webnovel

Berduka Lagi.

Perjalanan itu terasa hening, tidak ada yang berbicara sama sekali. Sampai Setibanya mareka di Bogor pas ketika adzan maghrib berkumandang. Udara sejuk terasa, bercampur dinginnya dataran tinggi.

Hamparan luas tanaman teh, membuat Rina sangat terpukau dan memuji berkali-kali Subhanallah. Villa yang dimiliki oleh Asyika tidaklah besar, namun bangunannya sangat menawan. Mereka segera masuk untuk menunaikan salat magrib.

****

Ba'da maghrib Rina berusaha mencari informasi lebih lanjut tentang kedua orang tuanya. Dia terus menonton berita. Fania terlihat murung di halaman villa. Dia menikmati dinginnya malam berbintang.

"Aqila. Aku kedepan dulu, kabari Mbak, jika ada berita ya. Siapa tahu nanti korbannya terindentasi," ujar Rina berdiri, Aqila mengaguk. Wanita yang tengah hamil itu mendatangi sahabatnya.

"Jangan berlarut dalam kesedihan Fania." Rina menikmati malam berbintang berdiri di samping Fania.

"Aku tidak bisa setabah kamu," ujar Fania.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com