"Maaf, Pak. Untuk pembayaran Gedung dan catering harus dibayar separuhnya dulu, jika tidak maka kami akan otomatis membatalkannya," ucap salah seorang pengurus Gedung tempat Mas Sofyan dan gund*knya itu akan menikah.
Aku tahu dia pasti sedang kalang kabut karena aku mencabut seluruh aliran dana kepadanya. Jika biasanya aku selalu membebaskannya jika ingin menggunakan uang, tapi tidak dengan kali ini.
"Baik, akan saya bayar. Kalian tenang saja, tapi tolong selesaikan semua urusan dengan baik," tutur Mas Sofyan terlihat panik.
Aku yang melihatnya dari meja diseberangnya hanya terkekeh kecil sembari berpura-pura tak mengenal lelaki yang duduk di meja nomor 12 itu. ya, saat ini aku tengah mengikuti Mas Sofyan yang sedang bernegoisasi perihat pembayaran Gedung dan catering yang akan dia gunakan untuk acara pernikahannya minggu depan.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com