'Apakah aku harus bertanya kerena apa dia marah? Sangat menakutkan Ya Allah melihat emosinya. Hamba harus bagaimana?' Rina tak kuasa menahan rasa sesak didalam dadanya.
Buliran bening jatuh dari kelopak matanya membasahi pipinya. Menangis tersedu-sedu di balik dinding.
Suara langkah kaki mendekat, Rina memejamkan mata dan segera membersihkan pipinya dari air mata.
"Apa salahku! Kenapa kamu mendiamkanku?" tanya Rina dengan memejamkan mata Eza berbalik arah. Pria itu menghimpit tubuh istrinya menatapnya tajam penuh kebencian.
'Eza ... tahan dulu amarahmu sampai hasil DNA keluar,' batin pria itu. "Aku merasa jatuh cinta kepadamu setelah kamu hamil. Ternyata itu bukan cinta, hanya rasa kasihan dan iba."
Jawaban dari sang suami membuat Rina membuka matanya. "Apa maksudmu? Setelah semuanya kamu hanya kasihan?" tanya Rina dengan suara terpecah dan dada yang semakin tertusuk.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com