Hari itu adalah hari Minggu. Cahaya matahari memasuki jendela kamar Charlos, membuat matanya silau. Ia membuka matanya perlahan sambil menggeliat di kasur. Badannya terasa pegal-pegal semua.
Semalam ia gusar sekali memikirkan tentang Rissa. Ia sampai tidak bisa tidur. Ia baru bisa terlelap setelah pukul tiga pagi. Charlos terduduk di kursinya sambil mengecek ponselnya. Ia melirik jam di dinding, sudah pukul sembilan pagi.
Rissa tidak mau mengangkat telepon darinya dan tidak menjawab pesannya sama sekali. Sebenarnya Charlos ingin sekali mendatangi rumahnya, tapi tidak ia lakukan karena setelah dipikir-pikir mungkin Rissa membutuhkan waktu untuk sendiri.
Tapi sungguh hal itu sangat menyiksa. Setiap kali mereka ada masalah selalu saja tidak diselesaikan di hari yang sama. Mereka terlalu sering menunda-nuda masalah. Kali ini Charlos harus bertemu dengan Rissa.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com