CEO itu memperhatikan Viona dari kejauhan, sekertarisnya itu tampak sibuk sendiri.
Viona sibuk mencari buku agenda berwarna hitam itu di laci meja kerjanya. Namun nihil, buku agenda berwarna hitam milik sang CEO
'Semoga tidak hilang. Jangan sampai hilang. Bisa mati aku kalau hilang,' batin gadis cantik berambut pirang itu. Viona ketakutan setengah mati berusaha tetapi berusaha untuk tertetap mencarinya. Karena tidak mau kena marah sang atasan.
Gadis cantik berambut pirang itu masih sibuk mengubek-ubek laci meja kerjanya, mengeluarkan satu per satu buku dan alat tulis yang ada disana, untuk mencari buku agenda berwarna hitam milik Richard Alexander , sang CEO.
"Aduh dimana sih aku menaruhnya tadi?" lirih gadis cantik itu berkata. Viona masih saja sibuk mengubek-ubek laci meja kerjanya dengan serampangan
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com