webnovel

Terang Dalam Gelap

"Kamu mau apa???!!", kataku sambil menangis. "Sudah jelas aku mau kamu! Aku memenuhi standar dan kebutuhanmu! Kamu pergi ninggalin aku sama dia! Aku bisa ngelakuin apa aja buat dapatin semuanya! Tapi kenapa kamu gak bisa!", katanya sambil memegang tongkat besi. "Hiks.. Tolong.. Lepasin.. Hiks.. Lepasin.. Hiks.. ", aku cuma bisa menangis merengek padanya dengan tangan dan kaki yang terikat. "Kenapa aku harus lepasin!?? Kamu pergi lagi kalau kulepasin kan... Iya kan.. Haha. Kamu itu dungu! Dia itu gak cinta sama kamu! Cuma aku! Aku..!","Sayangku.. Jangan ngeluh.. Ya..?? Kamu mau makan?? Ini aku sudah siapin.. Hehehehehe..", dia mengelus pipiku dengan tangannya. "Kamu mau apa???!!", aku mulai ketakutan lagi. "Jangan sentuh.... Hikss... Jangan.... Tolong...", kataku yang menjerit. "Aku ga lakuin apa-apa kok... Aku.. Aku kan sayang kamu.. Aku.. Hahahahaha.", dia sekilas melihatkan wajahnya yang polos. Tapi tawanya mengerikan. Dia melemparkan tongkat besinya ke kaca. Semenjak kejadian di Mountana, dia bukan lagi kakakku..

rocketmary · Kinh dị ma quái
Không đủ số lượng người đọc
15 Chs

Tiara

Namanya Tiara. Sosoknya tinggi, putih berkulit belanda, mata yang tajam seperti elang mengejar mangsa, bulu mata yang lentik, rambut yang lurus sering terikat dan sangat di sayangi oleh kakaknya. Dean.

Tiara saat ini kuliah semester dua di Universitas BG Arsitektur dan Dean semester akhir di Universitas VM Kedokteran.

Setiap hari, Dean selalu mengantar Tiara ke kampus.

"Tir, cepat!", teriak Dean kepada adiknya untuk segera masuk ke dalam mobil.

"Iya. Sabar dong. Aku ada kegiatan baksos setelah ini Den. Lagi siapin yang mau di bawa. Oia, nanti aku pulang sama Arumi. Jadi, aku gak usah di jemput ye.", sahut Tiara.

"Lama emangnya? Aku jemput aja ya? Aku cuma ketemu dosen."

"Gak usah, Den. Aku pulang sama Arumi. Di antar jemput mulu. Kamu nanti di kira pacarku. Aku gak mau jomblo terus."

"Kenapa? Kan gak ada salahnya. Yauda, kalau ada apa-apa, telpon ya. Setelah pulang baksos, langsung pulang, jangan mampir ke mana-mana."

"Iya..."

Dean menyetir mobilnya dengan sangat cepat.

Setelah beberapa saat perjalanan, mereka pun sampai di kampus Tiara.

"Tir, inget pesen aku ya."

"Iya, kak."

Dean menunggu Tiara yang memasuki gerbang kampus. Kemudian Dean memacu mobilnya untuk menuju kampus kedokteran.

-Universitas BG-

"Tiaraaaaaa!", dari balik tembok terlihat Arumi memanggilnya.

"Apaaaaaa", sahut Tiara.

"Sama Dean lagi ya tadi?"

"Yaaaa, seperti itulah. Aku gak ngerti, kenapa Dean over protektif banget. Aku jadi gak bisa cuci mata.", keluh Tiara.

"Jangan gitu dong, dia kakak yang sayang sama kamu. Calon Dokter, perhatian, tipe suami idaman. Aku? Gak punya kakak dan adik. Hehehehe. Cuma punya Dana."

"Gak gitu juga kali kalo perhatian dan sayang adik, Mi."

"Yauda, yuk ngantin."

Arumi sahabat Tiara sejak memasuki kuliah. Dengan karakter yang cerewet dan kuat. Mereka bertemu di saat upacara penerimaan mahasiswa.

"Mi, Dana mana ya? Aku mau ambil scroll nih.", tanya Tiara.

"Huh? Gak tau. Gak ada liat. Mungkin dia ada di asrama.", kata Arumi.

"Oh. Yauda, nanti temani aku kesana ya."

"Oke. Oh iya, Yar. Kemarin aku ketemu Kak Regar."

"Terus, terus???"

"Dia nanyain kamu."

"Terus apa lagi???"

"Dia ngajak kita sehabis pulang baksos untuk ikut api unggun di jam malam. Jam sebelas malam ini. Terus aku juga jelasin ke Dia kalau kamu harus izin dulu. Kak Regar cuma bilang 'Oke, tolong sampaikan ke Tiara'. Gitu sih. Gimana, Yar?"

"Aku izin dulu ke Dean."

"Gak usah. Nanti kamu di larang lagi. Hmmm. Kan nanti sama aku juga. Izin nginep di rumah aku aja. Gimana?"

"Gak apa-apa? Jadi aku pulang dulu ya sore ini, terus lanjut bareng kamu gitu?"

"Yups."

"Baiklah. Yuk ke tempat Dana."

Mereka berdua menuju asrama putra tempat Ferdana.

Sesampainya di asrama..

"Mau ketemu siapa?", ujar Penjaga asrama.

"Mau ambil scroll sama Ferdana, Pak.", jawab Arumi.

"Masuk, tapi jangan lama-lama ya."

"Assyiap, Pak.."

Mereka menyusuri lorong bangsal asrama dan mengetuk pintu kamar nomor -018-

Tok..tok..

Tok..tok..

Ceklek!

"Siapa?", tanya seorang pria sambil membuka celah sedikit dari balik pintu.

"Lah, kamu yang siapa? Dana mana?", tanya Tiara.

Lalu di jawab oleh pria tersebut, "Dana di belakang noh."

"Ketus amat.", ujar Arumi.

Mereka berdua menuju halaman belakang dan melihat Ferdana.

"Daaaann.....!! ", teriak Arumi memanggilnya.

"Oiii??! Kenapaaa, Mi....???"

"Sini..!" sambil melambai ke arah Ferdana yang lagi asik bermain bersama teman asramanya.

Ia berlari kecil ke arah Arumi dan bertanya,

"Kenapa rame-rame kesini? Tumben berduaan. Haha."

"Apaan sih, biasanya juga berduaan. Scroll.", sahut Tiara.

"Ada di kamar, ambil aja.", ujarnya.

"Males. Ada cowok gak jelas di kamar kamu ih."

"Hahaha. Itu Alvian. Teman sekamar. Masuk aja sana, aku lagi sibuk nih. Bilang aja ambil scroll."

"Oke deh. Aku langsung balik ya. Ada baksos."

"Okidoki, Love you!", ujar Ferdana ke Tiara.

"Love you too...", sahut Arumi.

Tiara menuju kamar tanpa mengetuk pintu.

Ceklek!

"Astaga! Apalagi sih?! Biasakan ketuk dong! Ini bukan kamar seenak jidatmu!", kata Alvian.

"Scroll.", Tiara mengambil scroll dan menutup kembali pintu kamar.

Lalu Tiara dan Arumi berjalan kembali ke kampus.

"Yar, teman sekamarnya Dana rese' ya? Tapi, cakep...."

"Aruumii...", Tiara melirik ke Arumi sambil menggelengkan kepalanya.

"Hehehe.", cengir Arumi.

Gak bisa liat cowo cakep ya, mata cewe jelalatan :'D

rocketmarycreators' thoughts