Bab 153

Pove Bunga

Bunga memainkan ujung selimut dengan jemarinya. Resah, masih belum bisa memejamkan mata barang semenit pun. Peristiwa sehari ini belum bisa ia terima dengan ikhlas.

Berkali-kali memandang jam dinding, memperhatikan jarum bergerak lambat.

Bunga menutup wajah sendiri. Masih menyesali takdir yang tidak berpihak baik kepadanya. Ia merasa sangat dipermalukan oleh mantan pacarnya, lelaki yang mengaku siap menikahinya atas permintaan Jaki.

Seharusnya ia sudah sah menyandang status sebagai istri dari pemuda yang ia kagumi, Roger danuar

Dua bulan lalu, Bunga menjalin hubungan bersama dengan mantan pacarnya, karena Roger lebih memilih wanita perjodohan kedua orang tuanya. Terpaksa Roger harus memutuskan hubungannya bersama Bunga.

Hati wanita mana yang tak sakit, mendapatkan lelaki yang sangat kita cintai akhirnya tidak dapat untuk di miliki. Sakit benar-benar sakit seperti dunia seakan tidak berpihak kepadaku.