webnovel

Terjebak Diantara Cinta Vampire dan Manusia

Lily baru berusia lima tahun ketika dia pertama kali melihat Matthew di dalam tabung cryonic yang ada di laboratorium ayahnya. Pria itu berusia dua puluh lima tahun lebih tua darinya. Sejak saat itu, Lily tidak bisa mengalihkan pandangan dari Matthew. Dua puluh tahun telah berlalu, Lily bertemu dengan Ryan. Seorang pria yang jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Lily. Ryan memperlakukannya dengan sangat lembut dan penuh perhatian. Lily menikmati hari-harinya bersama Ryan sambil terus mengembangkan cara untuk membangunkan Matthew dari tidur panjangnya. Sampai suatu ketika, laboratorium tempat Lily bekerja berhasil menemukan cara untuk membangunkan Matthew. Lily sangat gugup menantikan saat pertemuan pertamanya dengan Matthew. Namun, sesuatu yang tidak disangka terjadi. Prosedur yang dijalani Matthew tidak berjalan dengan baik. Prosedur itu mengubah Matthew menjadi vampire yang haus darah. Dan, manusia pertama yang Matthew hisap darahnya adalah Ayah Lily. Mampukah Lily menghadapi kenyataan bahwa Matthew yang selama ini ia dambakan berubah menjadi vampire penghisap darah yang merenggut ayahnya? Akankah cintanya pada Matthew ikut berubah seiring dengan perubahan dalam diri Matthew? Atau mungkinkah Lily akan berpaling dan memilih Ryan? Ikuti kisah selengkapnya hanya di Terjebak Cinta Diantara Vampire dan Manusia. Masukkan cerita ini ke dalam koleksi bacaan kalian, ya. Terima kasih. ^^

pearl_amethys · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
5 Chs

Memandang Dari Balik Tabung 1

Dua puluh tahun kemudian.

"Lily, kau ikut atau tidak?" Alona menyenggol lengan Lily yang sedang mengamati tabung raksasa di hadapannya.

Lily menoleh pada Alona dan menganggukkan kepalanya. "Aku akan menyusul. Aku masih ingin memandanginya sebentar lagi."

"Apa kau tidak bosan memandanginya setiap hari?" tanya Alona.

Lily menggelengkan kepalanya. "Sejak pertama kali aku melihatnya ketika aku berumur lima tahun, aku tidak pernah bosan memandanginya."

Alona bergidik. "Mengerikan. Bagaimana kalau pria yang ada di dalam sana nantinya tidak akan pernah terbangun?"

Lily kembali menoleh pada Alona. "Dia pasti akan terbangun. Tunggu saja."

"Lalu apa yang akan kau lakukan ketika dia bangun? Kau akan mengatakan kalau kau menyukainya sejak berumur lima tahun? Dilihat dari umurnya, pria itu lebih pantas menjadi ayahmu," ujar Alona.

Lily hanya mengangkat bahunya. "Aku juga tidak tahu apa yang akan aku lakukan ketika dia akhirnya bisa dibangunkan kembali."

Alona menghela napas panjang. "Lebih baik aku membiarkanmu di sini sendirian sambil memikirkan apa yang akan kau lakukan ketika dia sadar."

Lily tertawa pelan menanggapi ucapan Alona.

"Bye! I'll see you outside." Alona pergi meninggalkan ruang kaca yang menyimpan tubuh-tubuh yang dibekukan.

Lily menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Alona pergi meninggalkannya. Ia kemudian kembali mengalihkan perhatiannya pada pria yang ada di dalam tabung raksasa di hadapannya. Dulu Lily harus meminta bantuan Max jika ingin melihat wajah pria tersebut. Saat ini, ia bahkan tidak perlu berjinjit untuk melihat wajah pria itu.

"Waktu sudah lama berlalu sejak pertama kali kau dibawa ke sini. Kami sedang berusaha membangunkanmu secepatnya. Kau pasti akan terkejut ketika mengetahui bahwa kau sudah tertidur selama dua puluh tahun," ujar Lily. Ia seolah sedang berbicara dengan pria yang ada di dalam tabung di hadapannya.

Lily menoleh dan kembali membaca nama yang ada di sebelah kaca kecil yang menampilkan wajah pria tersebut. "Matthew. Apa kamu bisa merasakan kehadiranku?"

Lily kemudian tertawa pelan ketika melihat coretan yang ia buat di tabung yang menyimpan tubuh Matthew. Ia kembali terdiam sambil memandangi wajah Matthew yang seperti seseorang sedang tertidur. Dua puluh tahun berlalu sejak Matthew tiba di fasilitas yang dibangun oleh ayahnya. Tubuh Matthew sengaja dibekukan dan seluruh metabolismenya dibuat melambat seperti metabolisme beruang yang sedang berhibernasi.

Sejak Matthew menjadi salah satu penghuni fasilitas yang dikembangkan oleh ayahnya, banyak sekali perubahan yang terjadi di dalam fasilitas tersebut. Kini keluarga Matthew mempunyai andil dalam fasilitas tersebut. Mereka membiayai penelitian yang dilakukan oleh para Peneliti yang bekerja bersama Ayah Lily. Semuanya dilakukan keluarga Matthew demi kesembuhannya. Lily terkejut ketika ponselnya berdering. Ia pun segera menjawab telponnya.

"Aku sudah menunggumu di luar. Kenapa kau tidak keluar juga? Cepat keluar dari sana sebelum aku membekukanmu!" seru Alona di telpon.

Lily tertawa sambil melangkah meninggalkan ruang penyimpanan tubuh Matthew. "Iya, aku baru saja keluar dari ruang penyimpanan."

Lily kemudian mematikan sambungan telponnya dengan Alona dan kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya sembari berjalan ke arah pintu ruang penyimpanan. Sebelum menutup pintu ruang penyimpanan, Lily memandangi wajah Matthew dari kejauhan. Ia tersenyum. "See you soon, Matt."

Lily kemudian menutup pintu ruang penyimpanan dan segera melangkah menuju meja kerjanya untuk mengambil tas dan mantelnya yang masih ia taruh di atas meja kerjanya. Setelah itu ia segera berjalan keluar meninggalkan laboratorium tersebut.

----

Alona menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat Lily melangkah keluar dari laboratorium tempat mereka bekerja. Lily mempercepat langkahnya ketika ia melihat Alona sudah menyilangkan kedua tangan di depan dadanya.

"Kau tidak akan membekukanku, kan?" tanya Lily ketika ia menghampiri Alona.

"Kalau kau membuatku menunggu lima menit lagi, aku pasti akan ke dalam dan langsung membekukanmu," jawab Alona.

Lily tertawa dan segera menggandeng tangan Alona. "Kau mau mengajakku ke mana?"

"Aku mau mengajakmu untuk berkenalan dengan pria hidup. Agar kau tidak terus berharap pada pria membeku yang kau pandangi setiap hari," sahut Alona.

Lily langsung melepaskan tangannya pada Alona. Langkah kaki keduanya tiba-tiba berhenti.

"Apa lagi?" tanya Alona.

"Tidak ada pria lain yang aku sukai selain Matthew," jawab Lily.

Alona menghela napas panjang. "Oh, come on. I'm just kidding, Lily. Aku tahu kamu sudah sangat jatuh cinta pada Matthew bahkan sebelum kau bisa menulis namamu sendiri. Malam ini kita berkumpul untuk merayakan ulang tahun Catherine. Kau ingat dia, kan?"

"Catherine yang dulu selalu menggangguku di sekolah?"

"Iya, Catherine yang itu. Dia mengundang kita berdua ke pestanya." Alona lalu meraih tangan Lily dan mereka kembali berjalan bersama-sama.

"Untuk apa aku datang ke pestanya? Aku bahkan tidak menyukainya," ujar Lily.

"Aku tidak peduli kau menyukainya atau tidak. Sekarang tugasmu menjadi temanku untuk datang ke pestanya. Dia sekarang berpacaran dengan seoran pemain NBA, aku berharap aku bisa menarik perhatian salah satu dari teman pacarnya itu. Mereka pasti datang ke pesta itu."

Lily menghela napas panjang. "Jadi, setelah kau berhasil menarik perhatian salah satu pemain tersebut, kamu akan meninggalkanku sendiri di tengah pesta?"

"Yep. Itulah gunanya sahabat seperti dirimu. Setelah itu, kau bebas untuk memandangi pria bekumu itu," jawab Alona.

"I hate you, Lona," ujar Lily.

Alona tertawa. "Kamu tidak akan bisa membenciku, Lily. Karena hanya aku temanmu saat ini."

Lily tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Ucapan Alona memang benar. Hanya Alona teman dekat yang ia miliki saat ini. Ia tidak pandai bergaul dan Alona yang selalu membawanya untuk bergaul dengan orang-orang seumuran mereka. Karena jika tidak, Lily hanya akan menghabiskan waktunya di dalam laboratorium bersama dengan ayahnya dan rekan-rekan ayahnya.

"Kau temanku, tapi kau selalu menjebakku dalam situasi yang tidak menyenangkan," ujar Lily.

"Bukan salahku kalau ada pria yang mendekatimu. Kau itu terlalu cantik untuk dilewatkan begitu saja. Harusnya kau sadar itu," sahut Alona.

Lily hanya menggumam pelan menanggapi ucapan Alona. Ia lalu segera membuka kunci mobilnya dan mereka segera masuk ke dalam mobilnya.

****

Thank you for reading my work. I hope you guys enjoy it. You could share your thought in the comment section, and don't forget to give your support through votes and reviews. Thank you ^^

Original stories are only available at Webnovel.

Keep in touch with me by following my Instagram Account or Discord pearl_amethys ^^

pearl_amethyscreators' thoughts