webnovel

Semua Pria Menyukai Wanita

Biên tập viên: Wave Literature

"Ou Zun, bagaimana mungkin aku bisa menari?"

Kalau Mu Qianxun seperti para wanita ningrat yang bisa bermain Zither, Go, kaligrafi ataupun melukis, menyanyi dan menari dengan pembawaan manis dan lemah lembut, mungkin tidak akan jadi masalah baginya. Tapi dia adalah seorang wanita yang bengal, yang gemar berkelahi atau terlibat perkelahian. Dia pun juga sangat baik dalam hal membuat onar dan berkelakuan memalukan. Tapi tidak pandai dalam hal menari. Meskipun bisa melakukannya, dia juga tidak akan mau menari untuk Ou Zun.

"Aku tidak akan menari dan tidak bisa menari," ucap Mu Qianxun.

Ou Zun jarang sekali berkata-kata bagus, akan tetapi kalimat setelahnya yang dilontarkan olehnya pun langsung membuat Mu Qianxun muntah darah. "Kalau begitu kamu berjalan saja mengelilingi rumah ini beberapa kali sambil memakai busana itu dan berjalanlah sampai aku merasa puas."

"Ou Zun, seleramu benar-benar jelek!" jerit Mu Qianxun.

"Kamu sudah setuju untuk bertaruh dan harus menerima kekalahan. Hal apa pun yang aku suruh, kamu harus melakukannya!"

Mendengar hal itu, Mu Qianxun berusaha menahan amarahnya. Sementara Ou Zun berbaring dan bersandar di kepala kasur dengan sepasang tangannya menyilang di belakang kepalanya. Sementara kedua kaki panjangnya menyilang dengan malas. Perasaan semacam ini begitu memuaskan baginya dan lebih menyegarkan ketimbang menonton acara peragaan busana yang megah. Senyum mengesalkan yang menempel di wajahnya belum juga menghilang.

Wajah Mu Qianxun menjadi suram seolah-olah dirinya adalah zombie. Dia telah berjalan mondar-mandir sebanyak sepuluh kali di hadapan Ou Zun. Lalu akhirnya dia berkacak pinggang dengan emosi mendidih dan berteriak seperti ibu-ibu rumah tangga yang bawel, "Cukup!"

Senyuman di wajah Ou Zun jadi semakin mengesalkan. "Belum cukup, lanjutkan! Aku akan terus menikmati dan mengapresiasinya."

"Ou Zun, kamu…"

Tet tot tet tot...

Saat itu, ponsel Mu Qianxun tiba-tiba berdering, lalu sekelebatan kegembiraan tersemat di wajahnya. Dia pun langsung menyambar ponsel yang berada di atas meja, tubuh kecilnya pun melesat dan menghindar ke dalam kamar mandi. Kemudian tanpa sama sekali mengecek nomor yang menelponnya, dia pun langsung mengangkatnya.

"Halo…"

"Kamu sekarang di mana?" tanya seseorang di seberang telepon.

Mu Qianxun membatu, dia lalu menatap deretan angka 5 di bagian belakang nomor yang tertera di ponsel dan langsung kehabisan kata-kata. "Di saat yang sudah larut malam begini memangnya kamu pikir aku berada di mana?"

Dari seberang terdengar suara dengusan dingin yang mencemooh, "Apa kamu masih bermain-main dengan pria liar lagi? Kamu memang tidak berguna!"

"Cuma ini yang ingin kamu katakan? Kalau tidak ada urusan apa-apa biar kututup saja."

"Tunggu! Besok keluarlah, aku akan membawamu ke rumah keluarga Gao. Keluarga Gao tidak membenci status kelahiranmu dan menginginkan kamu untuk menjalin hubungan dengan Gao Wen," ucap Xin Liao

"Mohon maaf, aku tidak ada waktu luang!" Setelah mengatakan itu, Mu Qianxun pun memutus sambungan telepon tersebut.

Mu Qianxu lalu mengganti bajunya kembali menjadi piyama yang ketinggalan zaman miliknya dengan kecepatan tinggi. Kemudian saat berjalan keluar kamar mandi, dia mendapati Ou Zun tengah mengawasinya di depan pintu dengan wajah tampannya yang tampak semakin mendekat dan membesar ke arahnya.

"Siapa yang menelepon?"