webnovel

Tak Bisa Disentuh

"Ya, Pak!" jawabnya. Pria itu kembali memperhatikan Afifah mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki nya. Seorang wanita cantik ber perawatan kecil dengan hijab menutupi kepalanya. Pakaiannya yang longgar menunjukkan bahwa dia wanita muslimah. Pekerjaan ini sangat tidak cocok bagi dirinya tetapi sepertinya dia membutuhkan pekerjaan.

"Baiklah, sekarang daftarkan dirimu di sini! Tekan tombol on jika kamu punya waktu. Dan tekan tombol of jika kamu sedang sibuk. Apakah kamu mengerti!" Afifah hanya tersenyum kemudian melakukan perintah atasan barunya. Setelah pulang dari sekolah, setelah selesai mengajar anak-anak tk dia akan bekerja sebagai sopir. Itulah pilihannya.

Wanita itu hanya bisa menangis, kehidupannya yang tinggal sebatang kara dan kekurangan ekonomi membuat hidupnya sangat prihatin. Apalagi keadaan ibunya yang sedang kritis membuat hatinya semakin sakit. Dia mencoba menangis sekuatnya melepaskan segala penderitaan yang anda di dalam hatinya. Dia mencoba menangis sekuat tenaga agar bisa melampiaskan segala penderitaan yang ada di dalam dirinya. Hanya doa yang bisa di panjatkan kepada Tuhan pemilik alam semesta.

***

Di sebuah kafe, Niko sedang berbicara ditelepon.

"Apakah kamu sudah bertemu dengannya?" Bobot bertanya kepada Niko tentang keberadaan Afifah.

"Belum, tetapi apakah dia memang memiliki banyak pekerjaan?" tanya pemuda tampan itu.

"Banyak pekerjaan?" Bobot masih tidak mengerti.

"Ya, sepertinya dia membutuhkan banyak uang. Tetapi katakan kepadaku siapa dia sebenarnya!" pemuda tampan itu masih penasaran dengan sosok wanita yang menjadi perhatian pamannya. Sebelum dia mendengarkan jawaban panggilan telpon terputus.

"Sial!" ucapnya marah. Tapi tiba-tiba seorang wanita menghampiri Niko. Wanita cantik dan seksi itu duduk di samping pemuda tampan tersebut. Kemarahan Niko menghilang tiba-tiba.

"Apakah boleh aku temani?" wanita cantik itu bertanya.

"Tentu saja! Tapi bagaimana jika kita berpindah tempat!" lanjut Niko.

"Ok, jika itu maumu!" jawab wanita itu.

Mereka berdua berjalan berdampingan. Wanita tersebut terus aja menggandeng pemuda tampan itu. Mereka pergi bersama-sama meninggalkan cafe menuju hotel. Di depan cafe seorang wanita menggunakan hijab sudah menunggu. Niko memanggil seorang sopir pribadi dan Afifah adalah targetnya.

Afifah memicingkan kedua matanya ketika melihat pasangan itu keluar dari dalam cafe. Dia tidak ingin merusak mata dengan melihat yang tidak layak untuk dilihat. Ternyata pasangan itu mendekatinya. Pemuda dengan wajah tampan dan tinggi berdiri di hadapan Afifah.

Niko memperhatikan Afifah dari ujung rambut hingga ujung kaki nya. Untuk pertama kalinya akhirnya dia bisa bertemu dengan seseorang yang paling berharga bagi Bobot, meski dia tak tahu hubungan yang dimiliki oleh pria paruh baya itu dengan wanita berhijab tersebut.

"Apakah kamu sopir itu?" tanya Niko berpura-pura tidak tahu.

"Ya," jawab Afifah. Artinya bertanya-tanya jangan-jangan dia lah klien yang harus dia antar. Pemuda tampan itu melempar sebuah kunci. Afifah menangkapnya dengan cepat. Dia menghembuskan nafas dengan kasar. Inilah yang paling ditakuti oleh Afifah. Dia tidak mau berhubungan dengan pasangan tidak halal seperti mereka. Tetapi dia harus bagaimana. Dengan wajah cemberut, dia terpaksa masuk ke dalam mobil itu dan mulai mengemudikan mobil tersebut.

Dia mencoba menutup mata dan juga telinga dari bahasa dan juga perilaku yang ditunjukkan oleh pasangan laki-laki perempuan tersebut. Tetapi suara-suara itu masih terdengar di telinga nya.

"Apakah kamu benar-benar menyukai aku?"

"Tentu saja, kamu adalah pria paling tampan yang pernah aku lihat. Semua wanita pasti menyukai kamu," ucap wanita tersebut. Ucapan ucapan untuk membuat Afifah merasa ingin muntah. Jika saja dia tidak membutuhkan uang yang mendesak dia tidak akan mau bekerja dan melihat semua adegan itu.

"Baiklah sayang, aku juga sangat menyukai kamu. Tidak lama lagi kita akan sampai di hotel." ucapan ucapan itu semakin intens. Membuat kepala Afifah terasa ingin pecah. Dia sudah tidak mampu mendengar bahasa dan juga adegan mesra yang ada di belakangnya. Tiba-tiba wanita itu pun menepi dan menginjak rem dengan kuat.

Tindakan yang dilakukan oleh gadis berhijab itu membuat mobil berhenti seketika. Kedua orang yang sedang bersama terkejut bahkan hampir terjatuh. Afifah sudah tidak mampu menahan diri karena itulah dia menghentikan mobil secara mendadak.

"Kalian. Apakah kalian sudah tidak sabar untuk berbuat maksiat? Jika kalian tidak takut dengan dosa, tolong jangan merusak aku dengan dosa kalian. Aku tidak ingin terlibat dalam dosa kalian. Pergilah sendiri, aku berhenti!" wanita berhijab itu turun dari dalam mobil lalu menutup pintu mobil dengan sangat kuat. Niko ikut turun dari dalam mobil, pemuda tampan itu tidak mengerti mengapa Afifah terlihat begitu marah.

"Hei," Niko mencoba menyentuh tangan Afifah. Tetapi spontan wanita berhijab itu mengangkat tubuh Niko dan membanting nya ke jalan. Pemuda tampan tersebut merasa kesakitan. Dia tidak menyangka jika wanita dengan tubuh kecil itu memiliki ilmu beladiri yang cukup bagus bahkan dia bisa mengalahkan dirinya dengan begitu mudah.

"Jangan sentuh aku! Apakah kamu pikir aku wanita murahan?" Afifah adalah seorang wanita yang sangat menjaga dirinya. Dia tidak pernah bersentuhan dengan pria sembarangan. Dia juga tak pernah berpacaran ataupun memiliki hubungan terlarang. Dia dididik oleh ibunya menjadi wanita yang menjaga diri dan juga menjaga hati. Dia tak pernah bergaul dengan sembarang orang. Tidak ada satu orang pun yang berani menyentuhnya karena dia akan mendapatkan hukuman seperti yang didapatkan oleh Niko.

Pemuda tampan itu merasa heran dengan tindakan Afifah. Dia bahkan belum menyentuh wanita itu tetapi wanita itu sudah menjatuhkan dirinya. Hati Niko bertanya-tanya seperti apakah sebenarnya wanita tersebut. Apakah dia benar-benar belum pernah disentuh. Tetapi kenapa. Bukankah jaman sudah sangat modern. Pemuda pemudi bahkan melakukan pekerjaan yang lebih daripada sekedar sentuhan. Tetapi kenapa wanita ini berbeda.

"Afifah, apa yang kamu lakukan di sini?" seorang polisi tiba-tiba menghampiri mereka berdua. Niko berusaha berdiri dengan dibantu oleh wanita cantik berpakaian termasuk yang datang menghampirinya.

"Rangga?" jawab Afifah. Kelihatannya mereka berdua saling mengenal satu sama lain.

"Apakah dia berbuat jahat kepadamu?" Rangga bertanya kepada wanita itu. Afifah saya tersenyum sambil menggelengkan kepala.

"Dia baru saja mendapatkan pelajaran karena dia ingin menyentuh ku," jawab Afifah kemudian pergi begitu saja. Rangga dan juga Afifah adalah teman dekat. Mereka berdua berjalan bersama meninggalkan jalanan. Meninggalkan Niko yang masih merasa heran dengan sikap wanita itu. Dia belum pernah bertemu dengan wanita seperti Afifah. Dia belum pernah bertemu dengan wanita yang memiliki prinsip kuat seperti Afifah. Artinya terus bertanya-tanya apakah alasannya?

Niko melanjutkan perjalanan dengan mengemudikan mobil itu sendirian. Membiarkan wanita cantik dan seksi duduk di sebelahnya tanpa menghiraukan nya. Tidak berapa lama mereka tiba di sebuah hotel dan segera masuk ke dalam sebuah kamar.