kekuasaan. Kota itu adalah arena bertarung bagi mereka. Emma Hilland pindah seorang diri ke sebuah kota bermil-mil jauhnya dari rumah dimana ia dibesarkan sebagai tuan putri. Karena sebuah masalah, ia memutuskan pergi dan melanjutkan studi kuliahnya di kota ini. Kali ini ia akan mencoba untuk menjadi gadis normal. Namun yang namanya api, diletakan dimanapun pasti akan membakar sekelilingnya juga. Ini adalah kisah bagaimana kelompok The Black Swan terbentuk di Kota Handway. Dibalik kaki-kaki indah yang melompat di tengah hamparan bunga, terdapat duri-duri beracun yang mematikan. Namun apakah hati seekor angsa dapat ditakhlukan? **** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes, visual, dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu

Lydia_Siu · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
439 Chs

Emma Hilland vs Kei Matsumoto (1)

Sikap Emma membuat Kei tertawa geli. Sambil mengusap ujung matanya yang berair, Kei menjawab, "Memenangkan banyak pertarungan membuatmu sangat sombong. Namun aku yakin kau akan menyesal menantangku ketika nantinya kau sudah merasakan bagaimana bertarung denganku."

"Ah.. Apa yang harus aku katakan? Kau terus mengingatkan betapa sombongnya diriku namun sejak tadi kau-lah yang terus membesarkan dirimu sendiri." Sahut Emma. "Berhentilah membual. Kita akan mengetahui siapa yang lebih hebat ketika pertarungan ini selesai."

Satu alis Kei terangkat. "Baiklah jika kau sebersemangat itu."

Emma menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Kedua mata coklatnya terus menatap tajam pada Kei, sekilas-kilas memperhatikan kedua kaki dan tangannya.

Sejujurnya, Emma tidak pernah sedikit pun meremehkan Kei Matsumoto. Meski ia belum pernah bertarung bersama Kei atau sekedar melihatnya bertarung, instingnya mengatakan bahwa Kei adalah seorang petarung yang hebat.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com