Bakugo memukuliku seperti biasa. Aku harus memegang perutku sepanjang perjalanan pertama . Dasar!!
Saat pelajaran pertama, guru membentuk kelompok. Oh apa aku sedang sial??
Aku sekelompok dengan bakugo. Bakugo juga terlihat sangat kesal melihat ku. Ia bahkan melemparkan tuduhan tajam dari matanya.
Srek,..aku mengalihkan pandanganku, ada sesosok teman sekelas yang tidak pernah kuperhatikan.
"Kenapa, ayo mulai" seru anak berambut setengah putih dan merah. Dia cukup tampan.
Bakugo memdecih kesal,..dia melirik Todoroki dari dekat.
"Kau..kau Todoroki kan?" kata bakugo. Aku menahan nafas. Aku juga ingin tau .
Pria itu hanya menghela nafas dan memangkukan tangannya dengan santai...,"Iya lalu?"
Bakugo terlihat sangat kesal. Wah Todoroki benar benar keren. Bakugo dan Todoroki bertengkar selama pekerjaan kelompok.
Yah.., Todoroki hanya diam saja sesekali memberikan tanggapan. Todoroki sangat pintar.
Walaupun aku sama sekali lupa nama teman sekelas.Tetapi Todoroki sangat terkenal. Banyak yang membicarakannya.
Aku melirik wajahnya sekilas. Todoroki menyadarinya dan malah mendekati wajahku dengan wajah datarnya....,"Ada apa deku...?"
_
_
Brak,...bakugo mengebrak meja kemudian menarik ku ke arahnya. Aku masih kaget, dan hanya melihat apa yang terjadi.
Bakugo berbicara pada Todoroki dengan nada mengancam.
"Ka..kau, jangan mendekati deku!!" seru bakugo. Ia menatap marah dengan rambut tajamnya.
Todoroki kembali mengambil posisi duduk dan kembali menampakan wajah datar seolah tidak terjadi apa apa.
"Kau marah?" begitu jawab Todoroki, walaupun singkat tetapi bakugo langsung terdiam.
Bisa kurasakan tangannya mencengkram erat diriku. Dan pipinya memerah. Mungkin karena marah..
Pikirku...
_
_
Setelah kerja kelompok . Aku dan bakugo pulang bersama. Dia nekat ingin bilang ingin memukuliku nanti.
Tak
Tak
_
_
Aku berjalan beriringan dengan bakugo. Dia tidak mendekatiku. Juga tidak mengeluarkan aura yang menyeramkan seperti biasa.
Dia hanya diam,..aku dengan gagap dan pelan bertanya kepada nya. Ini cukup aneh..
"ka..kau tidak memukuliku bakugo...." tanyaku sedikit menundukkan kepala.
Bakugo berhenti, seketika itu juga rasanya jantungku berdetak sangat kencang.
Kemudian ia hanya memberikan sebuah kertas. Astaga kenapa aku jadi deg degan begini.
"Tugas kelompok kita, kau simpan," kata bakugo berlalu . Aku terpaku. Dan bisa merasakan pipiku memerah karena malu.
Bakugo berbalik, terselip senyum sinis di mulutnya..."Kau kira apa sialan, dasar aneh!!" serunya kasar.
Aku terdiam. dan membiarkan bakugo pergi setelah berhasil membuatku salah Tingkah.
_
_
Aku sekilas melihat Todoroki sedang berlalu di sampingku.
Saat aku hendak menyapanya . Entah kenapa wajahnya yang selalu tampak dingin itu. Terlihat sayu.
Dia bahkan tidak tau ada orang yang dia lewati tadi. Aku mengurungkan niatku menyapanya.
Ah..bukan urusanku..
_
_
_
Deg
Tiba tiba Todoroki merangkul ku. Belum sempat aku berteriak kaget. Ia menutup mulutku melihat ke arah depan dengan berkeringat lalu membawaku cepat.
Kakinya sangat cepat. Tubuhku seperti melayang dibuatnya. Aku melihat sekilas apa yang selalu ia lihat di depan.
Ada sesosok ayah bertubuh tegap sedang ada disana. Ia berwajah sangat seram seperti bakugo dan berambut merah.
Dia terlihat sedang mencari cari seseorang, aku menatap wajah Todoroki yang tampak sangat ketakutan.
Keringat dingin membasahi tubuhnya, aku terdiam . Tenaganya cukup kuat untuk aku berusaha lepaskan.
_
_
Todoroki menarik nafas lega. Kemudian menatap ke sana kemari memastikan tidak ada seorang pun.
Setelah itu ia terkejut saat melihat ku. Terlihat jelas dari matanya yang sedikit membelalak besar . Mulutnya terlihat keluh.
Aku masih saja terdiam. Dasar penakut!!
Patutlah tidak ada yang peduli padamu..
_
_
Untuk beberapa saat kami terdiam..
_
_
"Maaf" tiba tiba suara Todoroki mengakhiri keheningan. Aku menatapnya sejenak dan meminta maaf juga.
_
_
Ini benar benar canggung...